R E U N I O N
————————Beberapa hari sebelumnya
Januar berdiri menunggu di pintu keluar kedatangan penerbangan internasional. Menanti seorang perempuan berambut pirang muncul dan ketika tatapan keduanya bertemu, wanita itu melambaikan tangan seraya tersenyum lebar. Keduanya pun memeluk secara singkat.
"Miss you Nunu! How are you?"
"I'm good. Lo sendiri gimana?"
Januar masih tersenyum menatap sahabatnya yang sudah ia kenal sejak kecil. Seseorang yang banyak membantu Januar selama tinggal di Amerika. Lebih dari itu, Januar menganggap perempuan bernama Addison itu sudah seperti saudaranya sendiri.
"Gue juga baik."
Januar mengambil alih trolley yang berisi barang bawaan Addison. "How long you will stay here? Banyak amat bawaannya."
"Itu sedikit tau! I only bring the essentials stuff."
Januar hanya tersenyum mendengus. "Alright, let's go."
***
Sebelum mengantarkan Addison ke Hotel tempatnya akan tinggal selama di Jakarta, mereka pergi makan malam terlebih dahulu di salah satu restoran Jepang. Addison memang dilahirkan di Jakarta, namun ia dan orang tuanya pindah ke Amerika. Ibu Addison merupakan asli keturunan Indonesia sementara ayahnya adalah orang Amerika, itulah sebabnya ia memiliki gen bule yang kuat.
"Lo ada urusan apa di sini?" Januar seraya menikmati sashimi-nya.
"I have no business. I just wanna vacation."
Bukan rahasia lagi memang jika Addison merupakan nepo-baby. Dia bahkan mengakuinya dan tidak masalah orang-orang menyebutnya demikian. Keluarganya memang kaya, sekali pun Addison tidak bekerja maka itu tak akan jadi masalah. Bahkan, kekayaannya bisa menghidupi Addison seumur hidup tanpa harus bekerja.
"Liburan? Di Jakarta? That's nonsense."
Addison menghela napasnya. Ia yang hendak mengambil sushi mengurungkan niatnya. Matanya pun menatap Januar sejenak.
"You really want to know the reason I came here?"
Januar mengangguk santai, berbeda dengan Addison yang mendengus seraya membuang tatapannya ke samping.
"It's too early to tell you about this. But it's okay, lebih cepat lebih baik."
Januar masih sibuk menyumpit sashimi kemudian sushi. Namun telinganya siap mendengarkan Addison.
"Orang tua kita, your parents and my parents want to set me up with you."
Perkataan Addison akhirnya behasil menghentikan gerakan Januar. Tubuhnya membeku dan perlahan menatap Addison. Januar benar-benar terkejut mendengarnya.
***
Saat ini
Bian, dia tidak tahu apa hubungan Januar dan Addison sebenarnya meski ia sudah duduk di meja yang sama dengan mereka selama hampir setengah jam. Satu hal yang pasti adalah, Addison pasti seseorang yang penting bagi Januar, mengingat potret keduanya terpampang jelas di media sosial Januar. Apalagi, Addison terlihat begitu akrab dengan Januar. Keduanya seolah sudah mengenal untuk waktu yang sangat lama—jauh lebih lama dari Bian mengenal Januar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Reunion
Romantika18+ Ditengah krisis kepercayaan akan cinta dan trauma yang Bian alami, Januar-seseorang dari masa lalu Bian-hadir menawarkan kisah cinta indah nan romantis. *** Pertemuan Fabiane Alexandra dan Januar Liem di acara reuni SMP membuat keduanya terlibat...