03

195 25 3
                                    


" hmm?..."

Inoue melihat pemandangan yang sepertinya tidak boleh satu orang pun melihatnya.

Inoue melihat Seki Yumiko sang ketua OSIS sedang memeluk boneka beruang yang cukup besar, tidak hanya itu sang ketos juga menciumi (?) boneka beruang yang sedang di peluknya itu.

" eh ??? " Batin Inoue terkejut.

Saking terkejut dan tidak percaya dengan apa yang barusan dilihatnya sampai – sampai berkas yang dipegang lolos begitu saja dari genggaman tangannya dan jatuh berserakan di lantai ruang OSIS.

" Se-Seki ... san?..." panggil Inoue akhirnya

" Hah!?." Seki spontan menolehkan kepalanya ke sumber suara.

TERKEJUT !!!

Saking terkejutnya, mereka berdua saling menatap tanpa suara dan tatapan yang sulit diartikan.

Setelah beberapa saat mereka saling menatap dalam diam, Seki dengan tenang meletakkan boneka beruang yang tadi dipeluk dan dicium(?) nya di sofa dekat jendela ruang OSIS.

" yang barusan kamu lihat itu hanya ilusi." Ucap Seki tenang sambil tersenyum

" kalau begitu, gimana lu bakal jelasin boneka beruang yang penuh dengan bekas lipgloss itu?..." Ucap Inoue masih dengan wajah terkejut.

" ini hanya peri penjaga ruang OSIS." Ucap Seki masih dengan senyumnya

" nggak mungkin itu peri." Sahut Inoue masih dengan wajah yang sama

Seketika seperti sudah tidak ada tenaga di kakinya, Seki langsung jatuh terduduk dilantai sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

" Berakhir sudah! " ucap Seki

" kamu melihatku sedang berlatih ciuman!." Sambung Seki dengan suara yang seperti menahan tangis

" Te-tenaglah. Itu memang tampak sangat aneh, bahkan gue pikir gue nggak bisa-." Ucap Inoue terpotong

" aku akan jadi bahan ejekan orang-orang satu sekolah, dan akhirnya semua orang didunia ini akan tahu." Sahut Seki

" semua orang didunia katanya?... " Ucap Inoue dalam hati.

" sudah tidak ada tempat lagi untukku di dunia ini." Ucap Seki

" ni ketos kenapa ngomong ngelantur gini." Batin Inoue

" lalu, karena tidak tahan dengan hinaan ini .... " Seki sedikit menjeda ucapannya

Seki menurunkan kedua telapak tangannya yang sedari tadi menutupi wajahnya, dan dengan lesuh mendaratkan kedua tangannya di lantai seperti membantunya menopang berat tubuhnya, wajahnya pun menatap ke lantai.

" Ayah, Ibu, maafkan aku karena pergi meninggalkan dunia ini lebih dulu." Ucap Seki

" Tenanglah, dengerin gue dulu." Ucap Inoue akhirnya

" kalau sudah begini aku tidak punya pilihan lain." Ucap Seki sambil mengangkat wajahnya menatap Inoue dengan tatapan yang serius

" eh, e-lu mau ngapain?..." Ucap Inoue panik karena melihat tatapan Seki

" karena kau sudah mengetahui rahasiaku, aku tidak akan membiarkanmu pergi begitu saja." Ucap Seki sambil menunjukkan smirknya

" A-apa!?." Ucap Inoue panik

Dengan cepat Seki bangkit dari lantai dan mendekat ke arah Inoue, menarik dan membuatnya duduk di sofa ruang OSIS lalu menutup dan mengunci pintu.

---

Tanpa Judul 『一』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang