04

285 197 125
                                    

Dia baik.







Bel pulang sekolah berbunyi. Siswa siswi langsung berhamburan keluar. Karena bel pulang sekolah adalah yang paling dinanti. Dengan berbunyi nya bel pulang sekolah kegiatan pembelajaran yang membuat mereka pusing berakhir dan mereka bisa pulang ke rumah atau bahkan bermain dengan teman.

Gizca segera membereskan barang barang nya karena dia mau ke toko buku untuk membeli novel yang ia incar dan juga beberapa alat alat sekolah.

"Ca mau pulang bareng kita gak?." Tanya Liana sambil membenarkan kuncir rambutnya.

"Iya siapa tau kita pulang nya searah jadi bisa sekalian." Timbal Dera.

"Maaf banget ya hari ini aku mau ke toko buku buat beli novel sama beberapa alat tulis". Jawab nya sambil berjalan keluar kelas beriringan dengan Liana dan Dera.

"Mau kita temenin gak?." Tanya Dera.

"Gak usah deh kalian pasti cape mending istirahat aja biar besok seger lagi."

"Yaudah deh kita pulang duluan ya."

Akhirnya Liana dan dera pun melangkah menjauh dari Gizca. Tapi baru beberapa detik dera berbalik arah dan berjalan menuju Gizca.

"Kok balik lagi? Ada yang ketinggalan?." Tanya Gizca dengan wajah keheranan.

"Gue lupa minta nomor lo hehe. Biar gampang kita komunikasi nya." Jawab Dera sambil menyodorkan handphonenya kepada Gizca. Lalu ia pun mengetik nomor telfon nya dihandphone Dera.

"Nih udah ya." Sambil mengembalikan handphone kepada Dera.

"Makasih Caca gumus,gue balik dulu ya bye." Ucap Dera sambil melambaikan tangan nya.


Setelah kepergian Liana dan Dera, ia pun memesan ojek online untuk mengantar nya ke toko buku.
Lalu ia berjalan keluar sambil sesekali menyapa guru yang lewat dan juga beberapa pekerja lain yang ada disekolah nya. Gizca termasuk orang yang ramah kepada orang yang lebih tua tapi dia agak pendiam dengan orang yang seumuran dengan nya.

Hampir 10 menit ojek online yang dipesan belum kunjung datang. Ia gelisah karena takut buku yang ia incar sold out karena buku tersebut baru saya di luncurkan.

Akhirnya ia memutuskan untuk berjalan kaki saja dan mengcancel ojek online yang ia pesan. Sambil berjalan ia sesekali bersenandung ria sambil menikmati jalanan yang lumayan padat.

Saat sedang asik berjalan,dari kejauhan ia melihat seorang nenek yang hendak menyebrang namun sulit karena jalanan yang padat. Karena kasihan ia pun menghampiri sang nenek dan hendak membantunya untuk menyebrang jalan.

"Nek sini saya bantu." Ucap Gizca berbarengan dengan seorang laki laki yang berada disebelah nenek tersebut.

Tanpa menghiraukan keberadaan si laki laki, Gizca pun membantu sang nenek untuk menyebrang jalan. Laki laki berjaket denim itu pun sama membantu sang nenek untuk  menyebrang. Akhirnya mereka membantu nenek menyebrang bersama sama.

"Makasih ya nak. Kalian anak nya yang baik." Ucap nenek sambil menepuk nepuk bahu gizca

"Namamu siapa nak?." Tanya nenek kepada gizca

"Nama saya Gizca nek." Jawab nya sambil tersenyum

"Kalau yang ganteng ini namanya siapa?". Tanya nenek kepada laki laki berjaket denim.

"Nama saya Jefran nek." Jawab nya sambil tersenyum

"Oh jadi laki laki yang aku tabrak tadi pagi disekolah namanya Jefran" ucap nya dalam hati.

"Semoga kalian berjodoh ya." Ucap nenek sambil tersenyum lalu meninggalkan mereka berdua.

Mereka pun terkejut dengan apa yang diucapkan sang nenek kepada mereka.

"Gak usah geer. Orang tua ngomong nya kadang suka ngelantur ."

Saat akan berjalan, tiba tiba Gizca menahan tangan Jefran.

"Kak aku boleh minta tolong gak? Kakak kan mau ke arah sana , kebetulan aku mau kearah sana juga mau ke toko buku. Boleh gak kalo aku nebeng? Soalnya aku takut novel yang aku cari sold out". Pintanya dengan muka yang memelas.

Oke anggap saja Gizca sebagai manusia tidak tahu malu. Ia terpaksa meminta bantuan Jefran karena ia harus benar benar pergi ke toko buku tersebut.

Sebenarnya Jefran enggan membantu, tapi karena ekspresi wajah nya yang menurut ia sedikit lucu mungkin akhirnya dia mau menolong Gizca.

"Ok."

15 menit kemudian mereka sampai ditempat tujuan meraka. Gizca buru buru turun dari motor dan bergegas menuju toko buku. Jefran yang melihat hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya. Setelah itu ia bergegas meninggalkan tempat tersebut untuk pulang ke rumah nya.

Setelah 10 menit mengantri akhirnya Gizca mendapatkan novel yang ia cari. Ia begitu senang karena itu adalah salah satu novel ciptaan idolanya. Lalu ia berjalan ke arah stand minuman karena ia haus setelah mengantri bersama pembeli yang lain.

Saat sedang minum, ia baru teringat bahwa tadi dia kesini bersama dengan Jefran, kakak kelas nya. Lalu ia bergegas keluar mencari Jefran. Namun nihil, orang yang dicarinya tidak ada.

"Ah kayak nya dia udah pulang duluan. Mana mungkin dia nungguin aku." Ucapnya sambil berjalan untuk mencari taksi.






Gimana sejauh ini kalian suka gak sama ceritanya?
Jangan lupa komen ya...

ʀɪɢᴜᴀʀᴅᴏ ᴀ ᴍᴇ [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang