Di hari weekend kedua, keysa sudah menyusun schedule nya.
Muali dari Olahraga pagi, bermain dengan vio, cilo, civo. mengerjakan tugas sekolah dan bila masih ada waktu keysa ingin menuntaskan film yang belum selesai dia tonton, All of us are dead.
apa kalian menontonnya juga?Keysa sudah siap dengan setelah olahraganya, berjalan ke arah ruang gym. Ketika melewati ruang tengah. Keysa mendengar dering ponsel di atas meja, karena penasaran keysa berjalan mendekat. Ternyata itu ponsel kakanya, kevin sering meletakan ponselnya di sembarang tempat. di sana tertera nama salsa sebagai pemanggil.
Karena tak kunjung di angkat, telpon itu mati. Namun tak lama kemudian kembali berdering.Keysa mengambil ponsel berwarna hitam itu kemudian menggeser tombol berwarna hijau. “halo.” Sapa keysa terlebih dulu.
“halo sayang? Hari ini jadi kan nganterin aku ke gramed?” suara salsa di sebrang sana terdengar sangat antusias.
Tidak kah dia mendengar suara keysa yang tadi menyapanya lebih dulu?
“maaf ini keysa.” ujar keysa dengan nada datar, setelah mendengar suara salsa, mood keysa jadi turun seketika.“loh, ko hp pacar gw ada di lo?” salsa sewot.
Keysa mengerutkan kening ketika mendengar kata itu terlontar dengan lancar dari mulut salsa “pacar?” beonya.“kemarin gw jadian sama kevin, jadi gausah ganggu-ganggu cowok gw lagi. Cepet hp nya kasih ke kevin, gw mau ngomong penting.” Disebrang sana salsa berdecak pinggang dengan senyum kemenangan tercetak jelas di bibirnya.
Keysa tak menyahut, bi lala lewat di depannya dengan sebuah kemoceng di tangan. “bibi liat kak kevin ga?” tanya keysa dengan nada berbisik, tak lupa ponsel yang dia genggam agak di jauhkan supaya salsa tidak bisa mendengar percakapannya. “di ruang gym non.” Jawab bi lala yang ikutan berbisik.
Mendengar hal itu, keysa lantas pergi ke sana.
Di lihatnya kevin sedang berlari kecil di atas kinetic treadmill.
Bisep yang terekpos jelas yang di basahi peluh membuat keysa salah fokus. Sadar bahwa ada yang harus keysa sampaikan, gadis itu berjalan mendekat ke arah kakanya.“ada telfon dari kak salsa.” Ucap keysa santai sambil menyodorkan benda pipih canggih itu ke hadapan kevin.
Kevin merebut ponselnya secepat kilat, dari raut wajahnya terlihat sedikit panik. mematikan kinetic treadmill kemudian mengambil jarak agak jauh.
Tak banyak yang keysa dengar dari percakapan mereka berdua, karena sepanjang telpon terhubung, kevin hanya membalas dengan dehaman, benar-benar tidak mengeluarkan satu patah katapun.
Panggilan terputus, kevin berjalan mendekat ke arah keysa dengan tatapan dingin, keysa jadi kikuk di buatnya.
“ga sopan ngangkat telpon orang lain tanpa izin.”“maaf.” keysa tahu kesalahannya di mana, untuk itu dia meminta maaf. Namun tatapan kevin tak kunjung melunak.
“mama sama papa ga pernah ngajarin lo buat ga sopan kaya gini.” atmosfer di antara mereka semakin tidak enak. Membuat keysa tak nyaman, untuk itu dia hanya diam sambil menundukan kepala. Biasanya kevin tidak semarah ini. Bukan sekali dua kali keysa mengangkat panggilan kevin tanpa izin, tapi kali ini sepertinya kevin marah karena telpon yang keysa angkat dari salsa yang ternyata ‘pacarnya’.
Kevin mendengus kasar. “udah sana, lo ganggu.”
Untuk pertama kalinya keysa di anggap sebagai ‘pengganggu’ dan hal itu membuat suasana hatinya kian memburuk.
Tak ingin lagi mendapat kata-kata pedas. Keysa berjalan cepat keluar dari sana.Keysa mendudukan dirinya di ruang keluarga, meyalakan tv walau sebenarnya tidak berniat menonton tv. Suasana hatinya benar-benar buruk sekarang.
“bisa tolong ambilin hp aku di kamar? Aku taro dimeja belajar.” pinta keysa pada salah seorang pelayan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Sister Is Mine
Ficção AdolescenteDari kecil hingga ia menginjak remaja, Keysa tidak pernah diizinkan untuk pergi keluar dari rumah. Ia benar-benar seperti burung yang di kurung dalam sangkar emas. Meskipun begitu, ia tidak pernah berontak pada papa nya, keysa takut. Satu hari,kebeb...