---
---
Uemura Rina POV
Kenalkan namaku Uemura rina, banyak yang bilang aku anak yang ceroboh, bahkan bisa tersandung walau tidak ada apa-apa.
Sama seperti hari ini, saat perjalan ke sekolah tiba-tiba aku tersandung kakiku sendiri dan ...
" uwa." Teriakku spontan saat hampir terjatuh saat seseorang menahanku.
" gimana bisa lu tersandung sama kaki lu sendiri sih?..."
" Habu-senpai. T-terima kasih."
" lu ini beneran ceroboh ya, gue kagum sama dedikasi lu itu."
" aku ingin memperbaikinya, tapi sulit sekali."
Akhirnya kami berduapun berjalan bersama ke sekolah.
" bagaimana kalau coba buat hukuman aja, tiap kali lu ceroboh, lu harus ngasih gue 100.000.-"
" uang saku ku tidak akan bertahan lama kalau begitu, b-bagaimana kalau senpai menyentil dahiku tiap kali aku ceroboh."
" lu beneran mau gue yang ngelakuin?..."
" baiklah, kalau begitu aku akan -."
Bbuukk ...
Tiba-tiba tanpa ada apapun aku tersandung dan akhirnya terjatuh.
" aduh."
" waah, baru juga dibilang, tapi bakal tetap gue lakuin."
Ctaakk...
Senpai benar-benar tidak bercanda.
---
" jalan untuk menjadi orang yang tidak ceroboh itu sangat berat." Monologku dalam hati
" ne lihat, itu Seki kaicho." Ucap salah satu temanku
" dia cantik sekali." Ucapnya lagi
" Seki-senpai selalu jadi pusat perhatian banyak murid."
" oh, Uemura, sedang pergantian jam pelajaran?..." tegur Seki tiba-tiba dengan senyum. "silau."
" sulit dipercaya, senpai mau berbicara dengan orang sepertiku."
" Uemura, lututmu kenapa?..." tanya Seki-senpai
" eh, a-anu."
" tunggu sebentar, sepertinya aku punya set P3K di saku ku."
Seki-senpai membalut luka yang ada dilutut ku, sebenarnya kenapa bisa set P3K itu masuk di sakunya.
" sip sudah selesai, sampai ketemu jam pulang sekolah nanti."
" A-arigatou gozaimasu."
" Seki-kaicho memang luar biasa, dia sudah siap merawat murid yang lain." Ucap salah seorang murid yang kebetulan berada di sini.
" tidak, mungkin senpai membawanya supaya tidak kehilangan kesempatan untuk hal-hal tentang percintaan lagi, mereka tidak tau saja sisi lain dari senpai yang hanya diketahui anggota OSIS."
---
" hei kalian."
" berhenti malas-malasan dan cepat bersihkan rumput-rumput nya."
" itu Sugai-senpai, dia punya rasa keadilan yang cukup tinggi sampai-sampai disalah pahami oleh murid yang lain."
" apa kalian dengar?..."
" maaf maaf."
" ya ampun, cepat kerjakan saja." Ucap Segai-senpai sambil membersihkan rumput yang ada
" eh, senpai juga?..."
" tentu saja, akan lebih cepat kalau kita lakukan bersama, kalau cuma kalian saja nanti tidak akan sempat masuk ke mapel berikutnya."
" Go-gomennasai."
" yah, selama kalian mengerti tidak masalah."
" wakil ketua memang luar biasa." Monologku
---
Kali ini pelajaran yang paling tidak aku kuasai, pelajaran olahraga, mana harus keliling lapangan lagi.
" Uemu semangat." Sorak temanku yang telah selesai
" mereka sudah pada selesai, aku malah masih 2 putaran lagi."
" bukanya itu kelasnya Inoue-senpai, eh dia melihat kemari ?!."
" ga-n-ba-re.?." aku berusaha membaca gerakan bibir yang dilakukan Inoue-senpai
Tapi tiba-tiba ada guru yang mendekat ke arah senpai dan sedikit memukul kepalanya.
Putaran kedua
" eh senpai malah disuruh berdiri."
skip
" anu Inoue-senpai." Panggilku
" oh, Uemura ada apa?..."
" a-anu soal yang tadi?..."
" ooh, lu lamban banget ya tadi, ahaha."
" i-iya, maaf karena kesalahanku membuat senpai jadi disuruh berdiri."
" hah?, Oh, itu bukan salah lu kok."
" iya itu bukan salah lu, dianya aja nih yang bandel , tau pelajaran nggak ngerti bukannya merhatiin malah sibuk sendiri." Ucap teman Inoue senpai yang duduk berhadapan dengannya
" jangan gitu dong , ntar gue pinjem catatan lu ya."
" nggak."
" ayolah, chukemon."
" chukemon?..." tanyaku dalam hati
" Tapi lu hebat loh, Uemura."
" eh?..."
" lu paling nggak suka olahraga, apalagi lari jarak jauh gitu kan, tapi lu masih tetap berjuang sampai akhir, sampai kelihatan banget susah ngatur nafasnya. Kawai, nih hadiah buat lu." Ucap Inoue-senpai sambil memberikanku permen coklat
" a-arigatou gozaimasu."
" heh Inorin, jangan sembarangan lu ngasih coklat ke anak orang."
" lu kenapa sih, chukemon."
" kali aja tuh permen ada racunnya."
" enak aja lu."
" mereka kelihatan akrab sekali, aku sering sekali melihat mereka bersama."
---
Memang benar aku paling tidak suka berlari, tapi kalau berlari ke ruang OSIS, aku jadi benar-benar menyukainya.
" maaf terlambat." Ucapku semangat sambil membuka pintu, tapi ...
Bbuukk ...
Karena terlalu bersemangat, lagi-lagi aku terjatuh dan kali ini cukup parah karena dahiku sampai terbentur papan tulis yang akan dipindahkan oleh Sugai senpai.
" aaduuh."
" yosh, persiapkan dirimu." Ucap Habu senpai yang sudah siap menyentil lagi dahiku
" heh Habu lu nggak kasihan apa, itu dahinya udah merah gitu."
" lu ini nggak punya hati nurani apa gimana sih."
***
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanpa Judul 『一』
FanfictionSekolah khusus putri Sakurazaka Akademi, terkenal sebagai sekolah dengan siswi - siswi terbaik, berprestasi, mempunyai nilai rata-rata tinggi, siswi-siswi yang nampak anggun dan elegan, ujian masuk yang sulit, Akademi populer, dan berbagai julukan-j...