Happy Reading
Di rumah keluarga Kang,, Seulgi sudah berdandan rapi dia mau terlihat sempurna di mata Nyonya Park.
"Aku harus memberikan kesan yang baik..kesan gadis yang sopan...anggun terpelajar dan yang penting gadis baik2..." Batin Seulgi sambil tersenyum di depan kaca melihat penampilan dia.
"Selamat pagi nyonya Park..." Seulgi.
Mereka bertemu di cafe pilihan Mama Park.
"Selamat siang Seulgi kau cantik dan elegan hari ini..." Mama Park.
"Terimakasih nyonya Park,,nyonya juga cantik hari ini..." Seulgi.
"Jangan panggil aku nyonya panggil aku mama saja,, sebentar lagi kau akan jadi mantuku..." Mama park.
Seulgi tersenyum lebar.
"Saat nya kau bertemu dengan putra ku...aku belum menceritakan tentang dirimu nanti saat nya kita makan malam bersama aku akan memperkenalkan mu pada putra ku..." Mama park.
"Iya mah,,tapi apa ada seseorang yang berusaha mendekati Jimin oppa...?" Seulgi.
"Kau benar dan kali ini sedikit berbeda...aku ingin kau secepat nya bertunangan dengan Jimin aku takut Jimin semakin mencintai nya..." Mama park.
Deg..
Deg..
Deg..
"Secantik apa dia.." batin Seulgi.
"Apa dia sangat cantik ma...?" Seulgi.
Nyonya park hanya menghela nafas panjang.
"Dia bukan perempuan Seulgi tapi laki2..." Mama park.
Deg...
Deg..
Deg..
"APA mah laki2...maksud mama laki2 ini dia itu em.. maksud ku..maaf mah menyukai sesama laki2 begitu..dan dia mencintai Jimin oppa...?" Seulgi.
Nyonya park hanya mengangguk.
Deg ..
Deg...
Deg .
"Ini tidak bisa di biarkan mah..mah bagaimana kalo masyarakat tau dan bagaimana kalo kolega perusahaan Tuan Park tau mereka bisa mencibir keluarga park mah...mereka akan menggunjingkan Jimin mah..." Seulgi.
"Kau benar gi,, bagaimana nasib keluarga kita..pasti akan jadi bahan omongan...mereka akan menghina dan mencemooh kita..pasti teman2 bisnis akan berfikir aku tidak bisa mendidik putra ku satu2 nya dengan baik...dan lagi aku hanya punya Jimin aku juga butuh keturunan untuk mewarisi seluruh kekayaan keluarga park dan jadi penerus Jimin selanjutnya..." Mama Park.
Seulgi hanya diam dia berfikir tidak menyangka saingan nya ternyata laki2.
"Pantas saja mama bilang ini sedikit berbeda... tapi mana mungkin Jimin menyukai nya kecuali dia memang punya perilaku yang menyimpang sejak dini,,tapi mama park bilang jika Jimin punya pacar banyak...apa laki2 itu yang menggoda Jimin...tapi bagaimana caranya Jimin bisa terjerat secara Jimin putra tunggal Presdir Park tidak semua orang bisa mendekati nya..." Batin Seulgi yang sibuk dengan pikirannya.
"Tapi mah bagaimana laki2 itu bisa menyentuh Jimin oppa... Secara tidak semua orang bisa dekat dengan Jimin oppa kecuali teman dekat Jimin sendiri..." Seulgi.
Nyonya park hanya menghela nafas panjang.
"Ini semua ulah suami ku...awal nya Jimin itu magang di kantor...Presdir punya anak buah Nama nya Jeon Jungkook,,Dia memang pegawai di kantor yang sangat kompeten karena itu suami ku meminta dia untuk membimbing Jimin selama dia magang di kantor papa nya...dari situ lah mereka dekat...karena itu aku khawatir jika terus seperti ini maka Jimin bisa2 anak itu tidak bisa lepas dari Jungkook...." Mama park.
"JEON JUNGKOOK...aku seperti pernah mendengar nama itu tapi di mana...?" Batin Seulgi seperti mengenal nama itu..nama yang tidak asing lagi bagi nya. Nama yang pernah dia dengar.
"Nanti saja aku cari tau...aku lupa di mana aku mendengar nama itu..." Batin Seulgi.
"Tenang lah mah nanti jika Jimin oppa sudah mengenal ku,,pasti lama2 dia akan menjauhi Jungkook dan sedikit demi sedikit melupakan Jungkook ..lagi pula mana bisa mereka bersama itu tidak mungkin..." Seulgi.
Mama park mengangguk mereka pulang.
Sementara Jungkook dan Jimin.
Mereka sudah seperti sepasang kekasih mereka tidak peduli jika banyak orang yang melihat nya. Mereka belanja dan memasak menghabis kan waktu berdua di apartemen.
"Sayang,,,besuk aku berangkat pagi kau tau ada rapat penting..." Jungkook bicara sambil memasak.
Jimin yang awalnya duduk melihat Jungkook berjalan menuju Jungkook dan memeluknya dari belakang.
"Aku masih ingin bersama mu kook,,Masa sudah masuk kerja..." Jimin.
Jungkook hanya tersenyum.
"Mau bagaimana lagi sayang...aku bukan presdir yang bisa ijin setiap dia ada kesempatan....aku hanya pegawai biasa..." Jungkook.
"Sayang bagaimana dengan Hyori...?" Jimin.
"Yah begitulah...dia di penjara sekitar enam bulan.... terimakasih sayang kau tidak melibatkan Hye jin atas kasus ini...jadi dia masih bisa kuliah..." Jungkook.
"Hem..." Jimin hanya berdehem sambil terus memeluk jungkook.
"Bagaimana tanggapan Hye jin tentang kita kook...?" Jimin.
Jungkook menghentikan memotong sayur nya. "Aku rasa dia mulai menerima sayang....buktinya saat kemarin aku berlari an malam2 kesini...Hye jin malah bilang ke ayah dan ibu agar membiarkan ku pergi ...aku rasa dia mulai dewasa Jim..." Jungkook.
Jimin hanya diam.
"Sayang kenapa diam...jangan bilang kau masih mencintai adik ku ya Jim...tidak ada CLBK ya..." Jungkook.
Jimin hanya tersenyum.
"Bukan itu kook aku hanya berfikir bagaimana tanggapan ayah dan ibu mu mengenaiku...apa mereka menerimaku...?" Jimin.
Jungkook masih diam memikirkan jawaban nya.
"Jangan khawatir orang tua ku bukan tipe orang yang pemaksa...mereka membebaskan anak2 nya yang penting masih dalam batas wajar..." Jungkook.
"Bagaimana dengan orang tua mu jim..." Jungkook balik bertanya.
"Aku tidak tau sayang...tapi sepertinya mama dan papa biasa saja jangan khawatir mereka menyayangiku..." Jimin.
Jungkook hanya tersenyum.
"Benar kah semudah itu....kenapa perasaan ku tidak enak ya...kenapa aku merasa orang tua Jimin terlalu mudah jika mereka bisa menerima ku...Jimin adalah putra tunggal Presdir sudah pasti mereka butuh keturunan bukan....jika memang begitu aku bersyukur mereka mau menerima hubungan ku dan Jimin..." Batin Jungkook yang sedikit tidak percaya dengan apa yang di katakan Jimin.
Mereka makan bersama.
"Sayang masakan mu enak...aku habiskan ya..." Jimin.
Jungkook tersenyum.
"Kau harus banyak makan sayang agar kau sehat..." Saat mereka makan Jimin dapat telfon dari orang tuanya untuk datang ke mantion malam ini.
"Ada apa mama tiba2 menyuruhku datang..." Jimin.
Deg ..
Deg...
Deg..
Jungkook tersenyum.
"Datanglah...mungkin ada sesuatu yang penting...aku juga akan pulang sebentar untuk mengambil baju ku sayang,,besuk aku harus berangkat pagi....aku akan kembali sekitar jam tujuh malam...kau mau aku masakkan..." Jungkook.
"Nanti kau lelah kook..." Jimin.
Jimin hanya tersenyum sungguh Jungkook sangat perhatian dia jadi makin cinta. Jimin memang anak tunggal dia suka di manja sejak dulu,,bahkan Hye jin juga paham akan hal itu.
Jungkook mengusap rambut Jimin,,sambil tersenyum.
"Demi kamu apapun ku lakukan Jimin asalkan aku bisa menjaga dan memanjakan mu...meski aku lelah akan kulakukan...itu bukti keseriusan dan cinta ku Jim... karena aku tau jika kau tidak manja padaku itu artinya kau tidak membutuhkan ku..." Jungkook.
Jimin tersenyum,,Jungkook memang berfikiran dewasa layaknya laki2 dewasa bukan anak remaja yang labil lagi.
Sore hari nya Jungkook pulang ke rumahnya.
Sementara Jimin bersiap siap untuk ke mantion.
"Mama meminta ku berpakaian rapi formal apa ada tamu penting...?" Batin Jimin hanya menuruti mama park.Malam itu Jimin tampil tampan dan sexy,,benar benar berkharisma saat itu.
Mama park dan keluarga tuan kang sudah datang begitu pula Seulgi.
" Selamat malam semua nya..." Jimin membungkuk pada keluarga Tuan Kang dan tersenyum.
"Mereka siapa...?" Batin Jimin sambil tetap tersenyum.
"Sayang putraku sini duduk di depan Seulgi..." Mama Park.
Deg ..
Deg...
Deg .
Seulgi dan Jimin saling pandang,,Jimin melempar kan senyum manis nya. Membuat Seulgi terpana.
Deg..
Deg..
Deg..
"Jimin tampan sekali...dia benar-benar elegan dan berkharisma...pantas laki2 saja terpesona dengan dia...Jimin sangat tampan..." Batin Seulgi sambil membalas senyum Jimin.
"Bagaimana Seulgi putraku tampan kan..." Mama park.
Seulgi hanya tersenyum malu.
"Jadi begini Jimin anak ku ini keluarga Tuan kang rekan bisnis papa..dan ini putrinya Kang Seulgi...Kami berencana menjodohkan kalian...dan ini adalah momen kalian bertemu papa harap kalian bisa saling mengenal ..dan dua Minggu lagi acara pertunangan kalian...." Papa Park.
Deg ..
Deg...
Deg..
"Apa Tidak mungkin..." Jimin.
Keluarga kang kaget dengan pernyataan Jimin yang tiba2.
"Jim..kamu apa2 an sih...jangan bikin malu..." Mama park menyenggol lengan Jimin dan berbisik.
"Em...begini tuan kang maksud putra kami...tidak mungkin akan bertunangan tanpa Jimin dan Seulgi saling mengenal...mereka kan butuh pendekatan...begitu maksud nya..." Nyonya park langsung menjawab sambil tersenyum agar keluarga tuan kang tidak tersinggung.
Jimin hanya diam memandang Seulgi. Sementara Seulgi tetap tersenyum,,meski dia tau Jimin tidak menyukai nya.
"Aku tau kau tidak menyukai ku oppa...tapi akan ku buat kau menyukai ku dan melupakan laki2 bernama Jungkook2 itu...aku harus cari tau secepatnya siapa bajingan yang mau merusak Jimin oppa...aku seperti pernah mendengar nama itu...aishhh saat seperti ini kenapa otak ku bisa lupa..." Batin Seulgi sambil memakan hidangan yang di sediakan keluarga Park.
Seulgi yakin dia pernah mendengar nama itu...meski belum tau orangnya...dia yakin salah satu teman nya atau keluarga besar nya pernah menyebut nama kelurga Jeon.
Mereka selesai makan dan berbincang di ruang tamu.
"Jadi Presdir Park orang yang memukul Jimin sudah di penjara...namanya siapa aku jadi penasaran..." Tuan Kang.
Mereka duduk ruang tamu membicarakan kasus Jimin. Sementara Seulgi belum mengerti.
"Oh itu namanya Hyori..." Tuan Park.
Deg ..
Deg..
Deg..
"Hyori...tunggu2 dia kan ...teman sepupuku yang sering main ke rumah Irene...dia pernah bercerita jika pacarnya bernama Jungkook..." Batin Seulgi.
Irene dan Seulgi adalah sepupu sementara Hyori teman Irene yang sering main ke rumah,,sudah pasti Seulgi akan bertemu dengan Hyori.
"Aku ingat sekarang pantas saja aku pernah mendengar nama itu...iya Jeon Jungkook kekasih Hyori...tapi apa hubungan nya Jimin dengan Hyori yang di penjara,,dan apa kasus nya..." Batin Seulgi yang masih bingung.
Sementara Jimin sudah mulai bosan kesal dia ingin pulang ke apartemen dan bertemu Jungkook.
"Aku tidak menyangka jika mama masih belum memaafkan Jungkook..dan malah membuat acara seperti ini..." Batin Jimin.
Seulgi dan Jimin hanya saling diam sibuk dengan pikirannya sendiri2.
Mereka selesai acara keluarga kang pulang. Sementara Jimin pamit pulang.
"Jimin jangan pulang dulu...mama mau bicara..." Mama park.
"Aku malas...mama mau bilang jika Seulgi adalah calon istriku...aku harus mengenalnya dan dua Minggu lagi kita bertunangan...jadi aku harus berpisah dan meninggal kan Jungkook...ITU KAN YANG AKAN MAMA KATAKAN..." Jimin.
Mama park hanya diam.
Jimin berlalu pergi kembali ke apartemen. Di sana Jungkook tertidur di sofa,,sambil menunggu Jimin,,bahkan masakan kesukaan Jimin sampai dingin di meja makan. Jungkook tertidur menunggu Jimin,,Jungkook tidak akan makan jika Jimin belum datang.
Jimin duduk diam di samping sofa,,Jungkook tertidur dan menekuk kakinya karena sofa terlalu kecil untuk Jungkook.
Jimin tersenyum dan membisikkan kata2 di telinga Jungkook.
"Aku pulang sayang...kau merindukan ku...aku sangat merindukanmu jeon Jungkook..." Jimin bicara dengan suara yang rendah.
Jungkook terbangun dan tersenyum.
"Aku lapar kook...kau masak apa..." Jimin makan meski dia sudah kenyang.
Jimin tidak mau mengecewakan Jungkook yang sudah lelah masak,,Jimin ingin menghargai apapun yang Jungkook lakukan untuk dia.
Jungkook makan dengan lahap Jimin hanya memandang nya sambil tersenyum.
"Aku mencintai mu jeon jungkook..." Jimin.
Deg..
Deg.
Deg..
Jungkook hanya memandang Jimin.To be Continue....
KAMU SEDANG MEMBACA
1001 JURUS CINTA JIMIN (END)
Teen FictionPark Jimin laki2 populer di sekolah nya...wajahnya yang tampan dan imut dan gaya bicara yang manis lembut membuat dia pintar sekali merayu gadis2 menjadikan dia jadi playboy di sekolahnya. Jimin mempunya kekasih bernama Jeon Hye Jin adik dari Jeon J...