09

86 16 0
                                    


Ditempat lain di rooftop gedung diseberang gedung utama OSIS, terdapat siswi yang selalu memperhatikan ruang OSIS.

Ditempat lain di rooftop gedung diseberang gedung utama OSIS, terdapat siswi yang selalu memperhatikan ruang OSIS

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Sugai Yuuka, siswi kelas tiga."

" Dia cukup cantik, punya nilai yang lumayan, cukup berbakat, dan cukup dikenali diantara teman-temannya. Dia gadis yang biasa-biasa saja."

" hei, kalau muji nggak usah setengah-setengah gitu."

" emang bener kan."

" tapi nggak perlu sampai segitunya juga, Habu. Kalau mau muji ya muji aja."

" lu masih aja suka merhatiin mereka dari sini."

" gue rasa mereka pasti sedang melakukan sesuatu yang rahasia. Ayo kumpulkan bukti dan kita sebarkan ke seluruh sekolah, kemudian akan jelas kalau ketua OSIS yang sebenarnya itu bukan Seki Yumiko tapi aku, Sugai Yuuka. Ha ha ha ha ha."

" lu beneran kaya orang jahat kalau ketawa gitu tau nggak."

" eh!." Sugai pun menghentikan aksi tertawanya yang bak pemeran antagonis drama

---

---

Keesokan harinya

" nggak mungkin, serius lu?..."

" beneran, nggak bohong gue."

" hei kalian jangan berisik di koridor." Tegur Sugai pada siswi yang tadi asik ngobrol

" ma-maaf."

" ya ampun." Sugaipun balik badan dan hendak meninggalkan dua siswi itu

" dia siapa?..." tanya salah seorang siswi tadi sambil berbisik.

" Sugai-senpai, anak kelas tiga. Kau tau dia yang menyerahkan jabatannya sama ketos sekarang."

Mendengar itu, Sugai langsung membalikkan badannya lagi

" gue nggak nyerahin jabatan gue." Sahut Sugai dengan nada kesal

Kedua siswi itupun langsung lari meninggalkan Sugai.

" Yuuka, jangan berisik di koridor." Tegur Habu.

" menyebalkan, semuanya menganggab kalau gue bukan ketua OSIS lagi. Secara sah gue masih ketuanya"

" kalau gitu lu tinggal umumin aja kalau lu udah kembali jadi ketua, dengan begitu lu jadi nggak usah tiap hari ngawasin ruang OSIS dari rooftop gedung sebelah pakai teropong, kaya orang mesum aja."

" nggak tiap hari, kemarin baru yang kedua kali, jadi aku bukan orang mesum" Bantah Sugai

" malah kedengaran kayak pelaku yang lagi ngeles." Ucap Habu dalam hati

" gue juga udah coba nyelesaiin dengan cara damai, tapi saat gue bawa ke pembina OSIS sensei malah bilang ' t-tapi Seki-san sekarang sudah jadi ketua yang resmi, bukan maksudnya kamu tidak bisa sih, tapi kamu tau sendiri kan.' malah gitu katanya, makanya gue kesel dan akhirnya mutusin buat ngawasin ruang OSIS."

" cuma orang mesum yang mata-matain orang lain." Ujar Habu

" gue bukan orang mesum, lagian lu juga pengen jadi bendahara OSIS lagi kan." Bantah Sugai

" hmm,.. acara besar udah lewat, menyalurkan dana klub juga udah, jadi gue udah gak gitu peduli."

" he, tapi lu kan suka ngitung-ngitung duit."

" yang gue suka itu uang, bukan ngitungin uangnya. Gue udah frustasi buat catatan sama laporan keuangan tanpa nyentuh uangnya." Ucap Habu kesal

" Habu kadang-kadang bisa nyeremin juga ternyata." Batin Sugai

" tapi gue masih ngebutuhin dia." Lanjut Sugai dalam hati

" memang benar kita sudah menyalurkan semua dana klub tapi bukannya masih ada turnamen musim panas, itu artinya lu masih bisa ngelola dana yang banyak biar posisilu balik lagi." Ujar Sugai

" kalau gitu gue harus lakukan apapun biar posisi bendahara OSIS bisa gue dapetin lagi." Sahut Habu semangat

" yosh."

" selama ini gue nemenin lu karena menarik aja lihat lu bertingkah kaya orang mesum."

" sudah gue bilang gue bukan orang mesum." Bantah Sugai


Tbc.

Tanpa Judul 『一』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang