"Assalamualaikum, dan selamat pagi anak anak!" Pak Samsoel masuk dengan tegas nya, membawa penggaris dan juga beberapa buku paket. Ciri khasnya adalah penggaris kayu panjang, guru tua itu sangat amat sayang kepada penggaris.
"WALAIKUMSALLAM!"
"PAGI PAK!"
Seluruh siswa kelas XII IPA serentak menjawab. Pak Samsoel segera duduk di kursi guru, menatap seluruh anak muridnya dengan tatapan datar. Matanya berhenti bergerak pada satu titik, ke arah kumpulan Regaza yang seperti tidak mengindahkan kehadirannya disini, memang gitu kebiasaan mereka, masa bodo dengan guru guru. Kecuali Renzo dan juga Anja yang sudah duduk di tempat mereka masing masing, sementara Daniel dan Berto sibuk berceloteh ria, gibah ceritanya.
"Eh iya, Lo tau kan si Jessica anak kelas IPS 4?" Pertanyaan dari Daniel membuat Berto menoleh.
"Seangkatan kan?"
Daniel mengangguk semangat dan menepuk bahu Berto. "Wah gila! Seksi bener coi!" Seru Daniel dan mendongak, membayangkan betapa seksi nya Jessica yang baru saja ia sebut. Ini lah keuntungan jomblo Daniel, bisa membayangkan semua cewek dan juga mendekati mereka. Asik.
Afkar mencopot airpods nya dan ikut berbicara. "Kenapa? Lo tertarik pacaran?" Tanya Afkar iseng.
Daniel kembali menggeleng, namun kali ini gelengannya lebih lemas. "Gak sih, gue tertarik aja... Btw, gimana sih rasanya pacaran Ber?" Tanya Daniel pada Berto.
Tentu saja, Walaupun Berto itu gamon, tak ayal pacarnya masih menyebar luas.
Berto tersenyum senang. "Rasanya, enak."
"Lo mainnya jatahan ya, Ber?"
Tampolan mengenai punggung Daniel, Berto pelaku nya, walaupun dia itu sasimo, tapi dia gak akan mau yang namanya nyentuh perempuan. "Sembarang! Gak lah!" Elak Berto tidak terima di tuduh.
"Ya udah, biasa aja sih, kalo gak ngelakuin mah santai." Ucap Daniel melirik sinis Berto. Afkar melirik ke arah pak Samsoel yang mengambil ancang ancang ingin menghampiri mereka.
Alaska menoleh ke belakang, ada Aurel yang tengah bertopang dagu menatap ke arah Daniel dan teman teman nya yang sibuk berceloteh ria. Di liat liat, Aurel itu cantik, hidungnya mancung, bibirnya pun--menggoda sekali, pink alami dan tampak kenyal. Menggeleng pelan agar pikiran kotornya pergi, ah, apa yang dia pikirkan?!
Aurel menoleh ketika merasa di perhatikan. "Kenapa?"
"Gak." Alaska kembali memusatkan perhatian nya ke depan, malu karena tertangkap basah.
Aurel terkekeh kecil, kadang lucu, mengingat dirinya dan juga Alaska yang tak pernah dekat namun malah terikat seperti ini.
Kita yang tak pernah saling sapa, malah terekat pada sebuah hubungan.
Afkar menabok punggung Daniel dan Berto. "Pak Samsul mau kesini, balik Cok!" Afkar terbirit kembali ke tempat asalnya.
Daniel dan Berto menoleh, nyengir. Daniel maju selangkah, menunduk, mengambil tangan kanan pak Samsoel yang entah kapan sudah berada di depan mereka. "Assalamualaikum pak, sehat? Alhamdulillah kalo sehat." Sapa Daniel dan kembali berdiri tegak.
Berto pun ikut maju. "Selamat pagi pak, salam sejahtera untuk kita semua." Kata Berto sembari menyalimi tangan Pak Samsoel persis seperti apa yang di lakukan oleh Daniel.
Pak Samsoel menghela napas nya sesaat, menghadapi inti Regaza sedikit membuat kepalanya pening, mereka itu nakal. "Kembali ke tempat kalian, hari ini ulangan harian matematika." Ucap pan Samsoel tegas dan berbalik, kembali ke meja guru.
Daniel membola. "Loh?! Kok gitu sih pak?!"
"Buat kamu, ada tambahan tiga soal, kembali menolak, bapak tambah satu lembar!" Ancam Pak Samsoel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alaska (SELESAI)
Ficção Adolescente𝐒𝐄𝐋𝐄𝐒𝐀𝐈 + 𝐋𝐄𝐍𝐆𝐊𝐀𝐏 [PRIVATE ACAK, FOLLOW BARU BISA BACA] Setidaknya baca dulu💙 **** Alaska Derlangga Bagaskara. Cowok galak penyuka Dinosaurus hijau, ketua geng REGAZA yang berpengaruh di SMA Alegra. Kehidupan nya yang biasa biasa saj...