JeonJK

779 69 3
                                    

Happy Reading

Malam hari nya Jimin masih merenung di kamar nya,,villa yang dulu mereka tinggali satu kamar berdua,,kini Jimin justru meminta tidur sendiri. Jungkook tidak mengerti maksud Jimin,,tetapi Jungkook menuruti nya. Di kamar nya Jimin tidak tidur semalaman. Jimin bingung kenapa justru Jungkook datang padanya,,meski sudah tau Jimin membohongi nya. Jungkook itu laki2 yang perhatian,,sabar,, menuruti semua yang Jimin inginkan...sikap Jungkook yang lembut ke Jimin,,bahkan dia akan menurunkan tone suaranya jika berbicara dengan Jimin. Siapa yang tidak jatuh hati pada Jungkook jika tau sifat asli Jungkook. Dari luar Jungkook terlihat menyeramkan,, pendiam dan terkesan disiplin,,tapi di luar pekerjaan Jungkook sangat berbeda,,lembut dan perhatian. Membuat Jimin merasa tidak pantas dengan Jungkook...Jimin merasa Jungkook terlalu baik untuk nya. Semakin Jimin memikirkan nya semakin Jimin merasa bersalah. "Mungkin lebih baik Jungkook hidup normal seperti orang-orang pada umum nya...biarlah Jungkook kembali pada Hyori itu lebih baik..." Jimin pun tersenyum tipis.
Beberapa bulan bersama Jungkook,,,membuat dia menjadi lebih dewasa,,membuat dia jadi orang yang memikirkan perasaan orang lain. Jika dulu Jimin suka seenaknya dan banyak mengeluh,,tetapi sekarang Jimin mengerti jika banyak di luar sana yang hidup nya tidak senyaman dirinya tapi tidak pernah mengeluh,,salah satu nya Jungkook,,gaji pas2 an tapi tetap berusaha membantu orang tuanya meski terkadang dia sendiri kesulitan...
Jimin memutuskan untuk pergi dari hidup Jungkook,,, memutuskan menghindari Jungkook.
Jimin pergi pagi2 sekali,,kembali ke mantion papa nya mantion keluarga park.
"Jimin sayang tumben kamu pulang...apa sudah bosan di apartemen..." Mama nya menyapa Jimin sembari sarapan.
"Sarapan dulu sayang..." Jimin duduk di meja makan.
"Selamat pagi mah..." Jimin sarapan.
Sesuatu yang jarang Jimin lakukan,,membuat mama nya sedikit bingung tidak biasanya Jimin mau sarapan.
"Sayang kamu mau makan apa...? Biar bibi yang masakkan..." Mama park tau biasanya jika menu tidak di sukai Jimin tidak akan makan bersama dia lebih suka ke cafe bareng teman-teman nya.
"Tidak usah ma..ini saja..kasihan bibi sudah capek masak gak ada yang makan...terima kasih Bibi sudah masak hari ini masakan nya enak.." Bibi yang sedang membawa makanan dari dapur pun saling pandang dengan mama park.
Mama hanya tersenyum,,jimin berubah,,lebih dewasa tapi mama park bingung jimin lebih banyak dim.
"Nanti saja aku ajak bicara Jimin..." Batin mama park.
"Sayang selesai sarapan kita ke taman belakang...sudah lama kita tidak ngobrol Jimin...mama kangen..." Jimin hanya mengangguk dan tersenyum.
Sementara mama makin penasaran Jimin bisa berubah dalam waktu sekejap. Jika biasanya Jimin malas di ajak mama ngobrol di taman,,Jimin lebih memilih nongkrong bareng temen temen nya.

Mereka ada di taman belakang sembari meminum teh lemon nya. "Sayang cerita sama mama...aku tau sayang pasti ada sesuatu yang menggangu pikiran mu...mama ini yang mengandung mu sayang...mama tidak akan menyalakan mu..." Mama park bicara sambil memegang pundak Jimin.
"Mah...boleh Jimin cerita..." Mama tersenyum.
"Tentu saja... mama akan selalu mendengar kan Jimin...mama ini mamamu tapi juga teman mu jim..." Jimin tersenyum.
Mama senang ini pertama kali nya Jimin mau terbuka dengan masalah pribadi nya,, sebelum nya Jimin lebih suka curhat dengan teman teman nya. Seharusnya Jimin lebih terbuka dengan orang tuanya sejak lama,,jika hanya curhat dengan teman nya,,temannya juga seumuran Jimin,,,belum terlalu dewasa mungkin malah sama2 seperti bocah. Yang ada solusinya pun kekanak kanakan.

