Berharap boleh tapi jangan terlalu berlebihan. Karena harapan kita sendiri yang akan menghancurkan kita.
Berita tentang gizca yang diposting oleh seseorang ternyata sudah menyebar luas. Bahkan teman sekelas nya pun mengetahui.
"Ga nyangka banget gue sama dia. Padahal gue tadinya mau berteman sama dia." ucap seorang siswi yang tengah merapikan rambut nya.
"Lo gausah pede. Lagian gizca juga ga bakal mau punya temen kayak lo." ucap dera.
"Dera udah dong." ucap gizca.
"Iya ra udah biarin aja, susah ngomong sama orang yang emang ga ngerti." timbal liana.
"Sumpah gue kesel banget sama yang posting itu. Kalo ketemu gue cincang tu orang. Lagian dia tau darimana coba masalah yang kakak lo itu." ucap dera.
"Udah gapapa ga usah dipikirin. Aku gapapa kok beneran." ucap gizca.
"Apa jangan jangan waktu kita ke rumah lo ada yang ngikutin terus dia nyebarin berita ini?." liana.
"Bisa jadi sih. Tapi siapa dan apa tujuan dia?." dera.
"Udah nanti aja bahas nya. Bentar lagi pelajaran mau dimulai." ucap gizca.
Dan benar saja , tak lama masuk lah guru pengajar yang bertugas mengajar dikelas itu.Pembelajaran pun selesai dan murid murid bisa pulang ke rumah masing masing untuk beristirahat.
"Ca, pulang nya mau gue anterin ga?." tawar liana.
"Ga usah li, aku pulang sendiri aja." tolak gizca.
"Girls gue duluan ya, mau kumpul ekskul dulu." ucap dera.
"Yaudah hati hati ya." ucap gizca.
Dera pun bergegas untuk menuju ruang ekskul."Lo beneran gamau gue anterin aja?." tawar liana sekali lagi.
"Beneran li, aku bisa pulang sendiri kok."
"Yaudah deh, gue duluan ya."
"Hati hati ya."
"Bye."
Gizca pun lantas melanjutkan aktivitas nya membereskan alat sekolah. Lalu ia pergi keluar dari kelas.
Hari ini ia berencana untuk menjenguk kakak nya lyora. Ia memaksa bi inah untuk memberitahu dimana lyora dirawat karena orang tua nya tidak memberitahu gizca sama sekali soal kakaknya.
Ia sedang menunggu ojek di depan gerbang sekolah. Ia sengaja tak meminta supir untuk mengantar karena ia ingin berangkat sendiri saja."Gizca." panggil putra.
"Eh kak putra." jawab gizca.
"Ngapain disini?."
"Lagi nunggu ojek kak, mau jenguk kak lyora."
"Yaudah gue anter aja gimana?."
"Ga usah kak, aku gamau ngerepotin."
"Gapapa elah santai aja."
Tiba tiba jefran datang sambil menunggangi motornya.
"Put, lo disuruh ke ruang guru sama bu siska." ucap jefran.
"Ada apa?."
"Gatau."
"Yaudah kalo gitu lo aja ya fran yang anterin gizca."
"Kok gue?." protes jefran.
"Kesian elah bantu napa."
"Kak putra gausah aku bisa berangkat sendiri kok." jawab gizca.
KAMU SEDANG MEMBACA
ʀɪɢᴜᴀʀᴅᴏ ᴀ ᴍᴇ [End]
Ficção AdolescenteTentang sebuah penderitaan yang tak berujung. Bagaimana jadi nya jika seorang anak dilahirkan hanya untuk melengkapi sang kakak? Bagaimana jadinya jika kebahagian seseorang direnggut satu persatu? Dapatkah ia mendapatkan cinta dan kasih sayang yang...