19

82 16 2
                                    


" sepertinya kegiatan kalian mempelajari cinta ini mulai ketahuan sama murid yang lain, dan bukan tidak mungkin ini bakal sampai ke pihak sekolah." Jawab Habu

" HE!!."

" dari informasi yang gue dapet, anggota OSIS yang diam-diam melakukan ini masih jadi kategori rumor bagi kalangan murid karena masih belum banyak yang tau tapi bukan tidak mungkin murid yang lain juga akan tau cepat atau lambat."

" ...."

" Uemura, apa dikelas lu nggak ada yang bicarain soal ini?..." tanya Habu

" se-setau ku nggak ada senpai." Jawab Uemura

" begitu ya. Kalau begitu lebih baik pelajaran cintanya ditunda aja." Sahut Inoue

" hee." Sahut Seki kecewa

" soalnya Habu-senpai yang tidak malu menggunakan taktik licik dan melanggar batas, sampai bilang kalau ini masalah serius." Ucap Inoue

" Inoue, gue kalau marah nyeremin loh." Sahut Habu

" bercanda kok senpai, bercanda, hehe."

" yah, aku juga tidak tau apa ada siswi di Akademi ini yang bisa mengintai tanpa diketahui." Ucap Habu

" tidak diragukan lagi." Sahut Inoue

" hebat! Aku harus belajar banyak darinya." Ucap Uemura terpesona

" ku rasa itu hal yang tidak perlu kamu pelajari." Ucap Seki

" jadi begitulah kondisi yang gue tau sekarang."

" anu, jadi apa kita cuma bisa menunggu sampai gosip-gosip itu hilang dengan sendirinya, atau mungkin kita bisa lebih ketat mengawasi agar bisa tetap dilanjutkan." Sahut Seki

" tapi tetap saja menghawatirkan."

" lanjutkan saja, bakal gue bantu kalian dengan pelajaran cintanya." Ucap Sugai mendukung

" terima kasih banyak." Ucap Seki dengan senyum

" tidak biasanya Sugai-senpai mau membantu." Sahut Inoue

" Yuuka suka menekan orang-orang, tapi dia tidak suka lihat orang ditekan." Sahut Habu

" berisik lu." Ucap Sugai


---


" baiklah, hari ini kita akan belajar bagaimana cara membuat orang lain cenat-cenut." Ucap Seki

" btw ide dengan pistolnya ditolak." Sanggah Inoue

" heeh?!."

" kalau gitu lu tinggal ngajarin kita tekniknya, Inoue." Sahut Sugai

" teknik apaan, nggak." Tolak Inoue

" Inoue-senpai, aku juga mau tau."

" hoo, ahli cinta Inoue nampaknya kerepotan." Ucap Habu dengan nada mengejek

" siapa yang lu sebut ahli cinta, gue bukan ahli cinta ya." Balas Inoue tak terima

" hee."

" bagaimana kalau kita mulai dengan kontak fisik yang ringan saja." Sahut Sugai

" kontak fisik yang ringan itu seperti apa?.." tanya Uemura

" hmm, nyentuh pundak pas nyapa mungkin." Jawab Inoue

" kalau begitu aku sepertinya bisa melakukannya." Sahut Seki

" a-aku juga bisa." Ucap Sugai tak mau kalah

" kalau begitu cobalah." Sahut Inoue

" b-baik."

Seki lantas berdiri dari tempat duduknya, menghampiri Inoue dan duduk di tepian sofa dengan menyilangkan kaki sambil meletakkan lengannya di bahu Inoue sambil melirik dan tersenyum.

" lu pikir ini bar 😒." Ucap Inoue datar

" Rii-san, kok murung sih?..." Ucap Seki dengan nada yang dibuat seksi

" siapa yang lu panggil 'Rii-san' coba 💢." Ucap Inoue mulai kesal

" gitu aja lu nggak bisa, lu nggak berbakat ya?..." sahut Sugai mengejek

" kalau begitu coba senpai yang lakukan." Ucap Seki

" he!?."

" lakukan saja pada Habu-senpai." Ucap Seki lagi

" nggak mau." Tolak Habu tegas

" hee."

" mungkin waktu latihan bisa, tapi bagimana kalau prakteknya nanti?..." ucap Uemura khawatir

" praktek sebenarnya?..... mustahil!! 😱." Ucap Seki

" mustahil gimana, kalau gitu buat apa lu pelajari cara jatuh cinta." Sahut Inoue

" i-itu ..."

" lu nggak bisa berharap semua bakal sama dengan pacar idealmu." Ucap Inoue

" tapi pasti ada seseorang seperti Kuma-kun disuatu tempat, kalau aku terus memeluknya seperti ini bisa saja ... suatu hari mungkin dia akan hidup." Ucap Seki sambil memeluk bonekanya yang memang sejak tadi sudah ada.

" cuplikan aneh apa itu!?." Ucap Sugai

" kalau gitu kenapa nggak latihan praktek aja." Saran Habu

" latihan praktek?..."

" Seki, lu bisa latihan kencan aja dengan Inoue." Jawab Habu

" he!?.". " yang benar aja, gue sama seki!?." Batin Inoue

" kan selama ini materi udah, tinggal praktek, gimana Inoue?..."

" bo-boleh aja sih." .

" benarkah?..." tanya Seki dengan mata yang berbinar-binar

" eum, nampaknya lu terlalu semangat."

" tidak apa-apa, aku sudah mempersiapkan untuk hari ini tiba melalui simulasi yang sempurna sebelumnya." Ucap Seki semangat

" o-oke, lupakan rencana simulasi lu itu, gue jadi punya firasat buruk."

" eeh!?."

" biasa aja." Ucap Inoue

" kalau begitu silahkan nikmati kencanya." Ucap Habu

" kita cuma latihan." Sahut Inoue

" a-anu ...."

" ada apa Uemura?..."

" Inoue-senpai, bukannya -."

Terdengar suara langkah kaki yang cukup tergesa-gesa di lorong, dan tiba-tiba

Tok tok tok, Braakk ...

Tiba-tiba pintu ruang OSIS terbuka dengan tidak santai dan tampaklah sosok Moriya Akane sebagai orang yang tadi membuka pintu, pandangannya tertuju pada satu orang, Inoue Rina.

" I ~ no ~ rin ~." panggil Moriya

" gawat, gue telat latihan." Batin Inoue

" lu mau ikut latihan atau bolos?..." tanya Moriya

" maaf Akane-senpai, gue langsung kelapangan deh." Buru buru Inoue mengambil tasnya

" pemanasan 2x lipat." Ucap Moriya dingin

" hee."

Moriya hanya menatap tajam Inoue dan itu sukses membuat Inoue ketakutan dan bergegas menuju lapangan.

" Permisi." Ucap Moriya

Sebelum menyusul Inoue ke lapangan, Moriya sempat menatap Sugai sejenak lalu pergi meninggalkan ruang OSIS.

" Yuuka." Panggil Habu

" Gue gapapa." Sahut Sugai


***


Tbc.

Tanpa Judul 『一』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang