35

55 14 4
                                    


" itu menurut lu, tapi tuhan yang ngasih rasa suka itu, dan tuhan juga yang milih sama siapa rasa suka lu itu bakal dilabuhkan tugas kita menerima atau tidak. Kecewa, cemburu, sakit hati, itu semua konsekuensi yang mau tidak mau harus lu terima, bahagia itu bonus." Jelas Inoue

" kalau begitu kenapa Rika-san tidak mau mengajakku pacaran?..."

" Rika-san alumni Akademi kita juga kan?..."

" iya."

" nah, sudah pasti dia tau semua peraturan dan segala larangan yang ada di Akademi."

" apa karena itu?..."

" iya lah, lu sempat dipanggil sama Fukagawa-sensei keruangannya kan."

" kamu tau darimana?..."

" udahlah, menurut gue Rika-san cuma nggak mau aja lu ngelanggar aturan yang udah ada, terlebih lagi posisi lu sebagai ketua OSIS, itu bisa punya dampak besar bukan cuma sama lu tapi sama sekolah juga."

" begitu ya."

" gue nggak larang lu mau jatuh cinta kapan, dimana, sama siapa, terserah lu deh, tapi lu harus lebih merhatiin situasi dan posisi lu sekarang."

" Inorin, kamu bisa menjelaskan semuanya seperti itu, sudah pasti kamu punya banyak pengalaman kan?..." ucap Seki dengan mata berbinar

" nggak juga." Jawab Inoue singkat

" kalau kamu tidak punya pengalaman, kamu tidak akan bisa menjelaskan semuanya seperti tadi padaku."

" gue emang nggak bilang kalau banyak pengalaman, tapi bukan berarti nggak punya."

" begitu kah?.,"

" Seki."

" iya?..."

" lu beneran suka sama Rika-san?..." tanya Inoue dan dibalas anggukan oleh Seki

" lu ngajak Rika-san pacaran bukan karena alasan aneh lu itu kan?..." tanya Inoue lagi

" alasan aneh yang mana?..."

" lu bilang pengen punya pacar supaya bisa mesra-mesraan."

" tentu saja itu salah satunya."

Inoue sempat menghela nafasnya sekali

" Seki, mending sekarang lu balik deh."

" tapi aku masih butuh saran."

" saran apaan?..."

" apa yang harus aku lakukan saat nanti ketemu Rika-san?..."

" kenapa lu malah nanya ke gue sih." Batin Inoue

" minta maaf." Jawab Inoue

" kenapa harus minta maaf?..."

" kalau sekarang gue tiba-tiba marah sama lu terus gue kabur, pas lu telfon terus gue nggak mau jawab, lu bakal ngapain?..."

" aku bakal nyariin kamu."

" terus kalau gue mutusin buat ketemu sama lu, kira-kira gue harus ngapain?..."

" kamu harus kasih penjelasan kenapa kamu tiba-tiba pergi dan nggak jawab telfon aku."

" nah itu lu tau."

" eh?..."

" Rika-san pasti sekarang khawatir sama lu, makanya dia tadi nelfon lu terus, coba aja sekarang lu nyalain lagi hp lu, pasti banyak deh email yang masuk."

Seki lantas mengikuti apa yang Inoue ucapkan, dan benar saja tak berapa lama hpnya kembali dinyalakan banyak email yang masuk .

" nah kan, bener." Sahut Inoue

Tanpa Judul 『一』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang