part 30 berbeda

14.6K 971 105
                                    

Keysa sudah memantapkan jiwa dan raganya untuk menerima kemarahan kevin, dia tau ini semua salahnya maka dari itu dia siap menerima konsekuensi yang ada.
Tapi sejak di perjalanan pulang  sampai ke rumah, kevin tidak berbicara apa-apa.  Keysa tidak berani megawali pembicaraan terlebih dulu, dia takut karena dia salah.
Sepanjang mereka di rumah, mereka tidak bertegur sapa sama sekali, kevin tidak keluar dari kamarnya. Bahkan makan malam di antar di lala ke kamar.

Sampai pagi tiba, kevin masih dengan keterdiamannya.
Kevin masih seperti biasa, mengantarkan keysa sampai ke depan kelas, namun pagi ini tidak ada ucapan selamat pagi di sertai senyuman manis yang menunjukan lesungan pipi, tidak ada usapan halus ketika keysa hendak memasuki kelas.

Dan jujur saja keysa merasa sedikit tidak nyaman dengan perasaan yang hinggap di hatinya ketika perilaku manis kevin yang selalu di tunjukan padanya hilang begitu saja.

Biyan yang duduk di samping keysa merasa bahwa gadis itu hari ini lebih pendiam dari biasanya, entah apa yang dia pikirkan. “lagi mikirin apa si?” biyan berbisik tepat di telinga keysa, membuat gadis itu bergidik. Nafas biyan yang menerpa telinga membuat bulu kuduknya meremang.

“engga apa-apa.” Biyan sudah tahu dengan tabiat perempuan yang mengatakan ‘engga apa-apa’ tapi sebenarnya ‘ada apa-apa’ mereka hanya tidak ingin orang lain tahu dengan menggunakan kata ‘engga apa-apa’ sebagai topeng kalau mereka baik-baik saja.

“udah sarapan?” biyan mencoba memulai percakapan dengan topik baru. “udah.” Jawab keysa. “kamu?” tanya gadis itu balik.

“belum.”

“kenapa?”

“tadi bangunya kesiangan, jadi engga sempet sarapan.” Gara-gara semalam zaka dan bima yang mengajaknya main game sampai pagi buta, biyan tidak sempat makan. Mandi saja terburu-buru.

Keysa menatap jam yang melingkar di pergelangan tanganya, sebentar lagi bel masuk. Tidak ada waktu untuk membeli sarapan di kantin, paling baru setengah jalan bel udah bunyi duluan.

Di keluarkannya kotak bekal makan yang tadi di siapkan bi lala, sebenarnya keysa tidak sarapan dengan benar, oleh karena itu bi lala membekalinya sandwich. Di berikannya kotak bekal berwarna pink pastel itu pada biyan.

“buat gw?” biyan menunjuk dirinya sendiri.

“iyalah, emang buat siapa lagi? cepet makan keburu ada guru masuk.” Dengan begitu biyan melahap sandwich yang di berikan keysa, baru setengah dari roti isi itu ia makan, bel masuk sudah berbunyi, di susul dengan guru mata pelajaran pertama yang masuk ke dalam kelas.

” Dengan begitu biyan melahap sandwich yang di berikan keysa, baru setengah dari roti isi itu ia makan, bel masuk sudah berbunyi, di susul dengan guru mata pelajaran pertama yang masuk ke dalam kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam istirahat tiba, kevin menjemput keysa seperti biasa. Tapi kali ini ada kehadiran salsa, kevin terlihat tidak keberatan sama sekali dengan kehadiran salsa di sampingnya.

Tidak ada kata yang keluar dari mulut kevin.
Setelah melihat keysa keluar dari kelas, dia berjalan begitu saja. Keysa menatap punggung kakanya dari belakang, begitupun juga dengan yang lain, jika biasanya keysa yang berjalan di samping kevin. kali ini salsa yang menempati posisi itu. Tentu saja mereka hanya berjalan biasa, tidak seperti dengan keysa yang sepanjang jalan tangannya tidak akan pernah di lepas.
Bukan hanya keysa yang merasakan perubahan kevin, tapi teman-teman kevin juga merasakan hal yang sama. Kevin yang biasanya paling anti dengan salsa, kali ini terlihat biasa-biasa saja. Tidak melakukan penolakan atas pelakuan salsa seperti sebelum-sebelumnya.

Sesampainya di kantin, alina, prisil dan teman-temannya yang lain sudah mendapat tempat duduk. Keysa dan kakanya duduk di tempat biasa. Ketika keysa hendak duduk, kursinya di duduki salsa lebih dulu.

Ingat kejadian saat dimaana salsa menyuruh keysa pergi untuk mencari tempat duduk lain? Saat itu kevin marah dan mengklaim bahwa tempat duduk itu hanya untuk keysa.

Tapi kali ini, kevin hanya diam. Melihat keterdiaman kevin membuat bagas dan renal saling pandang satu sama lain, salsa menyungingkan senyum kemenangan, david yang hanya jadi penonton setia.

Keysa yang bingung akan duduk di mana akhirnya mendapat satu spot yang sepertinya muat untuk satu orang lagi.
Tempat itu paling dekat dengan stand makanan, kursinya memanjang, tidak seperti kursi di bangku-bang lain yang hanya muat untuk satu orang.

“tunggu disini, gw cari kursi  dulu.” Renal yang hendak beranjak dari duduknya di tahan keysa.

“gausah kak, disana masih ada yang kosong.” Keysa berjalan ke arah tempat tadi, takut tempat itu diisi orang lain. Renal melirik kevin sekilas. Kevin malah sibuk dengan ponselnya.
Renal jadi greget melihat sikap kevin yang so tidak peduli.

“boleh gabung disini ga? Tempat yang lain udah penuh.” Ujar keysa pada beberapa orang yang ada disana. “oh boleh ko.” Sahut seorang laki-laki dengan kacamata yang bertengger di hidungnya.

Setelah mendapat persetujuan, keysa berjalan ke arah stand cuanki, antriannya memang cukup panjang, tapi keysa tak masalah.

“nih.” Bagas memberikan nampan yang terdapat satu mangkuk cuanci dan es teh. Entah bagaimana bagas bisa mendapatkan makanan itu dengan cepat.
“entar aja duitnya, bawa dulu gih.” Keysa membawa nampan itu dari tangan bagas, membawanya ke tempat tadi.

“btw nama lo keysa bukan?” seorang perempuan dengan rambut bagian bawa di beri cat hijau bertanya.

“iya kak.” Keysa sedikit canggung.

“kita seangkatan, gw putri kelas 11 ips 3.” Perempuan itu mengenalkan namanya.
Awalnya keysa memang sedikit canggung, tapi lama-kelamaan keysa bisa berdaptasi karena putri orangnya friendly, yang lain juga sama. Mereka berbaur satu sama lain, senang juga rasanya memiliki teman baru.

“tumben ga duduk sama kak kevin.” celetuk azki, laki-laki dengan rambut yang sedikit ikal. Bukan rahasia lagi, semua orang tahu keysa selalu duduk dengan kevin dan teman-temannya. Melihat keysa yang hari ini malah duduk dengan mereka menimbulkan tanda tanya besar. Putri yang mendengar perkataan itu terlontar, menyikut perut azki sedikit keras.

“kursinya penuh.” Pertanyaan dari azki keysa jawab dengan santai. Putri membuka topik pembicaraan baru. Mereka lanjut mengobrol sampai bel masuk berbunyi.

Prisil menghampiri keysa untuk pergi ke kelas bersama.
Keysa menengok ke arah meja kevin, tapi di sana sudah tidak ada siapa-siapa, kevin sudah kembali ke kelas.

Rasanya hari ini benar-benar aneh, ada yang hilang. Keysa berharap sesuatu yang hilang itu bisa kembali secepatnya.

Keterdiaman kevin masih berlanjut, seperti hal kemarin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keterdiaman kevin masih berlanjut, seperti hal kemarin. Saat memasuki rumah kevin langsung pergi ke kamar tanpa sepatah katapun.

Keysa yang ingin memulai pembicaraan di buat kelimpungan. Harus dari mana dia memulai percakapan?
Baru beberapa undakan tangga yang kevin pijak, suara keysa yang memanggil membuatnya berhenti.

“kak…” tak ada sahutan, kevin hanya diam di tangga tanpa berbalik menatap ke arah nya.

“ga jadi hehe.”
Kevin melanjutkan langkahnya yang tertunda.

                                 ✨✨✨

Selesai mandi, keysa turun ke ruang makan, para pelayan sudah menyiapkan makanan untuk mereka. Keysa menunggu kedatangan kevin satu jam lamanya, tapi tidak ada tanda-tanda bahwa kevin akan keluar.
Sepertinya kevin tidak akan keluar dari kamar sampai pagi datang.



















Hayoloh... kevinya pundung.
Gimana ya caranya biar si kevin ga pundung lagi? Coba komen di bawah.

My Little Sister Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang