" sepertinya kegiatan kalian mempelajari cinta ini mulai ketahuan sama murid yang lain, dan bukan tidak mungkin ini bakal sampai ke pihak sekolah." Jawab Habu
" HE!!."
" dari informasi yang gue dapet, anggota OSIS yang diam-diam melakukan ini masih jadi kategori rumor bagi kalangan murid karena masih belum banyak yang tau tapi bukan tidak mungkin murid yang lain juga akan tau cepat atau lambat."
" ...."
" Uemura, apa dikelas lu nggak ada yang bicarain soal ini?..." tanya Habu
" se-setau ku nggak ada senpai." Jawab Uemura
" begitu ya. Kalau begitu lebih baik pelajaran cintanya ditunda aja." Sahut Inoue
" hee." Sahut Seki kecewa
" soalnya Habu-senpai yang tidak malu menggunakan taktik licik dan melanggar batas, sampai bilang kalau ini masalah serius." Ucap Inoue
" Inoue, gue kalau marah nyeremin loh." Sahut Habu
" bercanda kok senpai, bercanda, hehe."
" yah, aku juga tidak tau apa ada siswi di Akademi ini yang bisa mengintai tanpa diketahui." Ucap Habu
" tidak diragukan lagi." Sahut Inoue
" hebat! Aku harus belajar banyak darinya." Ucap Uemura terpesona
" ku rasa itu hal yang tidak perlu kamu pelajari." Ucap Seki
" jadi begitulah kondisi yang gue tau sekarang."
" anu, jadi apa kita cuma bisa menunggu sampai gosip-gosip itu hilang dengan sendirinya, atau mungkin kita bisa lebih ketat mengawasi agar bisa tetap dilanjutkan." Sahut Seki
" tapi tetap saja menghawatirkan."
" lanjutkan saja, bakal gue bantu kalian dengan pelajaran cintanya." Ucap Sugai mendukung
" terima kasih banyak." Ucap Seki dengan senyum
" tidak biasanya Sugai-senpai mau membantu." Sahut Inoue
" Yuuka suka menekan orang-orang, tapi dia tidak suka lihat orang ditekan." Sahut Habu
" berisik lu." Ucap Sugai
---
" baiklah, hari ini kita akan belajar bagaimana cara membuat orang lain cenat-cenut." Ucap Seki
" btw ide dengan pistolnya ditolak." Sanggah Inoue
" heeh?!."
" kalau gitu lu tinggal ngajarin kita tekniknya, Inoue." Sahut Sugai
" teknik apaan, nggak." Tolak Inoue
" Inoue-senpai, aku juga mau tau."
" hoo, ahli cinta Inoue nampaknya kerepotan." Ucap Habu dengan nada mengejek
" siapa yang lu sebut ahli cinta, gue bukan ahli cinta ya." Balas Inoue tak terima
" hee."
" bagaimana kalau kita mulai dengan kontak fisik yang ringan saja." Sahut Sugai
" kontak fisik yang ringan itu seperti apa?.." tanya Uemura
" hmm, nyentuh pundak pas nyapa mungkin." Jawab Inoue
" kalau begitu aku sepertinya bisa melakukannya." Sahut Seki
" a-aku juga bisa." Ucap Sugai tak mau kalah
" kalau begitu cobalah." Sahut Inoue
" b-baik."
Seki lantas berdiri dari tempat duduknya, menghampiri Inoue dan duduk di tepian sofa dengan menyilangkan kaki sambil meletakkan lengannya di bahu Inoue sambil melirik dan tersenyum.
" lu pikir ini bar 😒." Ucap Inoue datar
" Rii-san, kok murung sih?..." Ucap Seki dengan nada yang dibuat seksi
" siapa yang lu panggil 'Rii-san' coba 💢." Ucap Inoue mulai kesal
" gitu aja lu nggak bisa, lu nggak berbakat ya?..." sahut Sugai mengejek
" kalau begitu coba senpai yang lakukan." Ucap Seki
" he!?."
" lakukan saja pada Habu-senpai." Ucap Seki lagi
" nggak mau." Tolak Habu tegas
" hee."
" mungkin waktu latihan bisa, tapi bagimana kalau prakteknya nanti?..." ucap Uemura khawatir
" praktek sebenarnya?..... mustahil!! 😱." Ucap Seki
" mustahil gimana, kalau gitu buat apa lu pelajari cara jatuh cinta." Sahut Inoue
" i-itu ..."
" lu nggak bisa berharap semua bakal sama dengan pacar idealmu." Ucap Inoue
" tapi pasti ada seseorang seperti Kuma-kun disuatu tempat, kalau aku terus memeluknya seperti ini bisa saja ... suatu hari mungkin dia akan hidup." Ucap Seki sambil memeluk bonekanya yang memang sejak tadi sudah ada.
" cuplikan aneh apa itu!?." Ucap Sugai
" kalau gitu kenapa nggak latihan praktek aja." Saran Habu
" latihan praktek?..."
" Seki, lu bisa latihan kencan aja dengan Inoue." Jawab Habu
" he!?.". " yang benar aja, gue sama seki!?." Batin Inoue
" kan selama ini materi udah, tinggal praktek, gimana Inoue?..."
" bo-boleh aja sih." .
" benarkah?..." tanya Seki dengan mata yang berbinar-binar
" eum, nampaknya lu terlalu semangat."
" tidak apa-apa, aku sudah mempersiapkan untuk hari ini tiba melalui simulasi yang sempurna sebelumnya." Ucap Seki semangat
" o-oke, lupakan rencana simulasi lu itu, gue jadi punya firasat buruk."
" eeh!?."
" biasa aja." Ucap Inoue
" kalau begitu silahkan nikmati kencanya." Ucap Habu
" kita cuma latihan." Sahut Inoue
" a-anu ...."
" ada apa Uemura?..."
" Inoue-senpai, bukannya -."
Terdengar suara langkah kaki yang cukup tergesa-gesa di lorong, dan tiba-tiba
Tok tok tok, Braakk ...
Tiba-tiba pintu ruang OSIS terbuka dengan tidak santai dan tampaklah sosok Moriya Akane sebagai orang yang tadi membuka pintu, pandangannya tertuju pada satu orang, Inoue Rina.
" I ~ no ~ rin ~." panggil Moriya
" gawat, gue telat latihan." Batin Inoue
" lu mau ikut latihan atau bolos?..." tanya Moriya
" maaf Akane-senpai, gue langsung kelapangan deh." Buru buru Inoue mengambil tasnya
" pemanasan 2x lipat." Ucap Moriya dingin
" hee."
Moriya hanya menatap tajam Inoue dan itu sukses membuat Inoue ketakutan dan bergegas menuju lapangan.
" Permisi." Ucap Moriya
Sebelum menyusul Inoue ke lapangan, Moriya sempat menatap Sugai sejenak lalu pergi meninggalkan ruang OSIS.
" Yuuka." Panggil Habu
" Gue gapapa." Sahut Sugai
***
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanpa Judul 『一』
FanfictionSekolah khusus putri Sakurazaka Akademi, terkenal sebagai sekolah dengan siswi - siswi terbaik, berprestasi, mempunyai nilai rata-rata tinggi, siswi-siswi yang nampak anggun dan elegan, ujian masuk yang sulit, Akademi populer, dan berbagai julukan-j...