Tidak akan berubah rasa cintaku padamu. Karena perasaan ini bukan musim yang bisa berubah dan berganti.
NOT MY DESTINY
Ketika jatuh cinta, hati akan merasakan banyak hal. Bukan hanya tentang bagaimana membuatnya tersenyum, tapi bagaimana hati itu bertahan meski patah dan luka berkali-kali. Seperti itulah cinta, beragam rasa yang berpadu menjadikan hari yang kelabu bagaikan pelangi namun juga bisa sebaliknya. Jatuh cinta sesederhana itu.
Meski jatuh cinta terlihat sederhana, faktanya ketika menjalaninya tidak sesederhana itu. Manusia, makhluk yang paling hebat itu pun bisa jungkir balik jika berhadapan dengan cinta. Sebab, cinta tidak hanya memberikanmu keindahan, kesenangan, keceriaan. Namun lebih dari itu, cinta sanggup memberimu sebuah neraka.
Walau tahu konsekuensi ketika berurusan dengan cinta seberbahaya itu, selalu tidak ada kata mundur demi sebuah cinta.
Sepasang netra yang sejak tadi terpejam damai, secara perlahan terbuka. Bergulir cepat ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul dua belas.
"Aku berharap hujan turun," gumam Nanda, "tapi aku akan terlihat seperti seorang pembual."
Padahal, Nanda sudah bersiap menggunakan hujan sebagai alasan agar tak pergi ke manapun. Termasuk menemani Miranti ke toko buku.
Nanda memandang ponselnya, membaca pesan yang dikirimkan Miranti pagi tadi.
Adik Miranti
Mbak Nanda nanti nemenin Miranti ke toko buku, ya?
Nanda
Iya. Nanti Mbak nemenin Miranti.
Miranti, gadis manis yang baru saja duduk di bangku SMP itu adalah adik bungsu Mandala. Mereka sangat dekat. Bahkan beberapa kali Miranti menginap di rumah Nanda. Dia beralasan bahwa ingin Nanda mengajarinya beberapa pelajaran yang dia belum mengerti. Padahal, Nanda bukan guru SMP tapi Miranti tidak peduli akan hal itu. Dan Nanda pun tidak keberatan akan hal itu. Karena Miranti sudah dianggap Nanda sebagai adiknya sendiri.
Ting.
Lamunan Nanda buyar, pesan masuk ke ponselnya seketika membuat Nanda berdiri tergesa-gesa menuju pintu.
Adik Miranti
Miranti udah di depan rumah Mbak Nanda.
Nanda membuka pintu rumah dan pandangannya langsung tertuju pada Miranti yang sangat manis dengan jumpsuit jeans dan sneakers putih. Senyum cerah Miranti mampu menumbuhkan rasa bersalah di hati Nanda. Dengan langkah lebar dia membuka pintu pagar dan menyambut Miranti dengan sebuah pelukan.
"Maafin Mbak Nanda, Miranti," ucap Nanda. Jujur, dia benar-benar merasa bersalah.
Membalas pelukan Nanda, Miranti bergumam kecil. "Miranti pikir Mbak Nanda tidur, jadi Miranti ke sini buat manggil Mbak Nanda."
Nanda semakin merasa bersalah, dia sempat berpikir untuk tidak menepati janjinya. Ini semua karena Nanda masih dalam mode patah hati. Kemarin dia mengantarkan bubur jagung ke rumah Mandala. Dan, sesampainya di rumah Mandala, Nanda tidak sengaja mendengar Mandala berbicara dengan seorang wanita. Yang Nanda pastikan itu adalah kekasih pria itu.
Seharusnya Nanda sudah biasa dengan semuanya, tapi saat mendengar Mandala menyebut kata "sayang" pada lawan bicaranya Nanda lemas. Bukan hanya raganya yang lemas, tapi hati Nanda juga. Matanya memanas dan dengan tidak tahu malunya air mata Nanda jatuh. Beruntung saat itu tidak ada yang melihatnya. Kejadian itu berhasil membuat mood Nanda jatuh ke jurang.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT MY DESTINY [TAMAT]
ChickLitDi persimpangan. Kita berdua menapaki jalan yang sama menuju rumah. Aku pikir, rumah kita sama. Namun aku keliru, aku salah. Rumah kita berbeda. Sepanjang jalan udara terasa menyiksa, kabut kesedihan menemani setiap langkah yang kita lalui. Ini ce...