Part 13 kantin

29.1K 1.6K 83
                                    

Bel istirahat berbunyi, kevin memasukan alat tulisnya dengan tergesa, dan itu tak luput dari perhatian renal.
“buru-buru banget, kebelet lo?” celetuk renal, tapi tak di ubris kevin. laki-laki itu langsung pergi keluar meninggalkan yang lain.  “kevin kok buru-buru gitu, mau kemana?” tanya salsa pada renal yang ada di sebelahnya.

“ga tau.” jawab renal sambil mengedikan bahunya acuh. Setelah itu keluar bersama bagas, mengikuti kemana kevin pergi.
Salsa yang tadinya akan mengikuti mereka berdua harus ia urungkan, karena ada panggilan dari pihak bk.

Jika kalian bertanya tentang keberadaan david, hari ini dia tidak masuk sekolah karena alasan pribadi.

Kevin berdiri di depan kelas keysa, menunggu gadis itu keluar.
Dari kejauhan sana, ia bisa melihat renal dan bagas datang menghampiri, tapi lagi-lagi ia tidak peduli.

Renal dan bagas yang di selimuti rasa penasaran, mengajukan beberapa pertanyaan, tapi tak satupun yang di jawab.
Akhirnya mereka berdua menyerah, karena percuma saja, sampai mulut mereka berbusapun jika kevin tidak berniat untuk menjawab mereka tidak akan mendapat apa yang mereka mau.

Lima belas menit sudah berlalu, tapi guru yang ada di dalam masih belum ada tanda-tanda bahwa ia akan keluar. Kevin nekat masuk ke dalam memberi tahu guru tersebut bahwa bel istirahat sudah berbunyi beberapa menit yang lalu.
Tentunya dengan bahasa yang sopan.

“maaf ya, bapak tadi keasikan ngajar, minggu depan kita sambung lagi.” Setelah itu beliau meninggalkan kelas.

Bukannya pergi ke kantin atau sekedar keluar mencari udara segar, semua anak kelas 11 ipa 2 malah terdiam memandangi kevin yang ada di depan mereka.

Pusat perhatian kevin tertuju pada bangku barisan terkahir, dimana gadisnya duduk bersama seorang laki-laki. Tangan kevin mengepal dengan kuat, ingatkan dia untuk memindahkan tempat duduk keysa.

Kevin menghampiri keysa yang masih sibuk memasukan alat tulisnya ke dalam ransel. Setelah selesai, kevin langsung menarik tangan gadis itu untuk pergi ke kantin bersamanya.

Bagas dan renal yang setia menunggu kevin di luar kelas di buat kaget ketika melihat kevin mengandeng tangan seorang perempuan.

“loh itu si kevin sama siapa?” tanya renal.

“mana gw tau.” balas bagas.

Sepanjang perjalanan menuju ke kantin, kevin tidak mengatakan apa-apa, tapi genggaman tanganya kian mengrat saat keysa di pandang secara terang-terangan oleh laki-laki mata keranjang.

Sepanjang perjalanan menuju ke kantin, kevin tidak mengatakan apa-apa, tapi genggaman tanganya kian mengrat saat keysa di pandang secara terang-terangan oleh laki-laki mata keranjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya di kantin, kevin menarik satu kursi untuk keysa duduki, itu semua tak luput dari pandangan orang-orang. Lagi, keysa merasa tak nyaman.

Kevin menunjuk seorang laki-laki yang tak sengaja lewat di depannya, laki-laki dengan  rambut agak ikal, kacamata bulat dan tebal, jalannya yang sedikit bungkuk itu menghampiri.

My Little Sister Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang