R E U N I O N
————————
Addison memandang dirinya di depan cermin ruang ganti, gaun putih yang melekat di tubuhnya terlihat begitu pas, walau rasanya begitu sesak di bagian dadanya namun Addison merasa baik-baik saja. Rasa sesak itu bukan disebabkan oleh gaunnya, melainkan perasaan sedih sekaligus marah terhadap keadaan yang tak bisa ia lampiaskan. Tak ingin terlarut dan disadari oleh orang lain, Addison pun segera merubah ekspresinya menjadi datar, ia ahlinya dalam berakting seolah tak terjadi apa-apa walau sesungguhnya di dalam sana sedang berantakan.
Saat tirai ruang gantinya dibuka, Addison berbalik hendak melangkah keluar. Ia tahu, Januar pasti tak akan datang dan Addison tak mempedulikan itu, toh sejak awal Januar memang sudah menentang perjodohan ini. Ia tak berharap apapun terhadap lelaki itu. Tetapi, kala tatapan mata Addison bertemu dengan sorot hitam yang kini tengah memandangnya dengan dalam, tubuh Addison langsung membeku.
"Jethro?"
***
Sepanjang hari ini baik Bian maupun Januar tak saling menghubungi. Selama mereka menjalin hubungan, untuk pertama kalinya mereka tak saling berkomunikasi seperti ini. Bian yang menyibukkan diri dengan tumpukan pekerjaannya, begitu pula dengan Januar yang menyibukkan diri dengan berbagai macam pertemuan.
Saat sampai di Apartemennya Bian langsung mendudukan diri di sofa, bersandar dan mendongakkan wajah menatap langit-langit ruangan. Pikirannya terasa penuh setelah sekian lama. Di saat seperti ini Bian merasa ingin menyudahi saja semuanya, tak ingin lagi berurusan dengan masalah percintaan yang lagi-lagi menorehkan sakit di hatinya. Namun, saat mengingat bagaimana saat semuanya masih baik-baik saja, siapa yang tak akan jatuh cinta dengan Januar? Dia dengan sikap lembutnya dan usahanya untuk meyakinkan Bian membuat Bian sekali lagi ingin mencoba percaya kepada cinta. Walau pada akhirnya Bian menyadari bahwa ia belum sepenuhnya sembuh dari trauma. Bian takut dikhianati lagi, terlebih saat ini terlihat nyata bahwa tak ada jalan untuk hubungannya dengan Januar. Sebab Januar pasti mau tak mau harus menerima perjodohan itu.
Bian melangkahkan kaki menuju kamar, ia ingin segera tidur agar pikiran liarnya berhenti. Saat akan membersihkan sisa riasan wajahnya, perhatian Bian malah terpusat pada kotak kado yang baru ia lihat entah dari mana asalnya. Bian pun membuka kotak kado tersebut dan isinya ternyata sepasang anting berlian Bvlgari. Pikiran Bian langsung tertuju pada Januar, pasti dia yang meletakkan kotak kado ini.
Jari Bian pun menyentuh anting berbentuk lingkaran dengan taburan berlian itu. Ia mengambilnya dan anting yang Januar berikan untuknya ternyata sama seperti anting Bian yang hilang. Hal seperti ini yang membuat Bian kian jatuh cinta kepada Januar, lelaki itu selalu menaruh perhatian kepada Bian bahkan terhadap hal-hal kecil, dan mengingat itu membuat Bian kembali merasakan sesak di dadanya. Entah mengapa terselip rasa bersalah walau masih belum mengalahkan rasa amarahnya terhadap Januar.
Ternyata sesulit itu hanya untuk mencintai. Anehnya, walau sulit masih banyak orang yang ingin merasakannya. Lagi dan lagi. Sebab cinta itu bagaikan candu, sekali sudah merasakannya maka akan sulit lepas darinya. Seperti Bian yang tak bisa melepas Januar meski tahu akan sulit untuk bersamanya.
***
Bian terbangun karena bunyi alarm ponsel yang tak kunjung berhenti. Ia mencari-cari ponselnya, di bawah bantal, di bawah selimut, di atas nakas, dan ternyata ia melihatnya di meja rias. Akhirnya mau tak mau Bian beranjak dari ranjang, mengambil ponsel dan melihat jam saat ini yang menunjukkan pukul 7 pagi. Bian pun melesat menuju kamar mandi, selesai bersiap untuk berangkat bekerja, ia lantas keluar tak lupa membawa tasnya. Namun saat melewati meja makan, Bian melihat sepiring sandwich dan segelas jus di sana. Ia menghentikan langkah, mengambil secarik kertas yang berisi tulisan tangan Januar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Reunion
Romance18+ Ditengah krisis kepercayaan akan cinta dan trauma yang Bian alami, Januar-seseorang dari masa lalu Bian-hadir menawarkan kisah cinta indah nan romantis. *** Pertemuan Fabiane Alexandra dan Januar Liem di acara reuni SMP membuat keduanya terlibat...