Puluhan motor berjejer rapih di tempat yang seharusnya, dengan satu mobil berwarna putih milik Alaska sendiri. Semua nya turun, menatap ke arah tenda yang sudah di dirikan oleh anggota Regaza yang lain, meja, tenda, tempat sampah, semuanya ke lengkap. Anak anak kecil pun tengah bermain asik dengan anggota mereka.
Anggota Regaza yang ikut berangkat dari warjok segera berjalan menuju mobil Alaska setelah sang ketua turun dan menuju bagasi. Alaska membuka bagasi mobilnya, mundur dan membiarkan seluruh nasi kotak serta minuman di angkat menuju tempat yang sudah di sediakan.
Setelah semuanya selesai, Alaska segera maju dan menutup bagai mobilnya. "Patuhi peraturan, jangan buang sampah sembarangan dan damai." Alaska berucap untuk menegaskan peraturan mereka sekali lagi.
Ada empat peraturan yang harus di taati dalam jadwal berbagi seperti ini, di antaranya :
1. Di larang membuang sampah sembarangan agar tidak mengotori lingkungan alam,
2. Di larang untuk berbicara kotor, setidaknya untuk kali ini karena banyak anak kecil,
3. Hindari keributan.
4. go clean, come home clean, leave safely, come home in peace. (Berangkat bersih, pulang bersih, berangkat aman, pulang damai.)"Oke bos!" Balas mereka dan mulai melangkah ke arah tenda.
Anja, Renzo, Daniel, Afkar, dan juga Berto mendekati Alaska. Setelahnya mereka ikut menyusul.
•••••
"Halo adek adek!" Sapa Daniel semangat, cowok itu melambaikan tangannya dengan senyum cerah yang terpatri di wajah tampannya.
"Halo kak!" Balas anak anak yang berada di sana.
"Widih, pada cakep cakep banget sih? Tapi maaf ya..."
"Maaf kenapa kak?" Tanya mereka ketara bingung.
Daniel nyengir, membuat Berto memutar bola matanya malas. "Maaf karena masih cakepan kakak. Hehe."
Anak anak itu terdiam, tak menjawab Daniel, membuat suasananya mendadak berubah.
Berto dengan gemas memukul punggung Daniel. "Tuh kan, mereka jadi diem gara gara lo." Geram Berto.
"Ssstt, adek adek kenapa?"
"Laper!"
Daniel tersenyum sinis ke Berto, karena dugaan cowok itu telah salah kaprah.
Afkar maju. "Mau makan sekarang?" Tanya nya antusias.
"Mau kak!"
"Oke. Sebentar ya," Afkar berbalik, mengode anggota nya untuk membagikan seluruh nasi kotak. Afkar mengambil setumpuk nasi kotak yang masih terdapat di meja, Alaska maju dan membantu membagikan makanan, Renzo pun sama, kecuali Berto dan Daniel yang malah sibuk membuat lelucon dan menggombali anak anak perempuan mungil.
Terlihat seperti om om pedofil bukan?
Bugh
"Nyanyi yang bener, njir!" Ucap Daniel ngagas setelah memukul pundak Berto, sedari tadi cowok itu bernyanyi malah melantur jadi lagu lagu sedih, padahal yang dia nyanyiin itu lagu balon aku ada lima, kenapa jadi nyambung ke lagunya Brisia Jodie yang judulnya itu 'Rindu dalam hati'.
Daniel menggeleng sok miris. "Udah udah, gak usah nyanyi lagi lo, gak jelas!" Ketus Daniel.
Berto menghela napasnya berat. "Maaf ya adek adek, kakak gak bisa nyanyi."
Salah satu anak perempuan mengangguk tak masalah. "Gak pa-pa kak, aku ngerti kalo suara kakak kurang bagus. Hehe." Anak itu nyengir tidak merasa bersalah setelah mengatakan kalimat sadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alaska (SELESAI)
Teen Fiction𝐒𝐄𝐋𝐄𝐒𝐀𝐈 + 𝐋𝐄𝐍𝐆𝐊𝐀𝐏 [PRIVATE ACAK, FOLLOW BARU BISA BACA] Setidaknya baca dulu💙 **** Alaska Derlangga Bagaskara. Cowok galak penyuka Dinosaurus hijau, ketua geng REGAZA yang berpengaruh di SMA Alegra. Kehidupan nya yang biasa biasa saj...