20

167 103 92
                                    

"Kebahagiaan itu dicari"
Kenapa tidak menciptakan nya saja?



























Pagi ini gizca bangun lebih awal karena ia berniat untuk membantu sang kakak takut kakak nya membutuhkan bantuan. Setelah mandi dan membereskan kamar, gizca segera menuju kamar lyora. Sekarang kamar lyora berada dilantai karena dengan keadaan nya yang seperti ini sulit apabila harus naik turun tangga setiap hari. Sebelum ke kamar lyora, gizca mampir terlebih dahulu ke dapur untuk mengambil air minum dan juga sarapan untuk kakak nya. Dimeja makan pun belum terlihat siapa siapa masih kosong. Mungkin ayah dan bunda nya masih bersiap siap dikamar. Ia pun segera bergegas menuju kamar lyora.

Tok tok tok
"Kak lyo ini aku." ucap gizca sambil mengetuk pintu kamar lyora.

"Masuk aja ca." perintah lyora.
Gizca pun masuk.

"Ini aku bawain sarapan buat kakak." ucap nya sambil meletakan nampan berisi makanan dimeja yang berada disebelah ranjang tidur lyora.

"Makasih ya.". Gizca pun menyerahkan makanan tersebut dan segera dimakan habis oleh lyora.

"Kakak ada butuh sesuatu gak?." tawar gizca.

"Engga kok. Oiya sana kamu siap siap nanti telat ke sekolah nya."

"Eum aku ijin ga sekolah kak."

"Loh kenapa?. Kamu sakit?."

"Engga kak. Itu disuruh sama bunda buat jagain kakak aja."

"Astaga bunda ini. Padahal kakak ga perlu dijagain kakak bukan anak kecil lagi."

Tak lama sarah pun masuk ke kamar lyora.

"Selamat pagi sayang."
"Loh kamu ngapain disini?." tanya sarah pada gizca

"Aku abis nganterin sarapan buat kakak bun."

"Oh gitu baguslah ada guna nya juga."

"Bunda kenapa nyuruh gizca buat bolos sekolah cuma demi jagain aku? Aku bukan anak kecil lagi bun." protes lyora.

"Bunda sengaja nyuruh dia jagain kamu karena 3 hari ke depan bunda mau ke Surabaya sama ayah. Nenek kamu sakit."

"Nenek sakit?." tanya lyora.

"Iya. Nenek pengen bunda yang jagain."

"Bunda kapan berangkat ke Surabaya nya?." tanya gizca.

"Nanti siang. Dan bunda pengen kamu jagain lyora dengan benar. Jangan sampe terjadi sesuatu sama lyora."

"Iya bunda."

"Ayo lyo kita keluar dulu bunda pengen kangen kangenan dulu sama kamu karena nanti bunda bakal kangen banget sama kamu." ucap sarah sambil membantu lyora untuk duduk di kursi roda dibantu juga oleh gizca. Lalu sarah mendorong kursi roda lyora keluar dari kamar meninggalkan sendirian.

Entah sudah berapa kali gizca merasa terasingkan dan terabaikan. Gizca merasa dirinya dianggap ada apabila dibutuhkan. Otak menyuruhnya untuk memberontak namun hatinya melarang. Akhirnya gizca pun hanya bisa diam,diam dan pasrah.

Gizca pun keluar dari kamar lyora dan berjalan menuju kamarnya. Jam sudah menunjukan pukul 7.30 dimana pembelajaran disekolah pasti sudah dimulai. Ia pun mengambil ponsel yang terletak dimeja belajarnya. Ada spam pesan dari dera dan juga liana. Gizca pun segera membuka dan membalasnya.

Dera :
Ca
GIZCA
CACA
KOK LO GA MASUK SIH? LO SAKIT? BALES DONG ASTAGA

Gizca :
Aku gapapa der. Aku ada urusan keluarga jadi ijin ga masuk

ʀɪɢᴜᴀʀᴅᴏ ᴀ ᴍᴇ [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang