08

212 167 140
                                    

Kadang aku iri melihat keluarga yang bercanda ria bersama. Kapan aku bisa merasakan hal itu?




















Hari ini adalah hari Minggu. Ia berencana untuk membaca novel yang waktu itu ia beli. Namun rencana nya tertunda karena Dera dan Liana mengajak nya untuk jogging pagi. Celana lejjing hitam dan kaos biru ditambah dengan sepatu putih ia pun bersiap untuk memulai harinya.

Tok tok tok
"Non didepan ada tamu. Katanya mau ketemu non." Ucap bi Inah.

"Iya bi bentar lagi aku ke bawah."ucapnya sambil mengikat tali sepatu.

Setalah dirasa sudah siap,ia pun segera menuju lantai bawah untuk menemui teman nya. Ia menghampiri ayah,bunda dan kakak nya yang sedang sarapan.

"Ayah bunda,Caca pergi dulu ya mau jogging pagi sama temen Caca." Ucapnya

"Hm iya hati hati." Ucap sang ayah tanpa menoleh sedikit pun kearah sang anak.

"Iya yah. Oh iya kak Lyo mau ikut aku jogging gak?." Tanya nya pada sang kakak yang sedang menikmati sarapan.

"Kamu mau mencelakakan kakak mu hah? Kakak kamu ini sakit dia gak boleh kecapean."ucap bunda sambil menggebrak meja yang membuat.

"Iya bun maaf,Caca cuma nawarin doang."ucapnya sambil tertunduk

"Udah sana kamu. Pagi pagi udah ngerusak mood bunda aja." Ucap sang bunda dengan nada yang kesal.

"I-iya Bun. Aku pergi dulu." Sambil menahan air mata,ia pun keluar untuk menemui teman nya yang pasti sudah menunggu lama.

Ia melihat Dera dan Liana sudah ada didepan gerbang rumah nya.

"Dera, Liana maaf ya lama." Ucapnya sambil merangkul kedua teman nya.

"Its oke. Ayo kita jogging." Dera






Mereka pun jogging sambil sesekali bercanda ria. Ia menatap kedua teman nya yang sedang tertawa. Ia sangat bahagia karena memiliki teman yang peduli kepadanya.

Setalah 15 menit berjalan, mereka untuk memutuskan beristirahat ditaman kota. Banyak sekali anak muda yang sedang jogging dan juga keluarga yang sedang menghabiskan waktu bersama. Melihat itu,ia teringat dengan keluarganya. Ia ingin sekali berjalan jalan bersama ayah,bunda dan kakaknya. Namun ia sadar bahwa itu semua mustahil terjadi.

"Eh cape banget gue haus pengen minum."ucap Liana sambil mengibas ngibaskan tangan seperti kipas ke arah mukanya.

"Iya nih sama gue juga."ucap Dera.

"Yaudah aku beli minum dulu ya." Ucapnya sambil berjalan ke arah warung yang ada diseberang mereka.

"Eh Ca gapapa nih?". Tanya dera

"Gapapa santai aja."ucapnya sambil mengangkat jempol membentuk tanda "oke"




"Mas saya beli air mineral nya 3 ya."ucapnya kepada penjaga warung.

"Mas air mineral nya 1."ucap seorang laki laki yang berada disampingnya. Saat ia menoleh ternyata itu adalah kakak kelas nya, kak Jefran.

"Loh kak Jefran?." Tanya nya sambil menunjuk laki laki tersebut.

Yang merasa namanya disebut pun hanya menoleh lalu mengambil botol dan pergi meninggalkan si perempuan sendiri.

"Neng ini air nya."ucap penjaga warung

"Ah iya mas ini uang nya makasih ya." Ucapnya sambil mengambil air tersebut.

Saat ia akan melangkah pergi,tiba tiba penjaga warung tersebut memanggil nya.

ʀɪɢᴜᴀʀᴅᴏ ᴀ ᴍᴇ [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang