Part 20: Suprises

1.2K 189 13
                                        

R E U N I O N
————————

"Who's gonna leave you? I would never do that. 'Cause I really love you, Bian."

Kata-kata itu masih jelas terngiang-ngiang di telinga Bian. Saat pagi terbangun dari tidurnya, hal pertama yang ia ingat adalah ucapan Januar semalam. Bian tak kuasa menahan senyumnya, apalagi melihat Januar yang kini terlelap di sampingnya, tanpa mengenakan apa-apa dan hanya tertutup selimut saja. Begitu juga dengan dirinya. Bian pun merubah posisi tidurnya miring menghadap Januar. Ia memperhatikan setiap detail wajah lelaki itu. Mulai dari matanya yang terpejam, tahi lalat kecil di bawah matanya, hidungnya yang mancung, dan bibir ranumnya yang tebal.

Bian masih tak menyangka bahwa acara reuni itu mempertemukannya kembali dengan Januar setelah sekian lama. Jika ini memang takdir, sekali lagi Bian ingin mencoba percaya, bahwa takdirnya kali ini akan berakhir bahagia.

Perlahan kelopak mata Januar terbuka, mata sipitnya itu melirik Bian dan ia sedikit menyunggingkan senyumnya.

"Morning," sapa Januar dengan suara serak.

"Morning." Bian membalasnya dengan senyum cerah.

"Jam berapa sekarang?"

"Baru jam 6."

"30 menit lagi bangunin aku ya. Sini. Aku masih mau peluk kamu." Januar membawa Bian mendekat dalam dekapannya. Ia pun kembali memejamkan mata.

Sementara itu, Bian yang mengusal di dada Januar hanya bisa menahan senyumnya. Perkataan Januar yang menggunakan sebutan aku-kamu, membuat perasaan Bian mengembang senang. Apakah ini pertanda sebuah kemajuan untuk hubungan mereka?

***

Fatma, ibu Bian kini sedang bertemu dengan Marnie yang merupakan ibu dari Yuska. Keduanya sedang berada di salah satu restoran untuk makan siang. Fatma memang memiliki hubungan yang dekat dengan Marnie, terlebih kini mereka miliki misi dengan tujuan yang sama, yaitu mendekatkan anak mereka.

Besar harapan keduanya terhadap hubungan Bian dan Yuska. Apalagi Fatma, pasca apa yang sudah dialami oleh Bian, hatinya begitu hancur melihat anaknya disakiti seperti itu. Sebagai orang tua, Fatma sangat sedih sekaligus khawatir terhadap Bian. Namun, Fatma tidak ingin Bian terus berlarut dengan luka di hatinya. Oleh sebab itu, kini Fatma memutuskan untuk turun tangan secara langsung, membantu Bian mencari pendamping hidupnya, dan bagi Fatma, sudah jelas Yuska merupakan pilihan terbaik.

"Gimana Jeng? Yuska ada cerita sesuatu nggak setelah ketemu sama Bian?"

Marnie tersenyum. "Kayaknya anak aku langsung naksir deh sama anaknya Jeng Fatma. Soalnya dia bilang katanya, anaknya Tante Fatma cantik ya, mah."

Fatma tak bisa menahan kekehannya. Setidaknya hal tersebut menandakan bahwa Yuska memiliki perasaan yang positif terhadap Bian.

"Yaa kita doain aja ya, Jeng. Semoga mereka bisa sama-sama saling nyaman dulu buat berteman. Apapun keputusannya nanti, sebagai orang tua kita harus mendukung." Marnie berucap.

"Iya, Jeng. Pasti. Tapi, kalau sampai bisa berbesan sama Jeng Marnie, bakalan seneng banget aku."

Keduanya tertawa bersamaan.

ReunionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang