47. SI PECINTA DINOSAURUS

8.3K 467 52
                                    

Terkesan lebay sih, tapi aku seneng heh! Rank 1 boy, what?! Pliss, makanya langsung up, mo nangis.

Terkesan lebay sih, tapi aku seneng heh! Rank 1 boy, what?! Pliss, makanya langsung up, mo nangis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa komen, dan, selamat baca!💞

•••••

Aurel berdiri kaku di depan kaca, setelah tadi ada adegan romantis yang membuat nyawanya seperti di tarik paksa oleh Malaikat maut, Aurel benar benar jadi kepikiran. Sssttt, Aurel itu baperan! Gak ngerti soal cinta cintaan, ya gimana? Di tembak, nolak, gak di tembak, nge halu sama bias. Jadi di hadapan situasi kayak tadi itu bener bener buat dia panas dingin, rasanya kayak mau meninggoy kalo kata orang orang jaman sekarang.

Aurel mengusap wajahnya, dia telah bersiap, memakai seragam lengkap dan juga topi, biar gak lupa, soalnya hari ini bakal ngadain upacara bendera, seperti biasa yang di lakukan setiap hari Senin di sekolah sekolah.

Aurel memegang dadanya, jantung sialan itu berdegup kencang sedari Alaska menyelesaikan kalimat keramat itu.

Gue coba..

"Arghh!! Sialan! Jantung jantung, gue cabut juga nanti!" Napas Aurel terengah engah saking engap nya, memejamkan matanya sejenak Aurel akhirnya menormalkan deru nafas nya. Aurel menatap wajah nya di cermin, tangan Aurel terulur mengambil sunscreen dan memoleskan nya ke wajah, setelah itu dia memakai bedak dan juga lipbalm, memberi bulu matanya sedikit mascara dan ya, penampilan sederhana Aurel selesai juga.

Ceklek,

"Ayo berangkat..,"

Itu, itu suara yang membuat nyawa Aurel hampir melayang tinggi ke atas awan, perlahan namun pasti Aurel membalikkan tubuh nya. Pemuda dengan seragam lengkap di balut dengan almamater sekolah, dan juga dasi yang belum terikat sempurna. Aurel mengerut kan kening samar. "Dasi nya benerin, Al.."

Alaska diam, coba? Dia akan mencoba untuk mempersilahkan Aurel masuk ke dalam hati nya. Alaska maju mendekati Aurel, hingga jarak mereka terkikis sempurna. "Pakein." Titah Alaska.

"H-hah?" Oke, Alaska sialan! Jantung men! Jantung!

Tarik napas!

Buang!

"Pakein dasi gue." Kata Alaska sekali lagi, cowok itu menunduk, membuat matanya bersitubruk dengan mata Aurel. Sepersekian detik mereka saling menatap, "Rel?"

Ya Tuhan! Bantu Aurel cabut jantung nya! Baru kali ini Alaska memanggil Aurel dengan nama, sebelumnya tidak pernah. Oke, seperti Aurel harus lebih rileks menghadapi Alaska kedepannya, itu kan kemauannya? Membuat Alaska buka hati dan ia akan menerobos pintu hati si cowok berandalan Alegra.

"Iya." Tangan Aurel terangkat, mengambil dasi Alaska yang sebelum nya hanya di sampirkan saja, Aurel perlahan membentuk dasi itu menjadi simpul dan memakainya ke kerah baju Alaska, terakhir, Aurel membenarkan kerah baju suaminya.

Alaska (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang