My Little Sister Is Mine

Part 53 pelaku

Salsa membuka matanya perlahan, bau tak sedap yang mengguar  menyambut indra penciumannya.
Kaki dan tangannya di ikat rantai yang di kaitkan di pilar yang berada di ruangan itu. ia menatap ke sekeliling, ruangan itu sangat kumuh, lantai yang ia duduki di lapisi debu, sampah berserakan dimana-mana sejauh mata memandang.

Salsa mengingat-ingat kembali saat sebelum ia berada di sini. Sore itu ia berencana meninggalkan tempat kelahirannya, pergi melarikan diri ke tempat yang jauh, bersembunyi dari hal yang seharusnya ia pertanggung jawabkan, sebut saja salsa pengecut ia tak keberatan dengan sebutan itu karena itu memang benar adanya.
Terkahir kali saat kesadarannya terkumpul ia sedang berada di toilet bandara sampai akhirnya ada seseorang yang menyekapnya dengan kain yang telah di olesi obat bius, dosis nya begitu kuat, sekali hisap kesadarannya langsung hilang saat itu juga

Suara ringisan dari arah samping membuat salsa tersadar bahwa ia tak sendirian di sana, ia menoleh ke kiri dan kanan. Ada dua orang gadis lain di sisinya, prisil dan shintya, sepertinya dua gadis itu sadar lebih dulu di banding salsa.
Suara decitan pintu membuat mereka mengalihkan pandangan ke arah yang sama. Tiga orang laki-laki bertubuh besar datang, masing-masing di antara mereka membawa tongkat kayu yang di ujungnya di tancapkan beberapa paku.

“cepet juga sadarnya.” ujar salah satu di antara mereka. Tampang mereka yang sangar membuat nyali ketiga gadis itu menciut.

Ketiga laki-laki itu membuka gembok rantai yang melilit di kaki mereka. Meskipun begitu tak ada celah untuk kabur. Salsa, shintya dan prisil di bawa ke ruangan yang berbeda untuk di interogasi. Kaki mereka di pasangkan alat yang bisa mengeluarkan setrum jika mereka berbicara bohong.
Sebenarnya sebelum mereka bertiga, ada satu orang yang lebih dulu di interogasi, bima.

Setelah melakukan sesi tanya jawab yang cukup memakan banyak waktu. Akhirnya dapat di ambil ke simpulan, hanya ada tiga orang yang terlibat dalam kasus ini.

Berawal dari perasaan cemburu yang tumbuh di hati shintya setiap kali melihat kemesraan keysa dan kevin yang mereka umbar. Shintya merupakan penggemar kevin sejak ia masuk ke sma bakti muda. satu waktu shintya mengutarakan perasaan yang sudah lama ia pendam. Hari itu bertepatan dengan hari kasih sayang, semua murid disana merayakan hari valentine dengan memberikan coklat ataupun bunga pada lawan jenis yang mereka sukai.
Melihat banyaknya gadis yang mengerubungi kevin tak membuat shintya berkecil hati. Ia sudah memantapkan diri, di tanganya sudah ada sebuket bunga mawar merah dan sekotak coklat. Senyum yang menghiasi bibir nya ketika menghampiri, pupus ketika ia berbalik pergi, kevin menolaknya mentah-mentah di hadapan semua orang.
Orang yang menenangkan shintya saat gadis itu patah hati berat tak lain adalah sahabat dekatnya, prisil.

Setelah kejadian hari itu, shintya masih sering menyimpan beberapa makanan dan minuman di laci kevin secara diam-diam, kegiatan ini sudah Shintya lakukan sejak lama. Shintya rela uang jajan nya harus di pakai dua kali lipat untuk membelikan cemilan-cemilan kesukaan kevin. Hanya dengan melihat kevin memakan makanan yang sudah ia siapkan membuat shintya senang meskipun kevin tak tau kalau itu semua darinya. Tapi semenjak keysa datang, kevin tak pernah lagi menyentuh makanan yang ada di lacinya. Makanan itu berakhir di bagikan pada teman-teman kevin yang lain.

Shintya mati-matian menahan rasa cemburu saat kevin memperlakukan keysa layaknya seorang putri. Ia berusaha bersikap baik-baik saja seolah tidak terjadi apa-apa.
Sampai akhirnya prisil cerita bahwa ia juga menyimpan sedikit rasa tak suka pada orang yang sama.

Prisil juga sebenarnya cemburu melihat kedekatan keysa dan david. Padahal keysa sendiri yang berjanji akan membantunya tapi yang ada malah hubungan mereka berdua yang jadi lebih dekat, sedangkan hubungan prisil dan sang pujaan hati tak ada kemajuan sama sekali.

Dari sanalah mereka berkerja sama untuk mengusili keysa. salsa datang menawarkan bantuan secara suka rela pada keduanya di waktu yang tepat. Karena bujuk rayu yang salsa berikan, mereka berdua setuju untuk membawa salsa pada rencana mereka. Padahal salsalah yang menyeret mereka berdua pada rencana yang sudah salsa buat.