Semenjak kejadian di UKS tadi, nadira tidak melihat sosok Raefal di dalam kelas sampai pulang sekolah, sepertinya ia bolos pelajaran lagi. Tapi nadira bersyukur Raefal karena ia masih malu karena kejadian itu.
Nadira memasukkan buku-buku dan peralatan sekolahnya kedalam tas nya. Keadaan Kelas saat ini sudah sepi karena teman sekelasnya sudah lebih dulu pulang. Seperti biasa nadira akan mencatat materi yang dijelaskan guru mapel dan yang di tulis di papan tulis, itu sebabnya nadira selalu pulang belakangan dari teman-temannya. Karena ia harus mempertahankan prestasinya agar bisa tetap sekolah berkat beasiswa.
Nadira melangkahkan kaki nya menyusuri koridor yang sekarang sepi karena hanya dirinya yang masih berkeliaran disekolah.
Nadira berjalan lesu keluar gerbang sambil menendang batu kerikil dihadapannya. Saat nadira melewati
Halte sekat sekolahnya ia melihat segerombolan siswa yang berseragam berbeda darinya mengendarai motor dengan ugal-ugalan sambil membawa balok kayu dan tongat baseball. Tampilan mereka terlihat acak-acakan, mereka menghentikan motor mereka di depan gerbang sekolah nadira. Nadira mengerutkan kening nya bingung, ngapain mereka beramai-ramai di depan sekolahnya dengan membawa balok kayu? Itulah pertanyaan dibenak nadira.****
Raefal bersama teman-temannya kini tengah nongkrong di warung belakang sekolahnya. Tempat ini termasuk tempat tongkrongan mereka.
"Yog, lo udah ngak makan berapa hari njing sampe makanan gue lo embat semua" kesal rean sambil menoyor kepala yoga. Bagaimana ia tidak kesal ia yang memesan makanan malah ia yang tidak kebagian.
"Sakit bangsat, lagian bagi-bagi napa pelit amat lo sama besti sendiri" gerutu yoga sambil mengelus-elus kepalanya yang ditoyor oleh rean.
Rean mendengus kesal.
"Dih, si anjing kok malah galakan lo dari gue""Lah kok ngamok!" ujar yoga dengan nada nyolot.
"Gue sumpahin behel lo karatan setelah makan makanan gue"
"Jahat banget lo jadi besti sat"
"Yaelah re biarin aja si yoga makan semua biar sisa-sisa makanannya entar nyangkut semua di behelnya biar sekalian sama tulang-tulang nya nyangkut" ujar alterio ikut menyudutkan yoga.
"Ayo kita amin kan sama-sama" ajak Rean pada teman-temannya.
"Yok bisa yok" Ucap alterio ikut menimpali. Sedangkan Raefal hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah laku para sahabatnya itu.
"Tega banget sih lo pada Sat sama besti sendiri, kalian--" ucapan yoga terpotong karena suara dalfa yang datang tiba-tiba.
"Fal, gawat" ucap dalfa tiba-tiba dengan nafas terenggah-enggah. Mereka pun yang melihat dalfa seperti habis di kejar setan hanya mengerutkan kening.
"gawat gimana nyet" sarkas yoga tak sabaran. Sedangkan yang ditanya mencoba menetralisir deru nafasnya.
"geng angga mau nyerang kita" jawab dalfa. Raefal yang mendengar itu langsung bangkit dari duduknya, ia menggeram marah saat mendengar penuturan dalfa tadi.
"sialan, dimana pengecut itu sekarang?!'' tanya raefal sambil mengepalkan tangannya.
"Di depan gerbang sekolah kita, dan dia bawa banyak anggota" jawab dalfa lagi.
"Bangsat, kuat juga nyali si angga" celutuk yoga.
" dia udah salah datang ke kandang singa"ucap raefal terkekeh sinis.
"Yes, akhirnya gue baku hantam lagi setelah sekian lama. Gue udah ngak sabar lagi" ucap yoga berdecak senang.
"Kabarin anggota lain" titah raefal.
KAMU SEDANG MEMBACA
NADIRAEFAL
Teen Fiction"Aaaaaa" teriak nadira sambil menyilangkan tangannya di dada. "Makanya jangan asal buka baju" ketus raefal. "Gu-gue ngak lihat" ucap Raefal sambil mengalihkan pandangannya kearah lain. "sedikit" lanjut Raefal lagi dengan bergumam pelan. "Tapi gue ng...