Seluruh media sosial atas nama Gama Adi Prasaja sudah Aruna jajaki. Malam ini, sudah memasuki hari kelima Gama tidak memberikan kabar apapun. Sudah lima hari pula, khawatir menyerbu hati Aruna. Keluh-kesah sudah Aruna lampiaskan ke seluruh teman-temannya, tapi, tentu saja tiada satu pun punya solusi yang membantu.
Sebab, satu-satunya jalan meraih Gama adalah dengan meneleponnya. Hal itu sudah Aruna lakukan tiga hari terakhir ini. Pagi, siang, sore hingga malam, tak absen Aruna menelepon Gama setidaknya lima kali. Tapi sebanyak apapun Aruna menelepon, sebanyak itu pula Gama tidak menggubris seluruhnya.
Aruna bingung sepenuhnya. Tiap malam matanya balut sebab menangis tak sudah-sudah. Tiap pagi Aruna selalu dapat pertanyaan sama dari tiga temannya, "Masih belum ada kabar, Na?"
Dan jawaban Aruna akan selalu sama. Ia akan terus mengangguk sambil mengerucutkan bibirnya, hilang semangat sepenuhnya.
Siang ini, pada jam istirahat pergantian mata kuliah, Aruna menyempatkan diri untuk menelepon Mas Gaga, memberikan kabar baik serta buruk sekaligus pada laki-laki tersebut. Aruna berterus terang pertama kali tentang betapa kalut hatinya saat ini, dan Aruna tidak bisa memaksakan diri untuk terus menulis puisi-puisi jatuh hati tersebut.
Kabar baik dari seberang Aruna dapatkan. Mas Gaga berusaha mengerti tentang patah hatinya dan tidak mendorong Aruna untuk menjadikan kesedihannya sebagai konten dari buku puisinya. Justru, Mas Gaga bilang, Aruna butuh mengistirahatkan dirinya sejenak.
Hari ini, mungkin hanya kabar sederhana itu yang membuat Aruna akhirnya kembali tersenyum, lalu bilang, "Makasih, Mas Gaga."
"Iya, Runa. Sebetulnya sayang banget sih, tapi ya memang nggak akan bisa dipaksa. So take your time, ya. Saya tunggu," katanya dengan begitu hangat. Senyum Aruna semakin lebar. "Berarti nanti saya cariin lagi ya ilustratornya untuk buku kamu. Kan nggak jadi sama dia."
"Saya udah nemu ilustrator, Mas," jawab Aruna cepat. Detik selanjutnya, cerita Aruna mengalir. Diceritakannya pada Mas Gaga bahwa Aruna, meski secara impulsif, sudah mantap menunjuk Mahesa jadi ilustrator untuk buku puisinya. Mas Gaga menyetujuinya tanpa debat panjang. Dan siang itu, Mas Gaga sukses jadi mood booster Aruna.
+ + +
Sudah enam hari. Aruna masih berulang-ulang menelepon ke nomor Gama. Gama tetap tidak memberi respons sedikit pun. Akun Instagramnya bahkan kelihatannya tidak aktif. Laki-laki itu tidak sekali pun mengunggah foto maupun story.
Beberapa saat Aruna memandangi foto profil pada kontak WhatsApp Gama. Selama enam hari terakhir ini, sesekali Gama terlihat online, tapi tiada satu pun pesan Aruna yang dibalas. Aruna sudah mengusir juta gengsi guna mendapatkan perhatian Gama, tapi seluruhnya sia-sia pada akhirnya.
Gama mungkin takkan pernah kembali lagi.
Belum Aruna selesai membaca ulang seluruh pesannya beberapa hari terakhir ini, Gama aktif lagi. Gegas, Aruna meneleponnya tanpa berbasa-basi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pilu Membara Atas Nama Cinta Mengabu
Teen Fiction[WattysID 2022 Winner] Gama Adi Prasaja hadir. Fokusnya semata-mata melampiaskan bara cinta dengan juta cara sederhana yang dimilikinya. Tetapi, laki-laki tiga perempat sempurna itu pada akhirnya membiarkan cintanya mengabu. Meninggalkan Aruna tanpa...