41. DJ REMIX MILIK DANIEL

6.4K 389 17
                                    

Ckck, sangat tidak ramai lapak ini.
༎ຶ‿༎ຶ

Mulmed : 8 Letters - why don't we on YouTube.

Happy reading?

•••••

"Alas, tunggu!"

Panggilan itu membuat keenam pemuda itu berhenti dan berbalik ke arah asal suara. Ada Aurel disana, perempuan itu berlari menyusul Alaska dan berdiri di depan sang ketua Regaza.

Bisik bisik tetangga mulai terdengar, sejak kapan Aurel si pembolos handal itu dekat dengan anak anak Regaza? Sedikit mencurigakan.

"Nanti gue pulang sendiri ya?" Aurel tak mengindahkan bisik bisik, dia juga capek terus terusan menyembunyikan tentang hubungan nya, ia pikir semua itu gampang dan mudah di lalui, nyatanya tidak, itu tak semudah yang ia bayangkan dulu. "Gue mau pergi soalnya, ada perlu."

Alaska menggumam, sedikit risih karena seluruh pasang mata menatap nya, sudah baisa sebenarnya, namun tetep aja.

"Gak mau nanya, gue mau kemana gitu?"

"Gak."

Eh anjir, Aurel deket sama Alaska?

Masa iya si?

Mereka berdua ada hubungan?

Cocok sih, cuma gak rela aja, siapa yang mau gue jadiin bahan halu coba?

Ada, tuh si Anja, Afkar, Renzo.

Wahh gilaaq!!! Diem diem melelepkan!

Buset!!!

"Gue gak tau pulang jam berapa, jadi? Yakin nih gak mau nanya ke gue? Apa gitu, terserah." Aurel berharap Alaska bertanya mengenai ia yang akan pergi hari ini bersama Rian, jika Alaska bertanya, Aurel juga akan menjawab nya jujur. Namun sepertinya khayalan nya hanya sia sia, terbukti Alaska yang diam dan malah memainkan lidahnya di dalam mulut.

"Ya udah lah, gue duluan." Dengan langkah lesu Aurel pergi dari kerumunan.

Daniel menyenggol tangan Afkar yang berada di sebelah nya. "Kayaknya Aska lagi marah deh, mukanya merah." Daniel mengode Afkar dengan ekor matanya, memperhatikan wajah Alaska yang memang memerah, seperti biasa jika menahan amarah.

Perlahan semua orang mulai pergi, mereka juga tau perbedaan raut wajah Alaska yang sudah seperti ingin makan orang. Dari pada terkena masalah dan wajah mereka bonyok, lebih baik mereka mundur dan pergi, sebelum semuanya terlambat.

"Ssstt, diem!" Intrupsi Afkar pada Daniel.

Anja yang sudah tau mengapa Alaska begini segera menepuk bahu Alaska pelan. "Ayo ke warjok, dia udah stay di sana."

Alaska menghembuskan napasnya, cowok itu melepas dasi yang membuat lehernya merasa tercekik, entah mengapa, siang ini begitu panas, di tambah dengan berita yang baru saja Anja beri tau beberapa menit yang lalu saat dirinya masih di kelas. Tanpa berucap sepatah kata lagi, Alaska segera melangkah pergi meninggalkan koridor sekolah.

Alaska (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang