"Kamu kemana aja bang? Bunda nelfonin kamu terus tapi gak kamu angkat angkat, padahal disitu berdering, kamu sengaja?" Cecar Riska pada anak keduanya itu.
"Palingan sengaja itu mah, berdering kan hp nya? Fiks! Sengaja itu!" Timpal Mita alias kakak perempuan Alaska yang berusaha memanas manasi suasana.
Alaska yang kepalanya menunduk sedikit menoleh menatap tajam kakak perempuan nya itu, tak bisakah mulutnya diam?
Mita menoleh. "Apa? Mau ngelak? Lo salah disini!" Sungut nya lalu tersenyum mengejek, ah sungguh! Ia sangat puas melihat adik laki lakinya yang tengah mendapat siraman rohani sekarang ini.
"Kenapa kamu gak pulang? Kamu kemana?" Tanya Lano. "anak bujang kok pulang malem malem, gak baik, tau kamu?"
"Bukan pulang malem malem yah, tapi nginep!" Sela Mita.
Alaska hanya mendengus mendengar penuturan ayah dan kakak nya itu.
"Gara gara kamu pertemuan kita gagal tau gak?"
Alaska menunduk. "Maaf bun, Abang salah,"
Riska mengangguk. "Iya, kamu salah,"
Alaska sedikit mendongak menatap Riska takut takut. "Memang perempuan itu setuju Bun? Bukannya baru kemarin kita bicarain itu?"
"Dia setuju."
Alaska menipiskan bibirnya, mengapa calon nya itu sangat menurut? Tak bisakah dia mengerti jika Alaska tak ingin menikah? Ia menerima karena itu permintaan sang bunda.
"Jawab pertanyaan bunda, kamu kemana? Bunda kemarin udah nanya serius loh sama kamu soal ini, dan kamu setuju, kenapa kemarin gak pulang? Kamu kemana aja?" Cecar bunda Alaska dengan pertanyaan.
Lano dan Mita hanya cekikikan mendengar nya.
"Mampus!" Ucap Mita tanpa bersuara.
Alaska menatap tajam Mita namun yang ia dapat malah tatapan penuh ejekan.
"Jawab pertanyaan bunda!" Sentak Riska.
Alaska terperanjat kaget, ia menoleh takut takut ke arah Riska. "Abang kemarin nginep di markas Bun," cicitnya pelan.
"Abang tau kan kalo kemarin kita udah buat janji? Kenapa Abang bisa lupa?"
Alaska menjawabnya dengan gelengan saja.
Riska menghembuskan nafasnya kasar. "Sana ke kamar, siap siap, kita mau ketemu calon kamu!"
Alaska membola. "Bun, jangan sekarang ya? Aska belum siap,"
Mita berdecak. "Tinggal ketemu terus nikah, ribet banget hidup lo!"
Lano mengangguk menyetujui ucapan anak sulungnya itu. "Ayah setuju sama kakak, adek kamu itu lebay, badan Samsons hati berbie," ucapnya dengan nada yang terdengar menyebalkan di telinga Alaska
"Samson gak tuh?!" Seru Mita lalu bertos ria dengan ayahnya nya itu sambil tertawa puas.
Alaska menatap keduanya tajam bak silet, ayah dan Mita langsung membuang arah pandangannya, mata Alaska memang menyeramkan, sangat!
Riska memandang Alaska intens, "Kenapa?"
"Abang belum siap, besok aja gimana?"
"Nanti kamu kabur kaya kemarin."
Alaska menggeleng. "Abang janji bakal ada di rumah besok, tapi sekarang Abang mau nongkrong dulu ya Bun? Mumpung libur." Kata Alaska seenak jidat.
Riska mendengus. "Kalo main cepet ya kamu?" Sindir nya pedas.
"Abang janji bund, boleh ya?" Pinta nya.
"Ibing jinji bind, bilih yi?" Ucap Mita dengan nada yang menye menye.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alaska (SELESAI)
Teen Fiction𝐒𝐄𝐋𝐄𝐒𝐀𝐈 + 𝐋𝐄𝐍𝐆𝐊𝐀𝐏 [PRIVATE ACAK, FOLLOW BARU BISA BACA] Setidaknya baca dulu💙 **** Alaska Derlangga Bagaskara. Cowok galak penyuka Dinosaurus hijau, ketua geng REGAZA yang berpengaruh di SMA Alegra. Kehidupan nya yang biasa biasa saj...