07. PENOLAKAN ALASKA

9.5K 544 45
                                    

Langit sudah gelap, bintang bintang dan juga bulan tampak bersinar indah di atas sana menerangi seluruh alam semesta, menemani kedua pasangan yang baru saja resmi bertunangan itu.

"Kenapa lo terima perjodohan ini?" Tanya Alaska.

Kini Alaska dan juga Aurel tengah berada di taman dekat Cafe, Alaska tadi berkata jika ia ingin berbicara empat mata dengan Aurel dan tentu saja hal itu di setujui oleh orang tua mereka.

Aurel yang sedari tadi mendongak kini menoleh menatap Alaska. "Harus ada alasan?"

"Batalin." Kata Alaska datar.

Aurel terkekeh. "Kenapa harus gue?" Tanya nya.

"Karena perjodohan ini disuruh sama bunda gue, gue gak akan mau nolak itu," kata Alaska.

"Dan perjodohan ini juga disuruh sama nyokap gue," balas Aurel.

"Gue gak mau nikah sama lo, batalin!"

"Ternyata lo cerewet ya? Gue kira singa nya regaza itu kaya yang di rumorin," ucap Aurel santai.

Alaska menaikkan sebelah alisnya bertanya.

"Maksud gue, kata orang orang, lo itu dingin, irit ngomong, gue tau nama lo, gue juga tau siapa lo," belum sempat Aurel kembali bicara, Alaska langsung memotong nya.

"Lo nerima perjodohan itu karena gue ketua Regaza?" Pertanyaan itu lolos dari bibir Alaska.

Aurel terkekeh kecil, ia menatap dalam mata Alaska membuat pemuda itu tersentak, selama ini tak ada yang berani menatap matanya sedangkan Aurel? Ia berani, bahkan secara terang terangan.

"Apa untungnya lo ketua Regaza atau enggak?" Tanya Aurel. "Lo sama gue itu sama, sama sama makan nasi kan?"

"Siapa tau lo--"

"Gue gak sama kaya mereka, gue rasa lo juga tau siapa gue, kita sering kena hukum bareng," sahut Aurel.

Alaska terdiam, ia dan Aurel memang lumayan sering terkena hukuman bersama, dan semua orang pun tau siapa itu Aurel, perempuan yang dikenal dengan sebutan bad girl dan langganan ke ruang BK.

"Batalin, gue gak mau nikah sama lo," Kata Alaska lagi.

Aurel menggeleng tegas. "Gak."

Alaska yang sedari tadi geram dengan tingkah Aurel akhirnya kembali berbicara. "Gue gak mau nikah sama lo! Gue gak kenal sama lo!" Bentak Alaska menatap nyalang gadis di depannya itu.

"Makanya kenalan, gitu aja ribet," balas Aurel santai.

"Tinggal lo bilang kalo lo gak mau nikah sama gue apa susahnya sih?"

"Tinggal lo bilang sama bunda Lo kalo lo gak mau nikah sama gue, apa susahnya sih?" Tanya Aurel mengikuti gaya bicara Alaska.

Rahang Alaska mengeras, perempuan di depannya ini sama sekali tidak takut terhadap dirinya. "Lo---" tunjuk Alaska.

Aurel menegakkan tubuhnya lalu memegang jari Alaska yang menunjuk tepat di wajahnya, ia menurunkan jari itu secara perlahan. "Gue. Gak. Suka. Di. Tunjuk. Tunjuk!" Kata Aurel penuh penekanan.

"Gue pastiin lo bakal nyesel nerima perjodohan itu," kata Alaska dengan nada serius.

"Kenapa lo ngebet banget nyuruh gue batalin pernikahan ini? Lo belok?" Tanya Aurel dengan nada mengejek.

Tangan Alaska mengepal kuat, Aurel adalah wanita pertama yang sudah menginjak injak harga dirinya sebagai seorang laki laki dan Ketua dari geng motor besar. "Jaga omongan lo!"

"Kenapa harus gue yang jaga omongan? Seharusnya lo juga, Lo gak sadar? Omongan lo tadi bisa aja nyakitin bunda lo," Kata Aurel tenang namun bisa membuat Alaska terbungkam.

Alaska (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang