07

217 171 118
                                    

Orang yang terlihat cuek dan dingin sebenarnya adalah orang yang memiliki rasa peduli yang tinggi.
















Akhirnya ia memutuskan untuk beristirahat sebentar di UKS. 5 menit kemudian, jefran kembali ke UKS sambil membawa sebotol air minum dan juga roti.

"Nih buat lo. Muka lo pucet banget kayak mayat hidup." Ucapnya sambil memberikan air dan roti tersebut.

Ia terdiam sejenak lalu segera mengambil makanan pemberian Jefran.

"Makasih kak." Ucapnya sambil tersenyum malu.

"Gausah geer. Gua ngasih ini cuma karna kasian aja." Ucapnya lalu pergi meninggalkan ruang UKS.

Ia menatap botol dan roti yang ada ditangan nya. Ia merasa senang ada orang yang perhatian kepada dirinya walaupun itu hanya sekedar rasa kasihan tapi setidaknya masih ada orang yang menganggapnya ada di dunia ini.

"Ternyata kak Jefran baik juga ya walaupun agak galak dan cuek sih." Ucapnya sambil memakan roti dengan perasaan yang bahagia.




Setelah dirasa kondisi nya tidak seburuk sebelumnya,ia pun memutuskan untuk kembali ke kelas karena sebentar lagi pembelajaran akan dimulai. Tubuh nya masih lemas tapi ia tetap memaksakan untuk mengikuti pembelajaran karena tidak mau tertinggal materi. Ia pun sampai didepan kelas dan segera memasukinya.

"Woy Ca lo kemana aja lama banget sih? Gue telfon juga kagak diangkat,gua cari ke perpus juga kagak ada. Lo abis dari mana sih? Jangan jangan lo abis pesugihan ya di gudang sekolah?." Tanya Dera dengan nada yang mengintimidasi.

"Ngelantur banget lo kalo ngomong kunti." Jawab Liana sambil menoyor kepala Dera.

"Santai elah kan gue cuma nanya doang." Ucapnya sambil mengelus ngelus kepala.

"Nanya sih nanya,tapi yang bener juga dong yang sedikit berakal."

"Udah udah jangan ribut. Tadi aku pingsan pas mau ke kantin." Ucap nya

"APA?."

"Astaga kalian gausah teriak dong malu diliatin anak anak yang lain." Ucapnya sambil menutup telinga.

Lalu mereka berdua sontak melihat ke sekeliling dan ternyata teman sekelas nya menatap keheranan kearah mereka berdua.

"Hehe." Ucap Liana sambil nyengir

"Terus keadaan lo gimana sekarang? Gwenchana kan? Atau masih ada yang sakit? Lo gak geger otak kan?." Tanya Dera sambil memegang kepala Gizca.

"Dia pingsan Malin Kundang bukan bunuh diri." Ucap Liana dengan nada yang sedikit kesal.

"Tadi Kunti sekarang malin Kundang. Besok dayang sumbi ye besok nya si Tumang. Sabar gue mah sabar. Orang sabar jodohnya kak Jordan." Ucapnya sambil mengelus dada.

"Kayak yang mau aja kak Jordan sama lo yang modelan nya kayak sapu injuk." Cibir Liana

"Gini gini kalo masalah kesetiaan,cinta dan kasih sayang gue juara nya." Ucap Dera dengan gaya angkuhnya.

"Halah bacot tai sapi." Liana

"Sirik aja lo ikan sapu sapu." Dera

"Udah ih berantem mulu dari tadi. Tuh Bu Tania udah masuk." Ucapnya sambil menunjuk kearah papan tulis.

Disana berdiri Bu Tania sambil menyilangkan kedua tangan nya di dada.

"Udah ribut nya.?"

Dan mereka berdua hanya bisa tersenyum kaku.







Pukul 15.00 akhirnya seluruh siswa siswi SMA Bangsa Utama bisa pulang ke rumah masing masing untuk beristirahat dari kegiatan pembelajaran yang cukup menguras tenaga dan pikiran.

Hari ini, Gizca pulang dijemput oleh supir pribadi nya karena ia merasa badan nya belum fit untuk pulang sendirian. Ia menunggu supir nya di halte sambil memainkan ponselnya. Saking asik nya bermain ponsel,ia tidak menyadari bahwa ada orang yang duduk disebelahnya.

"Asik banget kayak nya nih." Sindir cowo yang ada disebelahnya.

"Eh kak Putra." Jawabnya sambil memasukan ponsel kedalam saku seragam nya.

"Ternyata lo masih inget gue ya?."

"Hehe iya kak."

"Btw lo lagi nunggu siapa disini." Tanya Putra sambil membenarkan posisi duduk.

"Aku lagi nunggu supir aku jemput kak. Kakak sendiri ngapain disini? Nunggu jemputan juga?." Tanya nya balik.

"Engga. Gue lagi duduk aja disini sambil nunggu temen temen gue yang masih didalem." Jawab putra.

"Oh gitu ya kak."

"Ah supir aku udah sampe. Aku duluan ya kak." Ucapnya sambil bangkit dari duduknya.

"Tunggu." Cegah putra.

"Kenapa kak?." Tanya nya.

"Nama lo siapa?."

"Aku Gizca kak. Biasa dipanggil Caca." Ucapnya sambil tersenyum

"Gue boleh gak minta nomor lo? Biar kita bisa temenan gitu."

"Boleh kak."

Lalu Putra segera menulis nomor yang disebutkan Gizca diponselnya.

"Ok thanks. Kalo lo butuh apa apa lo bisa hubungi gue." Ucapnya sambil menepuk pundak cewe yang ada dihadapan nya.

"Ok kak." Jawab nya sambil mengacungkan jempol dan tersenyum lebar.

Lalu perlahan ia meninggalkan putra di halte sendirian dan ia segera memasuki mobil dan tak lama mobil perlahan berjalan menjauh.

"Lucu gue suka." Ucap putra dalam hati





Tak lama muncul jefran,jordan dan hariz yang berjalan menghampiri putra.

"Woy bengong aja lo nanti kesambet penghuni pohon mangga mampus lo." Ucap Hariz sambil menepuk pundak putra.

"Apaan sih lo ngawur." Jawabnya.

"Ayo lah balik pengen makan gue laper." Ucap Jordan sambil mengelus ngelus perutnya.

"Kita ke rumah gue aja. Tadi bunda ngabarin kalo dia masak banyak hari ini dan nyuruh gue ajak kalian." Ucap Jefran.

"Asik party gan." Ucap Jordan dengan semangat 45.

"Wih mantap nih makan gratis." Ucap Hariz tak kalah semangat dari Jordan.

"Makanan cepet lo pada." Ucap Putra.

Akhirnya mereka pun berangkat menuju rumah Jefran.

ʀɪɢᴜᴀʀᴅᴏ ᴀ ᴍᴇ [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang