Part 55

8.3K 461 69
                                    

Sepulang dari kantor, daniel menyempatkan singgah ke sebuah toko kue yang cukup terkenal di daerah sana, dia memesan satu kue red velvet kesukaan keysa, daniel tau apa yang keysa suka dan tidak suka berkat informasi dari informannya, tak lupa daniel juga memesan satu cake rasa macha favorit diana. Sepanjang jalan, pikirannya berkecamuk kemana-mana, di kantorpun ia tak bisa fokus. Dari mana ia harus memulai? Siapkah diana mendengar semua hal yang ia katakan? Jika bukan sekarang lantas sampai kapan ia akan menyembunyikan ini? Pertanyaan-pertanyaan itu terus berputar di otaknya, maka dari itu malam ini daniel memantapkan hati untuk menceritakan semua hal yang ia tutupi.

Sesampainya ia di ruang rawat inap keysa, daniel langsung di sambut senyum tipis david dan senyuman manis dari kedua bidadarinya. Satu kecupan ringan mendarat di dahi diana, keysa yang merentangkan kedua tanganya mendapat respon yang ia harapkan, daniel mendekap tubuh keysa sambil terkekeh kecil, putrinya semenggemaskan ini.
“udah minum obat?” tanya daniel seraya mengusap rambut keysa yang terasa lembut di tanganya. “udah dong.” Jawab keysa cepat, meskipun keysa sedikit anti terhadap obat tapi hari ini ia minum semua obat yang di berikan dokter dengan baik, keysa ingin cepat sembuh supaya bisa menagih janji daniel yang akan mengabulkan semua keinginannya. “good girl.” Balas daniel.

“malam ini mama sama papa nginep di rumah dulu, gak apa-apa kan? Ada yang mau papa obrolin sama mama.” Jelas daniel mengundang tatapan penuh tanya dari diana.
Pertanyaan daniel mendapat dua anggukan dari david maupun keysa. “itu apa pah?” tanya keysa penasaran, ia menunjuk kotak yang menarik perhatiannya. “pesenan keysa.” daniel membawa salah satu kotak cake yang dibawa asistennya kemudian ia taruh ke atas nakas di samping tempat tidur. “wiiii red velvet, makasih papah.”

“sama-sama sayang, papa sama mama pulang sekarang ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“sama-sama sayang, papa sama mama pulang sekarang ya. David tolong jagain keysa, kalo ada apa-apa langsung hubungi papa.” petuah daniel sebelum pergi dari sana.

Sepeninggalan pasangan paruh baya tadi, keysa sibuk melahap cake yang tadi daniel beli, tak peduli bibirnya yang terkena krim sana sini juga selimut yang terkena beberapa noda dari cakenya. “pelan-pelan aja makannya, gue gak akan minta.” David membersihkan sudut-sudut bibir keysa yang penuh krim, keysa mematung beberapa saat, kilasan ingatan tiba-tiba muncul di otaknya. Perubahan ekspresi keysa membuat david cemas. “sakit kepala lagi?” tanya david saat melihat dahi keysa berkerut menahan sakit, sudah ketiga kalinya keysa sakit kepala dalam sehari ini. “dikit.” Ujar keysa seraya sedikit meringis. “mau di panggilin dokter?” tawar david. “gak usah, bentar lagi pusingnya ilang kok.”
Ingatan yang muncul secara tiba-tiba cukup mengganggu keysa, membangkitkan rasa tidak nyaman dalam dirinya. Siapa orang-orang yang muncul di ingatannya? Wajah mereka terlihat buram, keysa hanya bisa memprediksi mereka yang senantiasa muncul adalah sepasang suami istri dan laki-laki yang postur tubuhnya tak jauh seperti david.

Mood keysa yang tadinya bagus jadi sedikit memburuk, ia tak bersemangat lagi melahap cake yang ada di depannya. Rasa cemas david tak hilang begitu saja meski keysa mengatakan kalau ia baik-baik saja. Melihat red velvet cake yang tak di sentuh lagi pemiliknya membuat david berinisiatif meletakan sisa cake itu ke tempat semula, membersihkan jari jari keysa dengan telaten. “mau gw bacain dongeng?” ucap david memecah keheningan. “boleh.”

My Little Sister Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang