06

112 18 3
                                    


---

---

Hari berikutnya,

" otsukare sama deshita."

" otsukare sama."

" otsukare."

" Inorin jangan lupa yang gue sampein tadi ya."

" oke Akane-senpai."

" yaudah, kalau gitu gue duluan ya."

" oke."

Selesai latihan klub sepulang sekolah, seperti biasa Inoue menyempatkan diri untuk mampir ke ruang OSIS. Saat membuka pintu, seperti biasa yang ada hanya Seki seorang.

"Inoue-san, Inoue-san." Panggil Seki semangat.

" hmm.." . " semangat bener." Batin Inoue

" ayo lanjut latihannya, hari ini temanya pertemuan pertama."

" Bukannya itu udah ya,."

" itu memang bagus, tapi nyatanya itu hanya mempan saat pagi atau saat-saat tertentu saja."

" gue pikir itu kagak ada hubungannya."

" jadi hari ini kita akan melakukannya ini, kusebut operasi "menjatuhkan sapu tangan dan buat dia mengambilnya."

" waah drama sekali." Ucap Inoue

" pertama kita jatuhkan sapu tangan dengan sikap yang biasa." Ucap Seki mulai menjelaskan.

" saat dia mulai berbicara denganku, aku lari!." Lanjut Seki

" bagaimana dengan 'sikap biasa' yang lu sebut tadi."

" lalu kami akan lari berkeliling, dan tanpa sadar kita sudah sampai di sebuah taman."

" skenario macam apa itu." Ucap Inoue dalam hati

" saat dia sudah berhasil mengejarku, dia akan bilang kalau dia menyukaiku dan aku juga menyukainya, kyaaa." Jelas Seki dengan wajah yang berseri-seri

" heh hayalan macam apa itu, lagian kenapa lu mesti lari sih?..."

" habisnya tidak mungkin cinta akan bersemi kalau aku langsung mengambil begitu saja sapu tangan itu, tapi kalau aku lari, cinta mungkin akan bersemi diantara kita saat saling mengejar."

Mendengar penjelasan dari Seki entah apa yang dipikirkan oleh Inoue saat ini.

" Seki, coba deketan sini." Panggil Inoue

" hmm, ada apa Inoue-san."

Ctaakk...

Inoue dengan tanpa rasa bersalah mendaratkan kutikkan jarinya ke dahi Seki, alhasil itu membuat Seki mengaduh dan muncul warna merah pada dahinya.

" lu terlalu ngarep sama orang asing, lagipula kalau lu lari itu bakal buat dia heran atau bahkan malah kesel sama lu."

" benar juga aku tidak boleh lari. Ah aku mengerti, bagaimana kalau aku akan bersikap seperti biasa tapi sebenarnya aku tidak lari melainkan bejalan cepat, bagaimana menurutmu Inoue-san?..."

" hah, gimana maksudnya?..."

" kalau begitu Inoue-san, ayo latihan mengejarku."

" nggak." Jawab Inoue singgkat

" kenapa?..."

" ngeri tau lihat lu yang jalan cepet sambil masang tampang anteng lempeng gitu."

" eeh, ayolah Inoue-san." Bujuk Seki

" lu ini beneran anak yang selalu dapat nilai bagus itu, apa Seki yang orang tau itu orang lain yang berpura-pura jadi diri lu apa gimana sih." Ucap Inoue yang tak habis pikir dengan kelaukuan Seki

Tanpa Judul 『一』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang