Walau kamu diperlakukan berbeda, kamu tetap adik ku karena kita pernah berada ditempat yang sama dan orang yang sama.
- LyoraHari ini Tama akan menghadiri undangan pertemuan dengan rekan bisnis nya. Jadi sebagai istri yang baik, Sarah ingin menemani sang suami.
Tama dan Sarah datang menghampiri kamar Gizca.
"Hari ini ayah dan bunda mau pergi ketemu rekan bisnis, kita titip kakak kamu. Jagain dia awas kalo sampe kamu nyelakain kakak kamu sendiri." Ucap Tama dengan nada yang terdengar mengancam.
"Iya yah. Lagian mana mungkin aku mau celakain kakak aku sendiri." Ucap Gizca sambil menatap sedih kepada laki laki paruh baya yang ada didepan nya.
"Baguslah." Ucap Tama.
"Bunda sama ayah berangkat dulu. Inget kata kata ayah tadi." Ucap Sarah sambil meninggalkan kamar Gizca bersama sang suami.
"Iya ayah bunda hati hati." Ucapnya dengan suara yang hanya bisa didengar oleh dirinya sendiri.
Setelah kepergian ayah dan bunda nya, Gizca pun menuju kamar Lyora untuk memeriksa keadaan sang kakak takut kakak nya membutuhkan sesuatu.
Tok tok tok
"Kak Lyo." Panggil nya."Masuk aja Ca gak dikunci kok." Jawab sang kakak dari dalam kamar.
Ia pun membuka pintu dan segera masuk ke dalam. Hal pertama yang ia lihat adalah sang kakak yang sedang bersandar pada sandaran kasur dengan buku yang berada dipangkuan nya.
"Kakak butuh sesuatu? Nanti Caca bisa ambilin." Tawar Gizca.
"Enggak kok kakak lagi gak butuh apa apa. Ca sini duduk." Ucap Lyora sambil menepuk pinggir kasur.
Gizca pun mengangguk dan segera duduk.
"Ada apa kak?." Tanya nya.
"Maafin kakak ya." Ucap Lyora sambil memegang tangan sang adik.
"Kakak kenapa minta maaf. Kakak kan gak ada salah sama Caca." Jawab nya.
"Karena kakak ayah sama bunda jadi gak perhatian sama kamu. Mereka selalu memprioritaskan kakak dan akhirnya kamu terabaikan." Ucap sang kakak sambil menahan isak tangisnya.
"Ini bukan salah kakak kok. Apa yang ayah sama bunda lakuin itu bener. Kakak kan lagi sakit jadi kakak butuh perhatian ekstra." Sambil menghapus air mata sang kakak ia tersenyum.
"Tapi ayah sama bunda juga selalu maksa kamu untuk donorin darah buat kakak. Dan itu bukan hanya sekali tapi sering. Kakak takut kamu kenapa napa ca. Maafin kakak, kakak gak bisa berontak sama ayah bunda. Kakak terlalu lemah dan gak berguna buat menjadi seorang kakak." Ucap lyora sambil memeluk sang adik.
"Kakak gak boleh ngomong gitu. Bagi aku kakak itu kakak terbaik di dunia. Aku sayang banget sama kakak." Ucapnya sambil mengelus punggung sang kakak.
"Kakak juga sayang sama kamu. Maafin kakak ya dek." Ucap nya sambil melepaskan pelukan.
"Kakak udah ih minta maaf mulu kan lebaran idul fitri udah kelewat hehe." Ucap Gizca sambil terkekeh pelan.
"Kamu ini ya lagi serius juga." Ucap Lyora sambil mengelus puncuk kepala sang adik.
"Aku selalu berdoa buat kakak supaya kakak cepet sembuh biar nanti kita bisa jalan jalan bareng, liburan bareng, nonton bioskop bareng. Banyak banget hal yang pengen aku lakuin sama kakak." Ucapnya.
"Maafin kakak ya belum bisa wujudin apa yang kamu mau." Ucap Lyora sambil memandang sendu sang adik.
"Makanya kakak harus cepet sembuh ya. Nanti aku kenalin deh sama cowo ganteng haha."
KAMU SEDANG MEMBACA
ʀɪɢᴜᴀʀᴅᴏ ᴀ ᴍᴇ [End]
Ficção AdolescenteTentang sebuah penderitaan yang tak berujung. Bagaimana jadi nya jika seorang anak dilahirkan hanya untuk melengkapi sang kakak? Bagaimana jadinya jika kebahagian seseorang direnggut satu persatu? Dapatkah ia mendapatkan cinta dan kasih sayang yang...