Dia akan hangat pada orang yang tepat.
Kata orang, masa remaja itu adalah masa masa dalam hidup yang paling indah. Dimana kita sedang gencar gencar nya mencari jati diri. Masa remaja pun pasti dibumbui dengan percikan kisah kisah cinta. Namun masa remaja juga adalah masa dimana seseorang sangat mudah terpengaruh karena pemikiran nya yang masih tergolong labil.
Pukul 12.00, mereka semua tiba ditempat tujuan. Mereka pun bergegas keluar dari bus karena ingin melihat keadaan sekitar. Mereka akan mengadakan kemah di hutan yang lumayan dekat dengan pemukiman warga. Alasan nya agar mereka mudah apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
"Oke anak anak kita sudah sampai. Kalian bisa istirahat dulu nanti pukul 1 siang kita akan melakukan perjalanan ke tempat kemahnya."
Mereka pun lantas berpencar. Ada yang ber swafoto dengan pemandangan sekitar karena tempat nya bisa dibilang bersih dan udaranya pun sejuk, tempat ini memang jarang terjamah oleh kendaraan besar. Masyarakat nya pun hanya sebagian kecil yang memiliki kendaraan seperti motor atau mobil. Mereka lebih sering menggunakan sepeda. Ada juga yang hanya selonjoran saja, ada juga yang tengah sibuk makan karena lapar.
Gizca,dera dan liana memutuskan untuk duduk didekat pohon.
"Udara nya seger banget ga sih? Padahal ini udah siang loh." ucap dera sambil merentangkan tangan dan menghirup udara dalam dalam.
"Iya, katanya ini tempat emang jarang dikunjungi sama orang. Masyarakat nya sepakat buat mengurangi polusi dari kendaraan." ucap liana.
"Keren banget ya masyarakat nya kompak banget." puji gizca.
"Liana." panggil gara.
"Kenapa?."
"Sini ambil makanan buat lo sama temen temen lo."
Liana pun segera menghampiri gara. Tak lupa ia berpamitan terlebih dahulu kepada gizca dan dera."Woy gue denger katanya lo duduk sama gizca?." tanya hariz sambil menggosok gosok matanya. Sejak berangkat hingga tiba, hariz dan jordan tidur. Memang kebo mereka ini.
"Iya."
"Wih ga ngajak lo. Gue juga kan mau duduk sama degiz." ucap jordan tak terima.
"Halah pasti mau modus kan lo." tuduh hariz.
"Tau aja lo." ucap jordan sambil merangkul hariz.
"Halah lo berdua tidur kayak orang mati tau ga." ucap putra sambil membuka botol minum nya.
"Ngantuk woy abis kerja gue." hariz.
"Kerja ngabisin kuota." putra.
"Tenang aja, gue pake wifi tetangga kok haha." ucap hariz sambil tertawa. Lihatlah betapa tidak tau malu nya orang ini.
"Tapi gue sebenernya ga tidur tidur amat sih. Cuma memejamkan mata doang." ucap jordan.
"Sama aja." ucap jefran.
"Tapi gue denger kok yang mora ribut ribut."
"Lah tuh nek lampir ngapain ribut di bus kita?." tanya hariz.
"Kayak lo gatau aja. Kan dikelas kita ada si pangeran." ucap putra sambil melirik kearah jefran.
"Oh ngerti gue. Emang ya tuh anak ga ada kapoknya." ucap jordan.
"Lo harus bertindak fran." saran hariz.
"Gue udah berulang kali ngomong sama dia tapi dia nya aja yang emang ga ngerti." ucap jefran.
KAMU SEDANG MEMBACA
ʀɪɢᴜᴀʀᴅᴏ ᴀ ᴍᴇ [End]
Novela JuvenilTentang sebuah penderitaan yang tak berujung. Bagaimana jadi nya jika seorang anak dilahirkan hanya untuk melengkapi sang kakak? Bagaimana jadinya jika kebahagian seseorang direnggut satu persatu? Dapatkah ia mendapatkan cinta dan kasih sayang yang...