24 - Selingan

85 14 0
                                    


---

---


Uemura Rina POV

Kenalkan namaku Uemura rina, banyak yang bilang aku anak yang ceroboh, bahkan bisa tersandung walau tidak ada apa-apa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenalkan namaku Uemura rina, banyak yang bilang aku anak yang ceroboh, bahkan bisa tersandung walau tidak ada apa-apa.

Sama seperti hari ini, saat perjalan ke sekolah tiba-tiba aku tersandung kakiku sendiri dan ...

" uwa." Teriakku spontan saat hampir terjatuh saat seseorang menahanku.

" gimana bisa lu tersandung sama kaki lu sendiri sih?..."

" Habu-senpai. T-terima kasih."

" lu ini beneran ceroboh ya, gue kagum sama dedikasi lu itu."

" aku ingin memperbaikinya, tapi sulit sekali."

Akhirnya kami berduapun berjalan bersama ke sekolah.

" bagaimana kalau coba buat hukuman aja, tiap kali lu ceroboh, lu harus ngasih gue 100.000.-"

" uang saku ku tidak akan bertahan lama kalau begitu, b-bagaimana kalau senpai menyentil dahiku tiap kali aku ceroboh."

" lu beneran mau gue yang ngelakuin?..."

" baiklah, kalau begitu aku akan -."

Bbuukk ...

Tiba-tiba tanpa ada apapun aku tersandung dan akhirnya terjatuh.

" aduh."

" waah, baru juga dibilang, tapi bakal tetap gue lakuin."

Ctaakk...

Senpai benar-benar tidak bercanda.

---

" jalan untuk menjadi orang yang tidak ceroboh itu sangat berat." Monologku dalam hati

" ne lihat, itu Seki kaicho." Ucap salah satu temanku

" dia cantik sekali." Ucapnya lagi

" Seki-senpai selalu jadi pusat perhatian banyak murid."

" oh, Uemura, sedang pergantian jam pelajaran?..." tegur Seki tiba-tiba dengan senyum. "silau."

" sulit dipercaya, senpai mau berbicara dengan orang sepertiku."

" Uemura, lututmu kenapa?..." tanya Seki-senpai

" eh, a-anu."

" tunggu sebentar, sepertinya aku punya set P3K di saku ku."

Seki-senpai membalut luka yang ada dilutut ku, sebenarnya kenapa bisa set P3K itu masuk di sakunya.

" sip sudah selesai, sampai ketemu jam pulang sekolah nanti."

" A-arigatou gozaimasu."

" Seki-kaicho memang luar biasa, dia sudah siap merawat murid yang lain." Ucap salah seorang murid yang kebetulan berada di sini.

" tidak, mungkin senpai membawanya supaya tidak kehilangan kesempatan untuk hal-hal tentang percintaan lagi, mereka tidak tau saja sisi lain dari senpai yang hanya diketahui anggota OSIS."

---

" hei kalian."

" berhenti malas-malasan dan cepat bersihkan rumput-rumput nya."

" itu Sugai-senpai, dia punya rasa keadilan yang cukup tinggi sampai-sampai disalah pahami oleh murid yang lain."

" apa kalian dengar?..."

" maaf maaf."

" ya ampun, cepat kerjakan saja." Ucap Segai-senpai sambil membersihkan rumput yang ada

" eh, senpai juga?..."

" tentu saja, akan lebih cepat kalau kita lakukan bersama, kalau cuma kalian saja nanti tidak akan sempat masuk ke mapel berikutnya."

" Go-gomennasai."

" yah, selama kalian mengerti tidak masalah."

" wakil ketua memang luar biasa." Monologku

---

Kali ini pelajaran yang paling tidak aku kuasai, pelajaran olahraga, mana harus keliling lapangan lagi.

" Uemu semangat." Sorak temanku yang telah selesai

" mereka sudah pada selesai, aku malah masih 2 putaran lagi."

" bukanya itu kelasnya Inoue-senpai, eh dia melihat kemari ?!."

" ga-n-ba-re.?." aku berusaha membaca gerakan bibir yang dilakukan Inoue-senpai

Tapi tiba-tiba ada guru yang mendekat ke arah senpai dan sedikit memukul kepalanya.

Putaran kedua

" eh senpai malah disuruh berdiri."

skip

" anu Inoue-senpai." Panggilku

" oh, Uemura ada apa?..."

" a-anu soal yang tadi?..."

" ooh, lu lamban banget ya tadi, ahaha."

" i-iya, maaf karena kesalahanku membuat senpai jadi disuruh berdiri."

" hah?, Oh, itu bukan salah lu kok."

" iya itu bukan salah lu, dianya aja nih yang bandel , tau pelajaran nggak ngerti bukannya merhatiin malah sibuk sendiri." Ucap teman Inoue senpai yang duduk berhadapan dengannya

" jangan gitu dong , ntar gue pinjem catatan lu ya."

" nggak."

" ayolah, chukemon."

" chukemon?..." tanyaku dalam hati

" Tapi lu hebat loh, Uemura."

" eh?..."

" lu paling nggak suka olahraga, apalagi lari jarak jauh gitu kan, tapi lu masih tetap berjuang sampai akhir, sampai kelihatan banget susah ngatur nafasnya. Kawai, nih hadiah buat lu." Ucap Inoue-senpai sambil memberikanku permen coklat

" a-arigatou gozaimasu."

" heh Inorin, jangan sembarangan lu ngasih coklat ke anak orang."

" lu kenapa sih, chukemon."

" kali aja tuh permen ada racunnya."

" enak aja lu."

" mereka kelihatan akrab sekali, aku sering sekali melihat mereka bersama."

---

Memang benar aku paling tidak suka berlari, tapi kalau berlari ke ruang OSIS, aku jadi benar-benar menyukainya.

" maaf terlambat." Ucapku semangat sambil membuka pintu, tapi ...

Bbuukk ...

Karena terlalu bersemangat, lagi-lagi aku terjatuh dan kali ini cukup parah karena dahiku sampai terbentur papan tulis yang akan dipindahkan oleh Sugai senpai.

" aaduuh."

" yosh, persiapkan dirimu." Ucap Habu senpai yang sudah siap menyentil lagi dahiku

" heh Habu lu nggak kasihan apa, itu dahinya udah merah gitu."

" lu ini nggak punya hati nurani apa gimana sih."



***

Tbc.

Tanpa Judul 『一』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang