16. LEMBARAN BARU

9K 519 31
                                    

Kini kedua pasangan suami istri yang baru saja 'Sah' itu sedang berada dalam kamar Aurel, mereka masih berada di dalam kediaman orang tua Aurel.

"Lo atau gue dulu yang mandi?" Tanya Aurel menghadap ke arah Alaska yang hanya diam di pintu.

"Lo ngapain berdiri di situ aja? Mau jadi manekin?" Aurel menaikkan sebelah alisnya bertanya.

Tanpa menjawab perkataan Aurel, pemuda itu melengos pergi ke kamar mandi.

Aurel mencibirnya dalam hati. "Suami es!" Cibirnya dengan bibir yang ia monyongkan.

Aurel berjalan ke arah kasur, ia duduk dan menyenderkan tubuhnya ke kepala ranjang, tangannya itu terulur mengambil hp dan membuka layar benda pipih itu. Ia hanya meng- scroll beranda sosial media, tak ada yang menarik, batin Aurel.

Aurel kembali menaruh handphone nya ke atas nakas, tadi, Alaska sempat menolak untuk satu kamar apalagi satu ranjang dengan Aurel, namun karena bujukan Riska akhirnya pemuda itu menjadi luluh. Aurel berbaring di kasurnya dan memejamkan matanya sejenak, ingatkan dia jika ia masih mengenakan gaun pengantin.

Sekitar dua puluh lima menitan Alaska berada di dalam kamar mandi dan akhirnya pemuda itu keluar juga, ia hanya mengenakan handuk yang dililitkan di pinggangnya. Tak sadar ia berada di mana sekarang ini.

Alaska berjalan ke arah lemari, ia mengeryitkan dahinya bingung. "Lemari gue kenapa beda bentuk?" Monolognya.

Setelah lama berpikir akhirnya ia tersadar akan sesuatu, ia berada dalam kamar Aurel! dengan tampang yang ketara malu akhirnya Alaska membalikkan tubuhnya takut takut.

Huh..

Alaska bernafas lega, Aurel ternyata ketiduran, untung saja, jadi benda pusaka nya tak terlihat oleh gadis itu. Dengan gerakan cepat, Alaska meraih kopernya dan mengambil pakaiannya semua, ia berbalik menuju kamar mandi.

Alaska sudah berpakaian, kini lelaki jangkung itu memandang Aurel yang tengah tertidur, wajahnya tampak seperti orang kelelahan. Alaska tak perduli, ia berjalan ke arah sofa dan menidurkan dirinya di sana, ia membiarkan Aurel tertidur dengan riasan yang belum di bersihkan dan masih memakai baju pengantin.

Dia tidak peduli.

•••••

"Ah gila, pegel banget gue, mana muka gue masih ada make up nya!" Gerutu Aurel, tangannya mengambil tissue dan mengusapkannya ke wajah.

Kemarin ia kelelahan dan berakhir lah ia tertidur, ia kesal karena Alaska tak membangunkan nya. Arghhh!! Untung pak suami, kalau enggak udah dia jemur di tiang bendera.

Jam masih menunjukkan pukul setengah lima dan perempuan itu entah kesambet apa sudah bangun, ia biasanya bangun sekitar jam enam lewat dan kini? Kalian bisa beri tepuk tangan padanya.

Aurel meraih resleting gaunnya, tangan nya yang panjang itu sudah menyentuh kaitan resleting, segera ia menurunkan benda kecil itu sampai gaun itu benar benar terbuka. Di dalamnya ia masih memakai baju yang berlapis dengan tanktop, ia berjalan ke arah kamar mandi dan memulai ritual pagi harinya.

•••••

"Alaska mana Rel?" Tanya Riska kala melihat menantunya turun dari tangga dengan seragam yang sudah melekat di badannya.

Aurel menghampiri anggota keluarga nya serta keluarga barunya. "Masih tidur Bun, mungkin kecapean." Kata Aurel lalu duduk di sebelah Mita.

Mita tersedak air liurnya, ia memandang jahil ke arah Aurel, memajukan tubuhnya sedikit dan berbisik. "Berapa ronde semalem?" Bisik Mita lalu menjauhkan tubuhnya, senyum tengil itu tak hilang juga.

Alaska (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang