part 17 seblak

32K 1.5K 165
                                    

Sepulang sekolah, keysa hanya berdiam diri di kamar. Mengscroll beberapa video toktik yang lewat di halaman berandannya, kebanyakan video yang lewat hanya video resep makanan.

Satu panggilan masuk dari kevin langsung keysa angkat, biasanya kevin akan langsung menghampiri keysa, mungkin kali ini dia sedang mager.

“kenapa kak?”

“kamu ga akan makan?”

“engga laper.”

“padahal dari tadi kaka nungguin kamu.”

“maaf bikin kaka nunggu, aku kira kaka udah makan duluan, maaf ya.” Ucap keysa tak enak hati.

“ga papa, kaka makan dulu.” Setelah itu panggilan terputus, keysa kembali melanjutkan video yang tadi sedang dia tonton.

“kaya yang enak.” Gumam keysa, makanan itu benar-benar menggugah seleranya. “bikin nya kaya yang gampang.” Lanjut keysa, ia mengulang video itu sampai tiga kali.

“nyoba bikin ah.” Dengan tekad segenap hati, ia akan mencoba memasak  resep itu.

Keysa keluar dari kamarnya, memasuki area dapur. Dilihatnya kevin yang masih menikmati makananya di ruang makan. Para asisten rumah tangga yang sedang sibuk memasak di kejutkan dengan kehadirannya, seumur hidup baru kali ini keysa menginjakan kaki di dapur.

“ada perlu ada non?” tanya salah satu asisten rumah tangga yang ada di sana.

“ada bahan-bahan ini ga?” keysa menunjukan layar ponselnya, disana terpampang apa-apa saja yang keysa butuhkan untuk membuat makanan itu.

“ada non.” Jawabnya. Dapur rumah keysa bagaikan super market, tidak mungkin bahan masakan sederhana itu tidak ada di dapurnya.

“nona muda mau makan seblak? Biar saya buatkan.” Ucap juru masak. Tidak biasanya keysa ingin di buat kan sesuatu sampai menginjakan kakinya di dapur, biasanya dia  akan minta di buatkan pada bi lala.

“aku mau bikin sendiri.” Ujar keysa. orang-orang yang ada disana saling pandang satu sama lain. Keysa bahkan belum pernah memegang pisau selain pisau untuk memotong steak, dan sekarang gadis itu ingin memasak? Membedakan gula, garam dan micin saja keysa belum tentu benar.

“apa nona sudah meminta izin?” tanya juru masak yang sudah bekerja lama di rumahnya.
Keysa berfikir sejenak, izin kemana? bi lala kah? Keysa menggelengkan kepalanya “belum.”

“izin nya ke siapa ya?” seketat ini kah rumah nya sampai-sampai harus ada izin jika ingin memasak di dapur.

“izin dari tuan dan nyonya besar. Jika nona belum meminta izin kami tidak bisa membiarkan nona masak sendiri” Jawab si juru masak. Entah apa yang akan terjad jika mereka menginjinkan nona mudanya untuk mengolah makanan sendiri. Pilihannya antara di pecat atau mencari pekerjaan  di tempat lain.

apa bedanya?

Di pecat, sama saja dia akan kehilangan pekerjaan untuk selama-salamanya, akan sangat sulit mencari pekerjaan lain jika namanya sudah di coret merah oleh kafian, laki-laki itu menggunakan relasinya untuk memblockade setiap orang yang dia inginkan.
sedangkan mencari pekerjaan lain berarti dia masih bisa di terima di lain tempat.

“mama pasti bakal izinin ko, kalian tenang aja.” Ucap keysa santai berbanding terbalik dengan orang-orang yang ada di sana.

“maaf nona, kami tidak bisa jika tidak ada izin langsung dari nyonya besar.” Jika bukan karena aturan dari papa nya yang begitu ketat mengenai keysa, mereka tidak akan mempersulit ini, keysa tidak tau ada peraturan tertulis yang di buat kafian yang untuk setiap asisten di rumah ini yang berkaitan dengan gadis itu

My Little Sister Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang