43. MINTA DUIT 'PA

6.7K 474 7
                                    

A.n : jangan lupa untuk vote dan comment little brow..

•••••

Kaki Aurel dan kedua temannya melangkah, mendekat ke arah ruang BK. Sejenak Aurel memperhatikan bagian luar ruangan itu, ruangan keramat yang banyak siswa siswi hindari selama ini. Aurel menahan senyum. "Berapa lama gue gak kesini, ya?" Tanya nya pada diri sendiri, jujur, dia rindu masuk ke ruang keramat ini, nyaman.

Lala menoyor Aurel pelan saat mendengar lontaran kalimat tak masuk akal itu. "Baru mau dua bulan, udah kangen aja." Cibir Lala di susul kekehan.

Aurel menoleh dan mengedikkan bahunya. "Lah, masa gue salah?" Balas Aurel sedikit sewot, gak terima di toyor.

Luna berbalik dan mendengus kasar melihat pertengkaran yang ada di depan mata nya. "ssttttt, diem dulu, jangan berantem." Kata Luna sembari bergerak maju dan menghalangi Aurel yang ingin menoyor kepala Lala sebagai gantian. "Ini mau masuk, atau gimana?" Tanya Luna.

Aurel dan Lala saling menatap dan membuang pandangannya. Aurel menatap pintu yang beraura mistis di depan nya ini. Bergerak maju dan memegang pintu, saat tangan Aurel ingin membuka pintu, seketika niatnya ia urungkan.

"Buk--"

"Bentar." Sela Aurel tajam, telinga nya ia dekatkan ke pintu, agar lebih leluasa mendengar percakapan di dalam.

Lala dan Luna hanya diam, menunggu Aurel selesai dengan acara menguping nya, tapi, wajah Aurel kian mem-pias, kerutan di dahi Aurel membuat Luna dan Lala bertanya tanya dalam batin mereka masing masing.

Sekon selanjutnya Aurel bergerak mundur, membiarkan pintu besar ruang BK itu bergerak, terbuka lebar..

Perempuan dengan pita berwarna putih itu keluar dari ruangan, menutup kembali pintunya dengan kepala sedikit menunduk, dia berbalik, membuat Aurel tanpa sadar mengepalkan kedua tangannya di sisi tubuh nya.

"OMG, Mimin! Lama banget sih?" Keluarnya Jasmin di sambut pekikan heboh Luna dan juga Lala, kedua cewek itu memeluk badan Jasmin hingga Jasmin harus menyeimbangi tubuhnya sendiri agar tidak jatuh.

Aurel tetap diam, bahkan setelah ketiga temannya sudah saling melepaskan pelukan mereka.

Jasmin tergagap kala matanya bersitubruk oleh sepasang mata indah nan tajam milik Aurel, bedanya, pancaran mata itu terlihat lebih dingin dari biasanya, Jasmin meremas kuat jemari tangannya.. takut. "Rel? Tugas seni budaya, Lo udah?" Tanya Jasmin dan maju mendekati Aurel.

Sekon ke sekian Aurel terpaku dan sontak mundur menjauhi Jasmin, Aurel berbalik dan berlari meninggalkan ketiga sahabatnya yang masih tak bergerak di depan pintu ruang BK yang sudah tertutup rapat.

"Loh, kalian kenapa di sini?" Pak Samsoel yang baru saja selesai mengajar dan berniat menemui Bu Fiqih itu terhenti saat melihat ketiga muridnya yang malah diam seperti patung Pancoran.

"Ah e-enggak pak, ini mau balik kok. Yuk sist." Ajak Lala cepat dan menggaet tangan Luna dan juga Jasmin, menggiring kedua temannya untuk kembali ke kelas Jasmin, mungkin saja perempuan itu ada di sana.

Pak Samsoel menggeleng pelan melihat kepergian murid murid nya itu, selanjutnya Pak Samsoel berbalik dan mulai memasuki ruang BK.

•••••

Perusahaan Liberty grouph,
01.00 pm.

Aurel melangkah masuk ke dalam gedung pencakar milih papa nya, sudah berganti baju memakai setelan celana Levis dan kemeja berwarna navy, mengikat rambutnya rapih membiarkan anakan rambut sedikit membuatnya gemas. Langkahnya terhenti saat ia mengingat sesuatu, Aurel menepuk dahinya keras, sekon berikut nya Aurel mengambil ponsel mahal miliknya dan mengirim chat kepada dua orang.

Alaska (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang