47

132 79 136
                                    

Jangan terlalu memaksakan diri. Berusaha itu harus, namun memang ada hal yang tidak bisa terwujud.























Sekarang adalah waktu yang ditunggu dan juga mendebarkan bagi semua yang ada di ruangan bernuansa putih ini. Karena sekarang perban di mata jefran akan dibuka. Mereka semua cemas karena walaupun jefran sudah dioperasi mungkin saja operasi tersebut gagal.

"Anda siap?." ucap dokter pada jefran yang tengah duduk diatas brankar. Jefran mengangguk sebagai jawaban.

Dokter pun mulai membuka perban secara perlahan dan hati hati. Setelah itu dokter membuka kapas yang melindungi mata jefran.

"Coba mata nya dibuka pelan pelan." titah dokter. Jefran pun menurut, ia mulai membuka mata nya secara perlahan lahan. Awalnya semua memang nampak kabur, jefran coba mengedip ngedip kan kedua mata nya dan ia bisa melihat semua nya dengan jelas. Diruangan nya ada kedua orang tua nya, putra, kedua sahabatnya dan juga dera, liana. Namun sayang ia tak melihat gizca. Sepertinya ia tidak datang.

"Sayang kamu bisa liat kita?." ucap fani mendekati jefran.

"Aku bisa melihat lagi mah." fani segera memeluk anaknya tersebut. Ia sangat senang karena kondisi jefran telah kembali seperti semula.

"Syukurlah operasi nya berhasil. Selamat jefran dan untuk beberapa hari kedepan kamu harus hati hati dengan mata mu ya."

"Terima kasih dokter."

"Kalo begitu saya permisi." dokter keluar dari ruangan tersebut bersama dengan suster.

"Mama seneng banget akhirnya kamu bisa melihat lagi." ucap fani yang sejak tadi tak henti henti nya bersyukur.

"Jagoan papa sekarang full member lagi."

"Dikira grup korea full member om." ucap jordan.

"Masuk akal kok. Si putra kan suka nari lagu blackpink tuh yang durudung durudung aye aye." ucap hariz sambil menirukan gerakan dance dari lagu tersebut. Putra menepuk lengan hariz kesal, yang ditepuk pun hanya nyengir tanpa dosa.

"Om juga suka blackpink kok apalagi sama jennie." ucap wisnu nimbrung.

"Mama sama jennie cantikan mana?." ucap fani.

"Ya mama dong." ucap wisnu seraya mencubit pipi sang istri.

"Jadi pengen nikah juga gue." ucap hariz dengan wajah yang sedang membayangkan kemesraan bersama sang istri nanti.

"Emang ada yang mau sama lo?." ucap jefran tiba tiba.

"Wah ni anak lagi sakit aja ngajak ribut." ucap hariz tak terima.

Melihat itu mereka semua tertawa.

"Om, tante aku sama liana pamit pulang ya karena kan kak jefran udah sehat lagi."

"Makasih ya kalian berdua udah jenguk jefran."

"Iya tante sama sama, kita pamit dulu." dera dan liana pun keluar dari ruang rawat jefran.








Hari ini jefran diperbolehkan untuk pulang karena ia memaksa untuk pulang. Dokter mengijinkan dengan syarat jefran harus rajin kontrol mengenai matanya karena mata nya masih rawan pasca selesai operasi.

Fani tengah membereskan barang barang jefran. Sedangkan jefran sedang berganti pakaian di toilet. Tak lama jefran pun keluar dari toilet dengan pakaian yang biasa ia gunakan.

Wisnu dan putra tengah membayar biaya administrasi jefran selama dirawat.

"Ma." panggil jefran.

ʀɪɢᴜᴀʀᴅᴏ ᴀ ᴍᴇ [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang