01

1.2K 251 194
                                    

Ada namun dianggap tidak ada.


Sinar matahari menyinari bumi dengan begitu terang nya. Burung burung berkicauan satu sama lain terbang bersama mengelilingi indah nya langit pagi. Hari ini adalah hari pertama gizca disekolah barunya. Dia pindah dari sekolah lama karena ayah nya dipindahkan tugas jadi mau tidak mau mereka harus pindah.

Dipagi yang cerah Gizca sudah siap untuk menyambut dunia yang telah menantinya. Dengan senyum ceria nya dia jalan menyusuri tangga demi tangga untuk sampai ke ruang makan. Diruang makan ia melihat ayah,bunda dan kakaknya yang sedang sarapan.

"Pagi ayah,bunda,kak Lyo."sapanya dengan penuh semangat. Tapi tidak ada satupun yang menjawab. Ah itu sudah biasa bagi dirinya.

Lalu ia pun duduk disamping Lyora,kakak pertamanya. Ia mengambil lauk yang ada dihadapan nya dan mulai menyantapnya.

"Lyo ayo kita berangkat sekarang sayang." Sambil mengambil tas yang ada disampingnya Tama, ia berjalan ke arah Lyora dan istrinya, Sarah.

"Ayo pah Lyo udah selesai sarapan nya." jawab nya sambil menggendong tas dan berjalan ke arah ayah dan bunda nya.

"Kalian hati hati dijalan ya. Oh iya Lyo sayang ini bekal untuk kamu jangan lupa dimakan ya dan ingat jangan cape disekolah." Ucap Sarah sambil mengusap puncik kepala anaknya lyora.

"Bunda,ayah berangkat dulu ya." Sambil mencium kening istrinya.

"Iya ayah hati hati." Ucapnya sambil mencium tangan sang suami.

Gizca hanya bisa menatap melihat betapa bahagia nya keluarga itu. Bahkan mereka lupa bahwa mereka masih mempunyai satu anak lagi yang sangat membutuhkan kasih sayang mereka. Gizca hanya bisa menahan tangis nya. Ia tidak boleh menangis,ia tidak mau merusak suasana dipagi hari ini.

Dengan menenteng tas nya,ia berpamitan kepada sang bunda.

"Bunda Gizca berangkat sekolah dulu ya." Ucapnya sambil mencium tangan Sarah.

"Ya sudah hati hati dijalan."

"Oh iya bunda." Panggil Gizca sebelum bunda nya kembali ke dapur.

"Ada apa?"

"Kok ayah gak ajak Gizca berangkat sekolah bareng ya sama kak Lyora?" Tanya nya dengan tubuh yang gemetar. Takut bunda nya marah dengan pertanyaan yang dilontarkan nya.

"Sekolah Lyora dengan kantor ayah searah jadi sekalian saja ayah anterin lyora. Kamu tau kan kakak kamu itu sakit jadi butuh perhatian lebih dari kita? Lagian kalo ayah anterin kamu ayah harus putar balik. Apa kamu gak kasihan sama ayah mu? Kamu sudah besar jangan bersikap manja seperti ini. Sudah lebih baik kamu berangkat nanti terlambat" ucapnya sambil meninggalkan gizca yang mematung sambil menahan air mata.

Segitu sulitkah aku mendapatkan perhatian ayah dan bunda?




Halo guys...
Ini cerita pertama yang aku buat. Mohon dukungan nya.
Ily :*

ʀɪɢᴜᴀʀᴅᴏ ᴀ ᴍᴇ [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang