JIMIN

560 55 3
                                    

Happy Reading

Jungkook mengajak Jimin untuk kembali ke apartemen,,di perjalanan Jimin masih diam,,Jungkook tidak berani berkata apapun dia tau jika Jimin masih kesal dengan kejadian di kantor tadi.
Sampai di apartemen Jungkook meminta Jimin untuk istirahat.
"Sayang kamu istirahat saja dulu..aku akan masak sebentar atau Kam mau makan beli di luar..." Jungkook.
"Tidak usah kook...masakan mu saja terserah apapun yang kau masak akan ku makan aku ke kamar dulu..." Jimin masuk kamar niat nya ingin mandi,,tapi dia malah diam duduk mengingat kejadian dia bertengkar dengan ibu nya.
Sementara Jungkook langsung ke dapur.
"Apa aku pulang saja ya...aku merasa tidak enak Jimin bertengkar dengan Nyonya park..." Batin Jungkook sambil masak.
Sementara Jimin masih diam di kamar.
"Maaf ma,,bukan nya aku melawan mu...tapi aku benar-benar tidak mencintai seulgi..." Batin Jimin.
Jungkook selesai masak,,dia memanggil Jimin untuk makan malam.
"Sayang ayo makan...nanti kamu sakit..." Jungkook.
"Aku belum mandi..." Jimin.
"Mandi nya nanti saja..makan saja dulu..." Jungkook.
Jimin akhirnya menuruti Jungkook.
Saat makan suasana hening,,Jimin masih mengingat kejadian dia bertengkar dengan ibu nya,, sementara Jungkook merasa canggung tidak enak dengan Jimin meski Jimin sendiri adalah pacar Jungkook.
"Apa aku bilang ke Jimin saja ya..." Batin Jungkook sambil makan.
"Sayang...malam ini aku tidur di rumah ya...jangan khawatir selesai makan aku akan bersih bersih dulu baru pulang..." Jungkook.
Jimin kaget dia menghentikan makan nya dan memandang Jungkook.
"Apa kau merasa sungkan dan tidak enak padaku karena aku habis bertengkar dengan mama kook...?" Jimin.
Jungkook hanya diam memandang Jimin.
"Dengar Jim,,aku memang mencintai mu..kau sudah tau itu kan...apapun akan kulakukan untuk mu demi kebahagiaan mu...tapi jika karena aku kau bertengkar dengan orang tuamu...itu salah sayang...kau merasa seperti telah membuat mu melawan nyonya park,,meski aku tau itu murni dari hati mu sendiri..." Jungkook.
Jimin hanya diam,, kemudian tersenyum.
"Aku tau apa yang harus aku lakukan kook,,sungguh kau sama sekali tidak membawa dampak buruk padaku...kau sama sekali tidak pernah mengajariku hal2 negatif atau tingkah laku yang jelek sama sekali tidak Jungkook....aku melakukan itu karena aku ingin mama tau bagaimana perasaan aku yang sebenarnya,,aku juga tau kalo mama sebenarnya hanya ingin yang terbaik untuk ku,,tetapi mama belum menyadari satu hal jika aku juga harus di dengar,,kata2 ku dan pendapat ku juga harus di dengar,,selama ini qku hanya diam dan menuruti kata2 mama..." Jimin.
Jungkook hanya diam,,sungguh Jungkook merasa bangga dengan Jimin,, sekarang Jimin makin dewasa dan tidak kekanak kanakan dan manja seperti dulu lagi.
"Jadi jangan pernah berfikir kau bersalah dalam hal ini,,aku tidak mau kau pergi Jungkook...yang harus nya pergi itu seulgi..." Jimin.
Jungkook hanya diam.
"Sudah aku mandi dulu...jangan kau bersihkan..." Jimin masuk ke kamar.
Jungkook masih diam di ruang makan yang dekat dengan dapur.
Selesai mandi Jimin langsung ke dapur membantu Jungkook.
"Tidak usah jim biar aku saja..." Jungkook.
"Tidak apa2 kook,,aku juga mau belajar..aku tidak mau dibilang anak manja sekarang...aku mau mandiri kayak kamu kook..." Jimin.
Jungkook tersenyum.
"Yasudah selesai kan itu...aku mandi dulu Jim..." Jungkook masuk kamar dan ganti dia yan mandi.
Jimin berinisiatif membuatkan Jungkook kopi.
"Aku harap buatan ku enak..." Jimin membuat kopi sambil tersenyum.
Jimin membawa kopi nya ke kamar. Jungkook keluar kamar dengan hanya memakai boxer sambil mengeringkan rambut nya dengan handuk.
"Jungkook tampan sekali..." Batin Jimin masih diam duduk di ranjang sambil memandang Jungkook. Jungkook yang sadar pun menoleh ke Jimin.
Jungkook hanya tersenyum dia tau Jimin sedang terpesona padanya.
"Aku tau aku tampan ,,tapi jangan lupa berkedip Jimin..." Jungkook bicara sambil tersenyum dan sedikit menggoda Jimin.
Jimin kelabakan dan mengerjakan matanya berkali kali tanda dia gugup.
Jungkook tertawaan.
"Tidak masalah sayang kau menatapku selama apapun yang kau ingin kan...aku senang,,asal jangan menatap laki2 atau wanita lain Jim..." Jungkook.
Jimin tersenyum malu2.
"Kau membuatkan kau kopi..." Jungkook mendekati Jimin yang duduk di ranjang dekat meja kecil.
Menyeruput kopi nya,,dan tersenyum pada Jimin.
"Enak kau pintar bikin kopi Jim..." Jungkook.
"Aku mencoba nya..aku takut rasanya tidak enak..." Jimin.
"Ini enak sayang terima kasih..." Jungkook.
Jungkook berdiri dan mematikan lampu utama.
Jungkook mencium Jimin.
"Kau pikir aku tidak menahan nya dari tadi Hem....aku melihat mu keluar telanjang dari kamar mandi tadi...nakal ya...Hem..." Jungkook memeluk Jimin sambil menciumi leher nya.
"Aku lupa mengunci pintu nya...aku pikir kau tidak masuk kook..." Jimin.
"Terlambat makanya lain kali kunci,,kau hanya menutup tapi tidak mengunci dengan benar..." Jungkook menindih Jimin sambil menciumi pipi leher bibir Jimin berkali kali.
Jimin merasa geli tanpa sadar dia menggesek kan kaki nya di penis Jungkook.
"Kau malah membuat nya berdiri Jim...shhh ahhh..." Jungkook.
"Maaf,,kau yang memulai nya aku mana tahan kook..." Jimin.
Jungkook melepas semua baju Jimin sambil menciumi nya.
"Ahhh,,,,kookh...jangan leher kook nanti terlihat orang...bekas nya merah merah kook..." Jimin merengek.
"Aku tidak peduli...udah tidak tahan Jim..." Jungkook.
Jungkook berdiri dan melepas boxer nya.
"Hisap Jim..." Jungkook.
Jimin hanya menuruti perintah Jungkook,,saat situasi seperti ini Jungkook itu same,,tentu saja Jimin akan pasrah apapun permintaan Jungkook Jimin akan melayani nya.
"Ahhh...shhh...lebih kencang Jim..." Jungkook.
Jimin menghisap penis Jungkook makin dalam.
Membuat Jungkook ejakulasi.
"Ahhh..shhh ahhh..." Nafas Jungkook tersengal sengal.
Jimin yang awal nya duduk,,dia merebahkan dirinya.
"Buka pahamu lebar2 Jim..." Jungkook bicara sambil memainkan penis Jimin,,membuat Jimin bergerak tidak karuan.
"Ahhh kook...nanti keluar..ahh..shhh..." Jungkook hanya tersenyum.
"Akkhhh...sakit kook pelan2..." Jimin.
Jungkook memasukkan penis nya ke lubang jimin sambil mengocok penis Jimin.
"Kook mau keluar tidak tahan..." Jimin.
"Sama2 sayang..." Jungkook.
Mereka kelelahan habis bercinta. Jam sudah menunjukkan pukul 12 malam tapi Jimin masih belum bisa tidur.
"Dengar sayang aku akan terima apapun keputusan mu,,, aku mencintaimu tulus aku ingin kau bahagia...aku juga tidak ingin kau hidup susah dengan ku yang hanya pegawai biasa Jimin...." Jungkook.
Jimin tidur di pelukan Jungkook.
"Aku sudah memikirkan semua nya Jungkook,,bahkan jika aku harus hidup seperti orang biasa atau bahkan pegawai biasa yang bekerja naik bis it's oke,,aku hanya butuh bahagia...aku ingin menjalani sisa hidup ku dengan kebahagiaan Jungkook...jika aku harus keluar dari apartemen ini akan ku lakukan,, karena itu selama ini aku bekerja sungguh sungguh aku menabung gaji yang di berikan papa,,aku tau suatu saat hal seperti ini akan terjadi...aku tidak ingin kehilanganmu Jungkook...tidak untuk kedua kali nya...saat kau pergi meninggalkan ku...aku kesepian Jungkook... sangat,, aku merindukan mu...saat itu aku sadar aku membutuhkan mu,,bukan orang lain...dan untuk papa dan mama itu urusan ku...aku bukan nya anak yang tidak berbakti Jungkook aku tau keputusan ku..." Jimin.
Jungkook hanya diam tidak bisa berkata apapun hanya memandang Jimin sambil tersenyum.
Jungkook mencium Jimin.
"Aku senang kau sudah dewasa..." Jungkook.
"Ini sudah malam tidur lah...besuk aku masak kan makanan kesukaan mu sayang..." Jungkook.
Jimin tersenyum Lalau memejamkan matanya.
"Selamat malam jiminku good night honey sweet dream..." Jungkook mencium kening Jimin.

Keesokan hari nya Presdir park di ruangan nya mendapatkan informasi dari asisten pribadi nya tentang seulgi dan seluruh keluarga nya.
"Presdir maaf saya mengganggu anda..." Asisten presdir.
"Tidak masalah apa sudah dapat info nya..." Presdir park.
"Iya Presdir..." Asisten.
"Jadi apa yang di katakan putraku itu benar atau tidak...?" Presdir park.
"Maaf Presdir tapi semua yang di katakan tuan muda Jimin adalah benar...selama ini seulgi menyembunyikan semua nya dari nyonya park,,saya yakin jika nyonya park juga tidak mengetahui seluk beluk keluarga seulgi Secara rinci Presdir..." Asisten.
"Huufhhh...astagah istriku itu kalo ada yang memuji dia kalo ada yang menari hati dia,,sudah pasti dia langsung tertarik...pasti dia tidak menyelidiki secara detail,, Seulgi pasti sudah sering mengajak istriku jalan2 makanya dia menyukai gadis itu..." Presdir park.
"Yasudah lanjut kan penyelidikan nya,,kau boleh pergi..." Presdir park.
Di ruangan nya Presdir park masih berfikir.
Presdir memutuskan untuk pulang menemui istrinya.
Sampai di rumah nyonya park kaget suami nya pulang lebih awal.
"Ada apa pah...kok pulang cepet..." Nyonya park.
"Aku mau bicara penting..." Presdir park
Nyonya park mengernyitkan dahi nya dia bingung ada Maslah apa sebenarnya.
"Apa ada masalah di kantor...?" Nyonya park.
"Tidak ...tapi putra kita yang bermasalah..." Presdir.
"Ck,,pasti karena brandalan kere itu kan..." Nyonya park.
"Bukan...justru karena seulgi mantu pilihan mu..." Presdir park.
Deg..
Deg..
Deg..
"Ck,,kenapa papa malah menyalahkan seulgi...seulgi itu gadis baik2..pasti papa terhasut sama brandalan kere itu kan..." Nyonya park.
"Yang brandalan itu justru seulgi...mama tau tidak siapa sebenarnya seulgi HAH..." Presdir membentak istri nya.
Nyonya park kaget dengan sikap suami nya.
"Maksud papa apa sih..." Nyonya park.
"Seulgi itu adalah anak dari mafia,,dia sengaja mendekati Jimin dan mendekati mu untuk merebut semua kekayaan kita,,,hidup mereka tidak jelas mah,,karena itu jika mereka bisa merebut perusahaan kita maka hidup mereka akan terjamin...mama ngerti gak sih akan hal ini sebelum nya...?" Presdir park.
Deg..
Deg..
Deg..
"APA TIDAK MUNGKIN INI TIDAK MUNGKIN PAH.." nyonya park.
"TERSERAH MAH YANG JELAS AKU TIDAK MENYETUJUI JIMIN DENGAN SEULGI,,AKU TIDAK MAU PUTRAKU JADI TUMBAL KEKAYAAN MEREKA...AKU KERJA SUSAH PAYAH DEMI JIMIN...AKU TIDAK MAU ANAK KU NANTI NYA SUSAH DAN DI BUANG DI JALANAN SEPERTI GEMBEL OLEH KELUARGA SEULGI NANTI NYA...KALO TIDAK PERCAYA CARI TAU SENDIRI...AKU CAPEK MENASEHATI MU...AKU TIDAK AKAN MAU MENERIMA DIA SEBAGAI MENANTUKU,,," Presdir park kembali ke kantor. Dia kesal dengan istrinya yang susah di nasehati.
"Apa benar yang di katakan papa..." Batin nyonya park.
Nyonya park akhirnya berinisiatif untuk mencari tau tentang seulgi sendiri,,nyonya park belum percaya sepenuhnya.
"Kalo benar,,,awas kau seulgi mempermainkan nyonya park...kau pikir aku boneka...tapi kalo salah...aku benar2 akan mengusir dan memecat brandalan kere itu...kalo perlu aku kirim ke luar negeri agar tidak bertemu Jimin..." Batin nyonya park.

To be Continue...

1001 JURUS CINTA JIMIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang