R E U N I O N
————————
Dalam perjalanan pulang Januar mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, matanya lurus menatap ke depan dengan fokus, tapi pikirannya melayang berusaha mencari jalan keluar untuk menyelesaikan masalahnya. Benaknya berpikir, mengapa ini terjadi padanya. Ia kira, orang tuanya sudah belajar dari kejadian yang dialami oleh Sinclair, ketika orang tuanya menjodohkan anak pertamanya dengan seseorang yang dianggap setara dan yakin bisa hidup dengan bahagia tapi malah berakhir berpisah.
Harusnya orang tua Januar sadar bahwa hubungan itu tidak bisa dipaksakan. Apalagi hubungan kedua manusia yang melibatkan rasa cinta, bahkan saat dua orang yang saling mencintai saja memiliki peluang untuk berpisah, apalagi yang sama-sama tak saling memiliki rasa. Sesungguhnya, kehidupan seperti apa yang orang tua Januar harapkan?
Januar sadar, dalam hubungan, cinta memang tidak selamanya. Akan tetapi, cinta bisa jadi alasan untuk kedua orang merasa aman dan nyaman, apalagi untuk bertahan di kehidupan yang terkadang sangat menyesakkan sebab tak sesuai harapan. Cinta, bisa menjadi tempat seseorang untuk pulang di saat ia tak tahu ke mana lagi harus berjalan.
Bertepatan saat Januar sampai di kediamannya, ia mendengar suara pintu terbuka dan langkah kaki seseorang. Matanya bertemu dengan sorot frustasi Jethro yang berjalan bagai orang yang tak memiliki harapan. Januar lantas menghampiri kakaknya, lidahnya gatal ingin mengatakan semua perkataan Addison beberapa saat lalu. Tapi di lain sisi ini bukan hak-nya, terlebih masalah ini menyangkut keluarga Addison. Akhirnya Januar pun memandang Jethro tak kalah frustasinya, ia mendengus lelah.
"Jethro, lo harus yakinin Addison buat menolak perjodohan ini."
Jethro menatap lelah. "How can i? It's her decision dan gue nggak bisa melakukan apapun."
"You can!" Januar menaikkan nada bicaranya, ia pun memegang kedua bahu kakaknya dan menatap dengan lekat seolah berusaha untuk menyalurkan kekuatan padanya. "Gue tau lo cinta banget sama dia, begitupun dengan dia! Lo nggak mau 'kan gue dan Addison berakhir seperti hubungan Kak Sinclair?"
Mengingat kejadian yang pernah menimpa kakak perempunnya, mata Jethro seketika menyala.
"Lo harus bantu gue kak ... gue nggak bisa ninggalin Bian ...." Januar memandang Jethro dengan ekspresi memohon seakan ia begitu putus asa, tidak tahu lagi harus mencari bantuan kepada siapa dan hanya Jethro-lah yang dapat menolongnya. "Lo yakinin Addison dan gue yang akan urus Papi dan Mami."
Jethro menelan salivanya, pilihan memang ada pada Addison, namun merubah keputusannya merupakan tugas Jethro. Dia harus berusaha meyakinkan Addison agar tetap berada di sisinya, sebab Jethro pun tak mampu jika harus melihat Addison menjadi istri orang lain terlebih itu adalah adiknya.
Bahu Jethro yang semula meluruh perlahan menjadi tegap, seakan kekuatan yang Januar salurkan berhasil ia terima. Bibir Jethro merapat dan kemudian memgangguk mantap. Tangan kanannya menyentuh lengan Januar dan berkata, "Oke, gue akan berusaha yakinin Addison dan nggak akan biarin dia terima perjodohan ini."
Dada Januar mendadak sedikit lega, perkataan kakaknya bagai tiupan angin segar. Setidaknya ia tidak sendiri dalam menghadapi permasalahan ini. Januar pun tersenyum tipis, ia melepaskan tangannya dari bahu Januar. "Thanks," ucapnya seraya menunduk tapi sedetik kemudian kembali menatap Jethro dengan lekat. "And one more thing, ada sesuatu yang Addison sembunyikan dari lo dan itu menjadi alasan kenapa dia dulu mutusin lo, juga alasan dia terima perjodohan ini. She... really needs help dan cuma lo yang bisa menolong dia." Januar menepuk lengan Jethro lalu melangkah pergi meninggalkan kakaknya yang mematung penuh dengan tanda tanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Reunion
Romance18+ Ditengah krisis kepercayaan akan cinta dan trauma yang Bian alami, Januar-seseorang dari masa lalu Bian-hadir menawarkan kisah cinta indah nan romantis. *** Pertemuan Fabiane Alexandra dan Januar Liem di acara reuni SMP membuat keduanya terlibat...