Diam nya membuat ku menjadi penasaran.
Pelajaran pun selesai. Gizca membereskan peralatan belajar dan memasukan nya ke dalam tas.
"Gizca ayo kita ke kantin bareng. Lo harus cobain menu andalan disekolah ini. Mie ayam mas Makmur gak ada tandingan nya." Ucap dera dengan antusias sambil memikirkan betapa lezat nya mie ayam mas makmur.
"Nah iya ayo sekarang, nanti ngantri nya kelamaan." Ajak Liana sambil menggandeng tangan Gizca.
"Ah ayo. Oh iya panggil aku Caca aja ya biar gampang."
"Oke Ca." Jawab Dera dan Liana bersamaan.
Suasana kantin begitu ricuh. Banyak murid yang berburu makanan untuk mengisi perut mereka yang keroncongan.
"Gue aja yang pesen,lo sama Liana cari kursi ya." Usul dera
Gizca dan Liana menjawab dengan mengacungkan jempol mereka.
"Eh itu ada kursi kosong,kita duduk disana aja ya." Ajak Liana sambil sedikit menyeret karena takut kursi tersebut didului oleh orang lain.
Disaat mereka sampai, berbarengan juga dengan datangnya segerombolan siswa laki laki yang datang ke kursi yang akan mereka tempati.
"Pindah kita mau duduk disini." Titah laki laki dengan perawakan tinggi putih dengan suara yang terdengar sedikit ketus.
"Maaf ya kak tapi kita duluan yang dapet kursi ini, jadi dengan tidak mengurangi rasa hormat sedikit pun silahkan kakak kakak semua untuk mencari kursi yang lain." Jawab Liana dengan tenang.
"Mending lo berdua aja yang pindah deh. Ngalah sama kakel dong." ucap laki laki dengan rambut coklat.
"Maaf ,bukan nya kakak kelas ya yang harus mengalah sama adik kelas?." Jawab Liana dengan sedikit emosi
"Lo !." Tunjuk laki laki berambut coklat
"Apa?". Jawab Liana dengan lantang.
"Udah udah Li kita ngalah aja ya, aku gak mau kita nanti bikin keributan disini gak enak diliatin banyak orang. Ayo." Ucap Gizca sambil menarik Liana menjauh.
Dengan emosi yang meluap luap akhirnya Liana memilih untuk mengalah saja. Setelah itu mereka mencari kursi lain untuk mereka tempati.
Di sisi lain, Dera datang dengan membawa nampan yang berisi 3 mangkok mie ayam.
"Guys mie ayam nya udah ready." Ucapnya sambil menaruh mangkok ke meja.
"Wah kayak nya enak nih." Ucap gizca dengan antusias.
"Iya dong, mie ayam mang mas makmur kan gak ada lawan. Ayo mari kita coba~." Ucap dera sambil meniru gaya Sisca khol.
Saat ingin menyantap makanan nya, Liana terlihat diam saja seperti tidak berselera.
"Liana kamu kenapa? Kamu masih kesal sama kejadian tadi? Udah lupain aja mending makan ya sayang banget mie ayam nya kalo gak dimakan." Ucap Gizca dengan senyum nya yang manis
"Iya deh, lagian gue juga laper sih."
"Eh emang tadi kenapa?." Tanya Dera sambil mengunyah mie ayam yang ada di mulut nya.
"Itu tadi sempet ada cekcok sama kakak kelas masalah kursi. Tapi udah gak apa apa kok mending kita lanjut makan aja ya." Ucap Gizca.
Sebenernya dia ingin bertanya siapa kakak kelas yang tadi berdebat dengan Liana. Karena kakak kelas yang berdebat dengan Liana seperti nya teman laki laki yang dia tabrak tadi pagi. Tapi Gizca mengurungkan niatnya karena tidak mau merusak suasana dan mood Liana.
Akhirnya mereka menyantap makanan mereka dengan tenang walaupun ada sedikit candaan yang dilontarkan dera yang membuat mereka tertawa sampai menjadi pusat perhatian dikantin.
Gizca sangat beruntung saat pertama sekolah dia mendapatkan teman yang sangat perhatian kepadanya. Karena disekolah lama nya Gizca tidak memiliki teman karena memang Gizca termasuk orang yang susah untuk berinteraksi dengan orang lain.
Maaf ya kalo kata kata nya kurang enak karena aku masih belajar hehe.
Jangan lupa komen ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
ʀɪɢᴜᴀʀᴅᴏ ᴀ ᴍᴇ [End]
Novela JuvenilTentang sebuah penderitaan yang tak berujung. Bagaimana jadi nya jika seorang anak dilahirkan hanya untuk melengkapi sang kakak? Bagaimana jadinya jika kebahagian seseorang direnggut satu persatu? Dapatkah ia mendapatkan cinta dan kasih sayang yang...