Ke esokan harinya, mereka beraktifitas seperti biasa. Kanaya dan kafian yang sempat adu pendapat kemarin sekarang sudah terlihat baik-baik saja.
Kafian yang kemarin baru pulang dinas, memutuskan untuk langsung bekerja, kevin sekolah seperti biasa, kanaya pergi arisan bersama ibu-ibu sosialita sedangkan keysa menjalani hari-harinya seperti sedia kala.“karena sekarang udah jam dua, berarti kita lanjut belajarnya besok lagi ya.” Ucap bu astri pada keysa. “iya bu, makasih untuk pelajaran hari ini.” Jawab keysa dengan ramah.
Seperginya bu asti, kanaya datang menghampiri keysa dengan senyum sumbringah.
“belajar nya udah bereskan sayang?” tanya kanaya sambil mengusap rambut keysa yang terasa lembut di tanganya.
“udah mah, kenapa?” tanya keysa bingung, ekspresi ibunya seperti habis menang lotre mobil keluaran terbaru saja.“sekarang kamu siap-siap gih.” Suruh kanaya raut sumbringah itu masih melekat pada wajahnya.
“mau kemana?” tumben sekali keysa di suruh ‘siap-siap’
“semalem papah setuju buat masukin kamu ke sekolah umum.” Ucap kanaya dengan suara jeritan tertahan karena saking senangnya.
Keysa malah diam di tempat bagaikan patung ‘ini mimpi kah?’ tanya nya dalam hati. Ia masih tidak percaya, besok?“eh ko malah bengong.” Kanaya mengguncang tubuh keysa yang kaku seperti menequen.
“hah? Seriusan mah? Papah beneran ngizinin?”
“beneran, masa mama boong. Makanya sekarang kita beli seragam sama alat tulis buat kamu.”
“kalo alat tulis kayanya ga perlu deh mah, soalnya punya aku masih banyak yang belum ke pake.” Untuk alat tulis, keysa memang tidak pernah kekurangan. Bahkan tas ransel saja ia punya, padahal hanya homeschooling.
“pokonya hari ini kita beli serba baru, mama ga mau di bantah, lagian papa juga ga keberatan uangnya kita hambur-hamburin.” Kafian memang selalu memanjakan keluarganya, tidak pelit dalam hal apapun termasuk materi, asalkan keluarganya senang itu tidak jadi masalah untuknya.
“tunggu bentar, aku siap-siap dulu kalo gitu.” Keysa membawa semua alat tulisnya kemudian berlari ke arah kamar untuk mengganti pakaian. Ini adalah moment yang harus ia abadikan, selama tujuh belas tahun lahir ke dunia, ini akan menjadi hari pertama dimana keysa menginjakan kaki di tanah, rumput, aspal dan juga menghirup polusi udara layaknya orang-orang.
“aku harus pake baju apa ya?” gumam nya di depan lemari, ia tidak ingin salah kostum.
Setelah menimbang-nimbang pakaian, akhirnya pilihan keysa jatuh pada atasan berwarna coklat tua, di paduakan dengan rok di atas lutut, supaya kakinya tidak terlalu tereskpos keysa menggunakan stoking berwarna hitam sebatas paha.
Sebagai tambahnnya keysa mengenakan baret dengan warna hitam senada dengan tas selempang dan juga sepatunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Sister Is Mine
Novela JuvenilDari kecil hingga ia menginjak remaja, Keysa tidak pernah diizinkan untuk pergi keluar dari rumah. Ia benar-benar seperti burung yang di kurung dalam sangkar emas. Meskipun begitu, ia tidak pernah berontak pada papa nya, keysa takut. Satu hari,kebeb...