"Mah...dulu aku mempunyai kekasih..namanya Hye jin,,tapi dia menghianati ku mah...lalu aku berfikir untuk membalas dendam pada Hye jin mah...aku mendekati kakak nya..namanya Jungkook dia laki2 yang baik... semakin lama aku merasa bersalah mah...aku..." Jimin tidak berani melanjutkan nya.
"Kau merasa bersalah karena di sangat tulus padamu kan sayang...dia menyukai mu dan kau semakin merasa bersalah...begitu kan...?" Jimin hanya diam sambil memandang bunga di depan nya tanpa berani memandang mama dan menjawab pertanyaan mama.
"Sayang dengar ...setiap orang pasti melakukan kesalahan...tidak ada manusia di dunia ini yang sempurna... sebaiknya jujurlah semua nya..minta maaf lah...jangan pernah memelihara dendam di hati mu sayang...kau tidak akan bahagia..." Jimin diam .
"Aku sudah jujur mah...aku bahkan meminta dia untuk meninggalkan ku...tetapi dia malah menemui ku...aku semakin merasa bersalah mah..." Mama hanya tersenyum.
"Jika kau merasa bersalah itu tanda nya kau semakin dewasa sayang....kau mulai memikirkan perasaan orang lain...saran mama jika kau merasa tidak nyaman dia bersikap perhatian padamu... sebaiknya untuk sementara waktu jangan bertemu... bagaimana dengan dirimu sayang...?" Jimin memandang mama nya.
"Mama tidak marah...jika aku jujur...?" Mama hanya tersenyum.
"Mama bukan tipe orang yang memaksa sayang... terserah dirimu...hatimu kau yang menentukan...bagi mama asalkan kau bahagia mama sudah senang... terlepas siapa yang kau cintai... hidup di dunia hanya sementara sayang jadi raihlah kebahagiaan mu..." Jimin tersenyum.
"Aku mencintai Jungkook mah...tapi aku tidak mau merusak dia...aku ingin dia hidup normal seperti yang lainnya..." Jimin bicara sambil minum Lemon tea.

Mama tersenyum. "Itu berarti kau sudah benar sayang mama bangga kau sudah dewasa...sebaik nya kau pergi ke new Zealand menjenguk nenek mu...dia merindukan mu sayang...mama akan menemanimu mungkin di sana kau bisa melupakan sejenak...ingat biarkan Jungkook bahagia dengan keluarga nya...jangan kau mengekang dia dengan cinta mu sayang.....jika kau tulus maka kau akan memikirkan keluarga Jungkook...bukan hanya Jungkook sayang... tapi dia juga punya kehidupan lain yaitu keluarga nya..." Jimin mengangguk mengerti.
"Yasudah istirahat lah dulu..." Jimin menuju kamar nya sembari memikirkan semua kata2 mama nya.

Sementara Jungkook bangun melihat kamar Jimin sudah terbuka. "Dia pergi lagi...aishh...kenapa Jimin seperti anak kecil kucing kucingan begini...Jungkook berdandan dia bahkan tidak sarapan...Jungkook berfikir jika Jimin ke apartemen nya.
Jungkook sampai di apartemen. "Sayang Jimin... Jim...tidak ada apa mungkin dia ke mantion presdir...?" Jungkook menelfon Teman nya meminta alamat presdir park.
Jungkook sampai di mantion. "Kok sepi... Presdir kemana...ini kan hari libur..." Batin Jungkook.
"Permisi..." Bibi maid keluar membuka pintu. "Selamat pagi tuan ada yang bisa saya bantu..." Jungkook membungkuk.
"Maaf em...apa Ji..ah maksud saya Tuan muda Jimin ada...?" Bibi maid masih diam memandang Jungkook.
"Em..bibi maaf mungkin bibi tidak pernah melihat ku...tapi aku bekerja di kantor Presdir...aku Jungkook teman tuan muda Jimin biasanya saya mengajari tuan muda saat di kantor..." Bibi maid baru percaya.
"Maaf tuan tapi tuan muda Jimin pergi ke rumah nenek nya baru berangkat bersama mama nya.."
Deg..
Deg..
"Rumah nenek nya di mana ya bi...boleh tau...?" .
"Di new Zealand tuan...sudah lama tuan muda tidak kesana..".
"Kira2 kapan pulang nya...?" .
"Maaf kalo itu saya tidak tau tuan..." Jungkook mengangguk akhirnya dia pamit pulang.
Dia tau sebenarnya Jimin menghindari nya.
Jungkook hanya tersenyum di dalam mobil. Bukan Jungkook namanya jika melepaskan Jimin begitu saja. "Semakin kau menghindari ku semakin aku tidak akan melepaskan mu...sikapmu membuat ku yakin jika kau mencintaiku Jimin...jangan khawatir aku akan menyelesaikan semua nya secepat nya Sayang..." Jungkook pulang ke rumah nya.

"Kook kau pulang... sarapan dulu nak..." Jungkook mengangguk dia memang belum makan.
"Kakak dari mana..." Jungkook hanya diam.
Ibu jeon dan ayah jeon saling pandang tidak biasanya Jungkook tidak menjawab pertanyaan Hye jin.
Jungkook tetap diam,,dia kesal dengan Hye jin.
Selesai sarapan Jungkook mengirim chat ke Hyori meminta bertemu.

Hyori sangat senang hari ini dia berdandan bahkan dia berangkat lebih dulu ke cafe menunggu Jungkook.
"Sayang kau datang...aku sudah pesan makanan..." Hyori senang sementara Jungkook hanya diam.
"Sayang ada apa...kau murung...?" Hyori penasaran.
"Ri...aku tau kita sudah lama hampir satu tahun...tapi meski kita berpacaran selama satu tahun tidak menjamin kita saling mengerti dan memahami... apalagi kedua orang tuamu tidak juga menerima ku...aku sudah memikirkan ini sejak lama...Kita akhiri saja Ri...aku tidak ingin kau menderita..." Hyori masih diam.
"Apa maksud mu oppa aku tidak mengerti...kau ingin kita putus begitu...kenapa...apa karena wanita simpanan mu..." Jungkook masih diam.
"Aku tidak dekat dengan wanita manapun ri aku juga tidak punya simpanan...aku mencintai orang lain...aku tidak ingin kita hidup dalam kepura puraan...aku ingin jujur pada diriku sendiri..." Hyori masih diam.
"Lalu bagaimana dengan ku..." Jungkook diam.
"Jika aku melanjutkan ini...apa kau tidak memikirkan perasaan ku ri,,aku tidak mencintai mu lagi...tapi kau tetap meminta kita bersama...lalu apa yang kita berdua dapatkan... kebahagiaan..TIDAK...kita hanya akan saling terluka..." Jungkook menjelaskan agar Hyori mengerti.
"Lalu siapa dia..." Hyori penasaran.
"Tuan muda Park...anak Presdir..Park Jimin...aku ingin jujur dengan diriku sendiri...aku juga ingin bahagia dengan pilihan ku ri...apa aku salah..." Hyori diam. Dia tidak mau bertengkar dengan Jungkook..tapi dalam hati dia dendam dengan Jimin.
"Park Jimin awas kau,, aku tidak peduli kau laki2 ...kau telah membuat Jungkook meninggalkan kan ku...itu tidak semudah yang kau ingin kan Park...lebih baik kau Mati Park..." Batin Hyori sambil mengepalkan tangan nya yang dia sembunyikan di bawah meja.
Jungkook pamit dia meninggal kan Hyori sendiri di cafe.
"Awas kau Park akan ku buat Jungkook sendiri meninggalkan mu...atau lebih baik kau tidak ada di dunia...BAJINGAN KAU PARK...jadi selama ini kau yang mendekati Jungkook...pantas saja Jungkook tidak pernah pulang...Dasar pelacur laki2 murahan...BAJINGAN KAU PARK..." Hyori marah2 di cafe seperti orang gila.
"Aku harus ajak hye jin aku harus cari tau seperti apa orang bernama Park Jimin...SIAL....pantas saja Jungkook mengatakan di tidak dekat dengan wanita manapun..."

To be Continue...


1001 JURUS CINTA JIMIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang