PART 6 - Raefal Dan UKS-

2.5K 110 0
                                    

nadira berangkat jalan kaki menuju sekolahnya, ia hari ini mengenakan jaket dan kaos kaki panjang untuk menutupi lebam dan luka akibat cambukan papanya.

Nadira berjalan menyusuri koridor yang sudah ramai karena 5 menit lagi bel akan berbunyi.

"Nadira!! Dir!" nadira menghentikan langkahnya karena merasa ada yang memanggil namanya. Nadira menoleh ke sumber suara dan mendapati dinda disana.

"Iya din" jawab nadira setelah dinda mendekat.

"Kok lo ngak sekolah kemarin? Lo sakit? Atau keluarga lo jahatin lo lagi?"tanya dinda khawatir.
Dinda memang sudah mengetahui keadaan keluarga nadira. Dan bagaimana keluarga nadira memperlakukan nadira.

" aku ngak enak badan aja kemarin din, keluarga aku ngak jahatin aku kok kamu tenang aja" ucap nadira berbohong. Ia tak ingin sahabatnya ini khawatir padanya.

"Syukur deh kalo lo ngak diapain sama mereka, jadi sekarang keadaan lo gimana"

"Aku sekarang udah sehat kok" jawab nadira berbohong lagi. Karena badannya masih sakit dan perih akibat siksaan dari papanya kemarin. Tapi ia mencoba bersikap normal agar tidak membuat dinda curiga.

"Sehat gimana muka lo pucet gini, sir muka lo kenapa lebam gini?" memang benar kalau muka nadira kini pucat karena ia belum sarapan tadi pagi.

"aku ngak papa, beneran" ucap nadira mencoba meyakinkan dinda.

"Dir tapi itu kenapa bisa lebam muka lo?" Tanya dinda.

"Oh ini...." bersamaan dengan itu bel masuk berbunyi.

"kallo gitu aku ke kelas dulu ya" ucap nadira mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Gue juga,oh iya nanti kita kantin bareng. Dan lo utang cerita sama gue" ujar dinda mengingatkan. dan dibalas anggukan oleh nadira. Dinda pun pergi menuju kelasnya begitu juga nadira.

nadira sedari tadi fokus mendengar penjelas guru yang berada di depan. Berbeda dengan Raefal, ia sedari tadi les pertama hanya tidur di atas lipatan tangannya.

"Heh itu yang dibelakang, kenapa tidur?!" tanya bu nada sambil menunjuk raefal yang tengah tidur.
Semua melihat kearah meja nadira dan raefal, raefal sepertinya tidak terganggu sedikitpun. Nadira pun dengan mental yang sudah dikumpulkannya, mencoba menoel-noel lengan raefal. Tapi tak juga di gubris, akhirnya nadira menggoyang-goyangkan lengannya.
Dan berhasil, raefal menatap nadira taj karena sudah berani mengusik tidurnya.

"i--itu bu nada manggil kamu" ujar nadira gugup. Ia bahkan tidak berani menatap Lawan bicaranya.
Raefal pun melihat sekelilingnya dan benar saja semua pasang mata tertuju padanya. Bukannya malu raefal bersikap biasa saja.
Padahal didepan sana bu nada sudah melotot tajam kearahnya.

"Kamu kenapa tidur disaat saya menjelaskan?!" tanya bu nada pada raefal.

"Ngantuk" jawab raefal santai bahkan ekspresinya tetap datar. Seolah dia tidak melakukan kesalahan.

"Berani kamu ya, kalo kamu tidak suka dengan pelajaran saya kamu boleh keluar sekarang!!" tanpa basa basi raefal langsung berdiri dari kursinya dan berjalan dengan santai keluar dari kelas.
Semua yang berada disana menganga melihat raefal, termasuk nadira.

"Siapa lagi yang mau keluar?!!" tanya bu nada dengan emosi yang ditahannya.
Semua diam tidak ada yang berani.

"Baik kita lanjut pelajarannya"

****

"Di kelas lo katanya ada murid baru ya?" tanya dinda sambil melahap mie ayamnya. Sekarang mereka sedang dikantin karena sudah jam istirahat.

"iya, udah 2 hari lalu" jawab nadira seadanya.

"Satu sekolah langsung heboh tau ngak, katanya dia ganteng banget dan dingin gitu ya?" tanya dinda.

NADIRAEFALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang