12

85 13 0
                                    


" ngomong-ngomong Yuuka itu siapa?..." tanya Inoue

" waah jadi gue harus jelasin dari sana ya, bisa-bisa lu dapat informasi kalau gue dulu matan bendahara OSIS."

" hm?..."

" Sugai Yuuka, dia dulu mantan ketua OSIS yang sekarang jabatannya jadi milik si Seki itu."

" apa!? Jadi senpai sekongkol ya sama mantan ketos itu?..."

" yah, kami sudah temenan sejak dulu sih."

" tujuanmu bukan jadi bendahara lagi?..."

" itu juga sih, tapi dari awal memang Yuuka berencana ngambil balik kelar ketos itu."

" astaga kenapa banyak informasi yang baru gue tau sih, Seki pingsan saja udah buat gue jadi belibet gini." Ucap Inoue sambil mengacak-acak rambutnya

" jadi, gimana syaratnya?..."

" lagian dari awal gue bantuin Seki karena dia ketosnya, kalau dia nggak jadi ketos lagi bakal bertentangan dengan keputusan awal, jadi gue agak nggak yakin."

" lu nyadarin ya, nggak gue sangka ternyata lu pinter juga ya."

" dia ini beneran nyebelin." Batin Inoue

" tapi asal lu tau, Seki jadi ketua juga awalnya salah."

" itu karena ketua sebelumnya ninggalin posisinya."

" terus Seki nggak salah karena ngambil kerjaan Yuuka?..." tanya Habu dengan nada yang serius

" eh?..."

" Seki ngelakuin semuanya sendiri, gue akuin dia berbakat, tapi itu artinya dia tidak percaya sama orang lain, itulah bedanya dengan Yuuka. Meskipun kadang Yuuka itu egois, kekanak-kanakan, keras kepala, dan mengamuk sesekali, dia tidak akan melampiaskan pada orang lain, salah menyimpulkan, dan dia juga cengeng."

" kekurangannya kok lebih banyak dari kelebihannya." Potong Inoue

" tapi Yuuka selalu memarahi gue kalau gue buat salah, lalu ngebiarin gue terus bekerja lagi. Menurutku Yuuka lebih baik jadi ketua dibanding Seki."

" Habu-senpai."

" yah, banyak kekurangan daripada kelebihannya sepertinya bisa jadi masalah."

" kalau mau muji jangan setengah-setengah kenapa sih." Ucap seseorang

" siapa?..." tanya Inoue

" oh, itu Yuuka."

" kenalin, Sugai Yuuka." Ucap Sugai

" Inoue Rina."

" gue nggak gitu ngerti dengan yang kalian bicarain, tapi kayanya gue ketua yang lebih baik kan?..."

" Sugai-senpai ninggalin kerjaan hanya karena gengsi kan, yah Seki memang salah tapi dia nggak pernah ninggalin tanggung jawabnya, menurut gue Seki lebih cocok jadi ketua"

" Seki jadi ketua lebih baik?, gue juga tau itu makanya gue buat dia dapat masalah jadi dia bakal datang sama gue dan minta nasehat, tapi malah lu yang jadi penasehatnya."

" eh, jadi ini salah gue?..."

Mata Sugai mulai berkaca-kaca dan akan mengalir air mata di pipinya

" jadi intinya Sugai-senpai ingin Seki jadi bergantung padamu tapi malah menghiraukan senpai dan malah buat gue jadi penasehatnya, makanya senpai marah, gitu?..." sahut Inoue

" tuh kan, kekanak-kanakan banget kan?..." sahut Habu

" Habu! Lu berhentilah jadi penasehatnya." Ucap Sugai sambil menunjuk Inoue

" ....."

" aaa, terserah lah, Habu ayo pergi."

Setelah itu Sugai menarik tangan habu dan pergi meninggalkan Inoue.

" Yuuka, lu ini beneran egois ya. Awalnya lu pengen jadi ketua lagi, sekarang malah lu pengen si penasehat itu buat berhenti."

" Biarin."

" gue suka Yuuka yang konyol dan lucu sambil ketawa-ketawa, tapi gue nggak suka Yuuka yang konyol tapi nggak ketawa sama sekali."

" apaan itu, lu egois banget."

" yang penting nggak kaya lu."

" gue bakalan bilang langsung aja ke sensei kalau gue pengen jadi ketos lagi, tapi kalau sensei tidak ngedukung gue bakal dengan senang hati nerima kekalahan."

" jadi lu nggak keberatan kalau Seki nggak ngakuin lu?..."

" tidak apa." Ucap Sugai dengan senyum

" gue udah denger hal yang lebih nyenengin dari itu." Ucap Sugai dalam hati

" kalau nggak bisa jadi ketua, gue bakal coba ngincer jadi wakil aja."

" mana yang lu bilang dengan senang hati?..."


---

---


" Uemura." Panggil Inoue saat sampai di UKS

" Inoue-senpai."

" Seki udah bangun?..."

" sudah senpai, tapi ..."

" hm..., Seki kalau udah sadar kenapa nggak balik aja, malah nutupin muka gitu."

" ng-nggak , aku gapapa."

" loh muka lu kok merah gitu, lu demam ya?..."

Inoue pun menempelkan telapak tangannya di dahi Seki, hal itu sukses membuat wajah Seki semakin memerah.

" hm, nggak panas kok."

" k-kan sudah aku bilang aku nggak apa-apa."

" ppfft, ahhaaha." Tawa Uemura

" apa yang lucu?..."

" maaf senpai."

" Seki." Panggil Inoue

" i-iya."

" lu tu harus bergantung sama orang lain sekali-kali."

" b-baiklah. K-kalau gitu gimana kalau pelajaran cintanya jadi 10 kali sehari?..."

" jangan malah minta itu." Ucap Inoue

" tapi aku senang sekali, ini pertama kalinya aku akrab dengan orang lain, rasanya menyenangkan, aku tidak ingin hal ini hilang, biasanya aku selalu melakukannya sendiri."

" begitu rupanya, Seki bukannya tidak percaya orang lain, dia cuma tidak tau cara bergantung sama orang lain." Ucap Inoue dalam hati

" ya ampun, aku memang terlalu berbakat." Ucap Seki dengan senang

" kepribadiannya itu juga salah satu alasannya 😌."Sambung Inoue dalam hati



Tbc.

Tanpa Judul 『一』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang