Ketukan pintu terdengar dari luar kamar mengganggu tidur kedua manusia yang masih dibuai mimpi.
"daddy. Buka pintunya, ada orang" suruh chenle
"ck" Jisung dengan malas melangkah menuju pintu kamar dan membukanya. Mata miliknya digosok-gosok kerana pandangannya yang kabur.
AHHHHHHHHHHHHHHHHHHH
chenle yang mendengar suara teriakan itu langsung terbangun dan melihat Jisung yang sudah terduduk dilantai menutup kedua matanya sambil menunjuk kearah pintu.
"daddy? Ada apa dad?" tanya Chenle
"Rohnya Kun datang kesini membawa makanan mom. Tolong daddy, daddy takut mom!" teriak Jisung
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chenle memaksa berjalan dan melihat ke luar kamar. Benar saja, ada kun di situ sedang membawa dulang yang berisikan dua mangkuk makanan dan dua gelas air.
Ingin Chenle ikut berteriak namun pembalut luka yang menempel di kulit milik Kun membuat dia membatalkan niatnya.
"Daddy tenang dulu" ucapnya sembil berjalan mendekat ke arah Jisung yang ada dilantai
Kun yang masih diam berdiri dihadapan pintu akhirnya membuka suara. "Tenang Jisung. Aku bukan hantu"
Ucapannya membuat Jisung berhenti berteriak dan kembali menatap ke arah Kun.
"Hari itu kau sudah mati penipu! Pergi dari sini, disini bukan lagi tempat mu. Baliklah ke alammu" jerit Jisung
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chenle terkekeh. Drama sekali suamiku ini bisiknya dalam hati. Dia mendekat ke arah kun walaupun kakinya sedang sakit, menarik tangan kun untuk masuk dan duduk di kerusi.
"Daddy tenang. Lihat, Mommy barusan sentuh dia berarti dia bukan hantu." sahut Chenle
Kun tertawa lepas, sangat lepas sehingga membuat perutnya sakit. "Aduh Jisung. Kau sangat lucu. Aku bukan hantu Ji. Hari itu aku cuma mati suri. Syukurlah, aku masih bisa bernafas dan merasai hari ini walaupun dengan luka besar seperti ini"
