part 30

1.8K 108 54
                                    

Jangan lupa follow instagram Nadiraefal ya
ig: nadiraefal_ayya


"qilla?!" gumam nadira kaget. Rasa takut nadira kembali muncul.

"Kenapa? Kaget?" tanya Aqilla dengan seringaian jahatnya.
Wajah nadira sudah pucat pasi dan bergetar ketakutan saat Aqilla melangkah mendekatinya dengan cutter ditangannya.

"qill, ka-kamu jangan gila. Aku mohon jangan kaya gini. Aku janji ga bakal deket-deket sama raefal" ujar nadira memohon mencoba membujuk Aqilla.

"Haha" Aqilla tertawa jahat.

"Terlambat jalang! Gue bakal habisin lo sekarang juga. Lebih gue masuk penjara karena bunuh manusia ga berguna kaya lo dari pada harus lihat lo sama raefal!!" ujar Aqilla dengan mata berkobar karena marah.

Nadira terus melangkah mundur saat Aqilla terus melangkah mendekatinya. Hingga pada akhirnya langkah nadira terhenti karena ia sudah terjebak pada tembok dibelakangnya. Hal itu membuat Aqilla tersenyum bahagia. Karena nadira sudah tidak bisa kemana-kemana lagi.

Nadira mencoba memutar otaknya ditengah rasa takutnya, ia harus bisa kabur dari Aqilla.

"Lo ngak bakal bisa kabur lagi jalang'' ujar aqilla dengan seringain jahatnya.

Nadira denggan keberanian penuh mendorong tubuh aqilla. Membuat Aqilla sedikit terdorong kebelakang. Hal itu nadira manfaatkan kesempatan itu untuk kabur, tapi dengan gerakan cepat Aqilla menarik rambut panjang nadira dari belakang.

" jangan harap lo bisa kabur lagi dari gue sialan!'' ujar Aqilla dengan seringaian jahatnya. Ia semakin mengeratkan jambakannya pada rambut nadira.

Nadira meringis kesakitan karena jambakan Aqilla yang begitu kuat.

"qill aku mohon lepasin, sakit.." pinta nadira. tapi Aqilla seakan menulikan pendengaran nya.

Aqilla mengeluarkan pisau lipat kecil dari saku rok nya dan menyeringai jahat menatap nadira.

"rasain pembalasan gue jalang!!" Aqilla mengarahkan pisau itu keperut nadira.

"Hap" belum sempat pisau itu mengenai perut nadira, seseorang sudah lebih dulu mencekal kuat tangan aqilla.

"Raefal?!" gumam Aqilla dengan muka pucat pasi karena melihat tatapan murka raefal. Nadira yang melihat kehadiran raefal bernafas dengan lega. nadira langsung berlari dibelakang punggung raefal.

raefal semakin mengeratkan cekalannya pada tangan aqilla.
Membuat Aqilla meringis kesakitan, bahkan pisau yang tadinya ditangannya sudah jatuh dilantai.

"Fal sakitt...'' ringiss Aqilla.

"Sakit?"
Raefal terkekeh sinis

Bukannya mendengar ucapan aqilla, raefal malah semakin menguatkan cekalannya.

Krekk

"Akkhh"
Bunyi suara tulang retak dibarengi dengan teriakan kesakitan Aqilla.

Nadira yang sedari tadi menyaksikannyapun merinding ngeri sekaligus kasihan melihat adiknya disakiti oleh raefal.
raefal menghempaskan kasar tangan Aqilla.

Aqilla menatap nanar jari-jari tangannya yang sudah tidak lurus lagi karena raefal.

" gue sebelumnya udah pernah peringatin sama lo buat ngak nyakitin nadira lagi! Apa belum cukup kaki lo gue patahin?!" bentak raefal dengan rahang yang sudah mengeras.

Nadira mencoba mencerna ucapan raefal. Jadi kaki Aqilla tiba-tiba pincang itu karena ulah dari raefal. Batin nadira dalam hati.

"Dan sekarang lo dengan berani mau bunuh milik gue?! Sebelum lo lenyapin milik gue, lo yang lebih dulu gue lenyapin dari bumi ini bangsatt!!"
Bentak raefal lalu mengambil pisau yang tergeletak dilantai. raefal lalu menjabak kasar rambut aqilla.

NADIRAEFALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang