PART 2

2.8K 118 0
                                    

WARNING!!

MURNI PEMIKIRAN SENDIRI
PLAGIAT SILAHKAN MUNDUR!!
JIKA ADA KESAMAAN TOKOH, ITU MURNI TIDAK DISENGAJA.
JIKA ADA KEMIRIPAN CERITA, MURNI TIDAK ADA UNSUR KESENGAJAAN.

JANGAN MEMBAWA LAPAK LAIN KE CERITA INI!!!.

happy reading💙

Bel pulang sekolah pun berbunyi
Semua siswa siswi SMA DHARMA BANGSA berhamburan keluar gerbang.

"Lo kerja nanti?" tanya dinda pada nadira. Mereka kini tengah berjalan menuju gerbang.

"Iya din" jawab nadira.

"Yaudah gue duluan ya, papa gue udah jemput atau lo mau bareng gue?" tanya dinda.

"Ngak usah din, aku jalan kaki aja ke kafe" sebenarnya nadira di enak hati karena selalu merepotkan dinda.

"Yaudah bye"

"Byee"

****

Setelah setengah jam jangan kaki, akhirnya nadiri sampai di kafe milik orang tua dinda, nama kafe nya adalah kafe specta. Nadira langsung mengganti seragam sekolahnya dengan seragam khusus waiter. Nadira bekerja sebagai waiter.

"Dir, tolong antar ini ke meja nomor 10 gue mau ke toilet bentar" perintah
Velin salah satu waiter di kafe specta.
Velin 3 tahun lebih tua dari nadira.

"Iya kak" jawab nadira sambil membawa makanan tersebut.
Nadira berjalan sesekali menunduk
Karena ia sudah terbiasa menunduk.
Hingga ia tak sengaja menabrak seseorang.

Prang!

"Ma--maaf saya ngak sengaja" ucap nadira gugup. Jujur nadira sangat takut sekarang.

"lo punya mata ngak sih!!" bentak orang itu dengan muka datarnya sambil membersihkan bajunya yang sudah kotor akibat kecerobohan nadira.
Bahkan semua mata pengunjung tengah melihat mereka.

"A--aku benar ngak sengaja, ma--maafin aku" bahkan sekarang nadira sudah keringat dingin karena takut. Untuk menatap orang itu pun nadira tidak berani.

"lo kenapa fal?" tanya seseorang lalu menghampiri mereka.

"nih" ucap nya sambil menunjuk baju nya yang kotor. Orang yang bertanya tadi mengalihkan pandangannya pada nadira.

"Nadira" ucap orang itu heran. Nadira pun langsung mengangkat kepalanya untuk melihat siapa orang yang mengenal namanya itu.

"Dalfa" gumam nadira pelan, tapi masih bisa didengar oleh mereka.

"Lo kenal?" tanya pria yang ditabrak nadira tadi pada temannya itu.

"teman sekelas gue" jawab dalfa. Ia adalah Dalfa Mehran, satu kelas nadira. Walaupun nadira dan teman sekelasnya tidak saling menyapa tapi nadira bisa mengenal nya walaupun hanya sebagian.

"Nadira kenapa bisa lo seceroboh ini" ucap velin yang tiba-tiba datang.

"Ma--maaf kak nadira ngak sengaja, nadira" ucap nadira menunduk.

NADIRAEFALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang