Apakah cinta pada pandangan pertama itu benar benar ada?
Hari ini sudah terhitung 2 minggu gizca bersekolah di SMA Bangsa Utama. Ia senang karena disekolah baru nya ia mendapatkan teman yang peduli terhadap dirinya. Namun ia juga merasa sedih karena perlakuan kedua orang tua nya tak kunjung mendapatkan perubahan. Tetap tidak memperdulikan gizca. Sebenarnya sejak dulu ia bisa saja memberontak namun ia tak berani karena tidak mau membuat kedua orang tua nya sakit hati. Memang dimasa remaja seperti ini, peran orang tua sangat penting karena dimasa remaja pertumbuhan fisik dan juga mental mengalami peningkatan. Dan juga pergaulan yang semakin meluas.
Apakah kalian berpikir kenapa gizca tidak menjadi anak yang nakal saja? Toh orang tua nya tidak peduli terhadap dirinya.
Menjadi anak nakal bukan sebuah solusi agar mendapatkan perhatian dari orang tua. Menjadi anak nakal mungkin bisa memberi kebebasan namun belum tentu menjamin keselamatan. Lagi pula gizca tipe orang yang cenderung pendiam dan tidak memiliki banyak teman, bahkan tidak memiliki sama sekali. Walaupun gizca terlihat pendiam dan polos, dia cukup mengerti dan paham mana yang harus dia lakukan dan tidak dia lakukan.
Di hari minggu yang cerah ini, gizca memutuskan untuk keluar karena dera dan liana mengajak nya untuk jalan jalan bersama sebagai tanda pertemanan mereka. Sebenarnya ia merasa tubuh nya tidak terlalu fit hari ini, namun gizca tidak mau mengecewakan kedua teman nya dan ia memutuskan untuk tetap pergi.
Style yang digunakan gizca hari ini bisa dibilang simpel. Dia hanya mengenakan celana levis pendek yang dipadukan dengan kaos putih polos dan juga jaket denim. Dan juga dengan rambutnya yang tergerai dan juga polesan make up yang tidak terlalu tebal membuat nya terlihat sangat cantik. Gizca tak suka berpenampilan terlalu mencolok karena ia tidak mau menjadi pusat perhatian. Lalu ia memakai sneakers nya dan tak lupa juga ia membawa slim bag dan segera memasukan dompet dan juga ponselnya. Dirasa sudah siap ia pun segera keluar.
Diruang tamu ia melihat bi inah yang sedang menyapu lantai."Bi ayah, bunda sama kak lyo kemana ya?"
"Anu non, tuan,nyonya sama non lyo lagi jalan jalan keluar". Jawab bi inah berhati hati.
"Oh gitu ya bi. Yaudah kalo gitu caca mau keluar dulu ya bi mau pergi sama temen temen."
"Iya non hati hati."
"Bahkan mereka jalan jalan tanpa ngajak aku. Ah miris sekali nasib mu ca." Ucap gizca dalam hati
Seteleh menempuh perjalanan selama 20 menit, gizca sampai di salah satu mall yang menjadi tempat janjian pertemuan nya dengan dera dan liana.
Saat turun dari taksi, ia melihat dera yang tengah duduk sambil bermain ponsel di dalam cafe yang ada diseberang mall tersebut. Ia pun bergegas menghampiri dera.
KAMU SEDANG MEMBACA
ʀɪɢᴜᴀʀᴅᴏ ᴀ ᴍᴇ [End]
Fiksi RemajaTentang sebuah penderitaan yang tak berujung. Bagaimana jadi nya jika seorang anak dilahirkan hanya untuk melengkapi sang kakak? Bagaimana jadinya jika kebahagian seseorang direnggut satu persatu? Dapatkah ia mendapatkan cinta dan kasih sayang yang...