Sekolah khusus putri Sakurazaka Akademi, terkenal sebagai sekolah dengan siswi - siswi terbaik, berprestasi, mempunyai nilai rata-rata tinggi, siswi-siswi yang nampak anggun dan elegan, ujian masuk yang sulit, Akademi populer, dan berbagai julukan-j...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Siswi yang merupakan salah satu anggota dari klub Tenis, menjadi pemain reguler dan selalu menjadi salah satu perwakilan sekolah bila ada pertandingan,
Menjadi salah satu kandidat ketua klub selanjutnya menggantikan Moriya Akane ketua klub saat ini yang tidak perlu di tanyakan lagi kemampuannya, dan anggota klub tenis yang paling membenci yang namanya kekalahan dan akan selalu menerima semua tantangan yang ditujukan padanya.
Inoue Rina menganggap dirinya sangat beruntung karena bisa masuk menjadi salah satu siswi di Sakurazaka Akademi walaupun kemampuan akademiknya bisa dibilang standar.
---
---
Pagi ini sama seperti pagi-pagi biasanya, banyak murid sekolah mulai datang ke sekolahnya demi menempuh pendidikan, tidak terkecuali Inoue Rina.
Dia berjalan disepanjang jalan yang dikanan kirinya dikelilingi pohon sakura yang indah menuju ke Sakura Akademi dimana dia menempuh pendidikannya.
Bbukk ...
" lu baik-baik aja?..." tanya Inoue pada siswi yang tiba-tiba terjatuh.
" eum, aku baik-baik saja." Jawab siswi itu.
" siswi kelas satu ya " ucap Inoue dalam hati
" ada yang luka nggak, mau gue temenin ke UKS?..." tanya Inoue
" nggak usah kak, aku bisa sendiri." Tolak sisiwi itu
" yaudah kalau gitu." Ucap Inoue
Setelahnya Inoue membantu sisiwi itu untuk berdiri dan berniat meninggalkannya setelah memastikan kalau sisiwi itu benar baik-baik saja.
" gue duluan ya, lain kali hati-hati kalau jalan."
Setelah siswi itu mengangguk, Inoue langsung meninggalkan siswi itu dan menuju ke gedung utama.
...
" eh lihat-lihat, itu Seki-san." Kata seorang siswi sambil menunjuk seseorang
Refleks Inoue langsung berhenti sebentar dan mengikuti arah pandang siswi itu.
" iya bener, hari ini Seki-san juga nampak anggun dan cantik ya." Ucap siswi lain
" Dia ketua OSIS kan, pintar juga lagi, benar-benar panutan." Sahut siswi yang lainnya lagi
" tidak salah kalau Seki-san disebut putri Sakurazaka Akademi." Sahut siswi sebelumnya
" uwaahh , pasti merepotkan dapat gelar seperti itu." Batin Inoue
Tanpa sadar Inoue jadi memperhatikan sosok Seki yang sedari tadi menjadi bahan perbincangan siswi-siswi yang melihatnya, sampai saat tiba-tiba mata Inoue bersitatap dengan mata Seki yang membuatnya menggelengkan sedikit kepalanya dan segera pergi menuju ke kelasnya.
---
---
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Inoue berada dikelasnya, memandang ke luar jendela kelasnya melihat siswi-siwi yang ada di taman sekolah.
" gue belajar mati-matian sampai akhirnya gue lolos masuk ke Akademi ini dan sekarang gue sudah masuk tahun ke dua."
" terus kenapa seperti ada yang mengganjal di hati dan pikiran gue."
" sebenarnya ada apa sih?..."
Seperti itulah hal-hal yang dipikirkan Inoue sambil menatap keluar jendela kelas.
Sampai akhirnya jam pulang sekolahpun tiba, Inoue segera membereskan barang bawaannya dan bergegas meninggalkan kelas.
" Inoue-san tunggu sebentar." Panggil salah seorang guru
Inoue menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah guru yang memanggilnya.
" Bisa tolong ibu mengantarkan berkas ini ke ruang OSIS?..." ucap guru itu
" eeh..., kok aku sih?..." sahut Inoue lesuh
" kasih saja berkas ini ke Seki-san. Tolong ya?..." pinta guru itu
Akhirnya dengan berat hati Inoue mengiyakan permintaan guru itu dan pergi mengantarkan berkas ke ruang OSIS, sambil bergumam di sepanjang perjalanannya.
" menyebalkan."
" Seki-san kah, punya ketos yang cantik, terlalu berprestasi dan siswi teladan seperti dia, sekolah ini jadi banyak murid yang rajin dan sopan."
" astaga sekolah ini jadi berasa suram gini saking damainya."
" apa tidak ada sesuatu atau kejadian menarik di sekolah ini, yang heboh gitu atau mungkin ... "
" p-percintaan."
...
" benar juga, sepertinya gue bosen semenjak gue masuk ke akademi ini."
" makanya seperti ada yang mengganjal di hati dan pikiran gue."
Begitulah hal-hal yang digumamkan dalam hati oleh Inoue sampai akhirnya dia tiba di depan pintu ruang OSIS, tanpa basa-basi dan mengetuk Inoue langsung saja memutar knop pintu itu dan membukanya sampai sesuatu hal dilihatnya.
" hmm?..."
Inoue melihat pemandangan yang sepertinya tidak boleh satu orang pun melihatnya.
