13. KEKACAUAN DI RUMAH

7K 481 31
                                    

"Pokoknya kamu gak boleh keluar ya bang, besok kamu itu udah nikah!" Riska berkacak pinggang menatap Alaska berang, bagaimana tidak? Besok adalah acara penting yang harus pemuda itu lalui dan ia malah ingin pergi bermain hingga malam.

Alaska mengerucutkan bibirnya kesal. "Tapi Bun, kan ab--"

"Udah elah, ngapain sih lo diluar? Inget, besok lo bakal punya bini, apa bisulan tuh pantat lo sampe gak mau diem di rumah?" Mita, kakak perempuan Alaska tiba tiba datang dan menyambar bagai petir.

Alaska memejamkan matanya menahan emosi yang bergemuruh di dada, ia membukanya perlahan dan menatap tajam sang kakak. "Lo diem deh!"

"Bun, bunda urus yang lain aja, ini bocah biar kakak aja yang ngurus, tenang Bun, bakal kelar." Kata Mita pada sang bunda.

Riska mengangguk. "Jagain dia kak, takut kabur." Setelahnya Riska pergi dari hadapan kedua anaknya.

"Akak!" Caca, si bungsu tiba tiba berteriak membuat Alaska serta Mita menoleh ke arah adiknya itu.

Mita membola. "Dek! Jangan di pegang itu, kotor!" Mita segera menggendong Caca kala gadis kecil itu ingin mengambil kain kotor yang berada di lantai.

Caca menyenderkan kepalanya pada Ceruk leher Mita, Mita kembali ke hadapan Alaska. "Lo gak usah kemana mana, nanti bunda nyariin, kasian." Kata Mita. "ayah sama bunda lagi repot, jangan nambah beban."

Alaska melotot. "Lo ngatain gue beban?"

"Lo ngerasa?"

Alaska mendengus. "Jangan ngomongin orang beban kalo dirinya sendiri itu beban." Kata Alaska yang membalikkan ucapan Mita.

Mita mencubit kecil lengan Alaska namun tak membuat pemuda itu meringis, ah, cubitan itu tak ada apa apanya dari bogeman musuhnya di luaran sana. "Lo tuh ya, di omongin bukannya nurut malah ngajak gue ribut, kurang sabar apa coba gue,"

"Kurang otak bukan sabar."

Mita melotot. "Lo emang bener bener ya, Lo masuk kamar, jangan kemana mana atau burung lo gue potong sekarang juga!" Ancam Mita tak main main. Jadi telunjuknya mengarah ke selangkangan Alaska.

Alaska meneguk kasar salivanya, inilah yang ia takutkan, ancaman maut dari Bunda serta kakaknya itu memang tak main main, langsung di babat masa depannya. "Lo Ngancem ter--"

"Masuk atau?"

Alaska tanpa banyak berucap langsung pergi meninggalkan ruang keluarga menuju kamarnya. "Shit!" Umpat Alaska.

Mita tersenyum kemenangan. "Almita dilawan." Ia berucap bangga lalu melirik Caca yang ternyata tertidur pulas dalam dekapannya.

Mita berjalan ke kamarnya yang berada di lantai atas dan langsung menidurkan Caca dengan di apit oleh dua guling di sisi kanan serta kirinya guna menjaga Caca agar tak terjerembab ke lantai, setelahnya ia kembali ke bawah dan mulai membantu ayah bundanya yang cukup sibuk untuk pernikahan Alaska.

•••••

☠️REGAZA CREW 🏴‍☠️
(Fiks, Lo suka sama gue!)

Alaska mendengus, lagi dan lagi temannya itu mengganti info grub chat mereka.

Alaska.derlangga :
Yang ganti info grub besok gue potong urat nadi nya.

Daniel.Niel :
BERTO PAK BOS!

Anja :
2

Afkar wakil Regaza :
Emang ciri ciri anak setan, di ganti teroooosss!!!!

Renzo :
@Berto (to), keluar lo! Mampus!

Daniel.Niel :
Hahahhahaaanjing, seneng nih gue liat lo di jadiin samsak sama Aska.

Alaska (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang