Happy reading💙Gimana kabar kalian semua?
Udah siap ketemu raefal ngak nih?"Kamu ngapain suruh mereka bawa semua barang itu ke kamar aku? Kamu mau ngungsi dikamar aku? Aku mohon tolong batalin niat kamu, nanti aku kena marah sama papa. Kan kamu kaya, kamu bisa beli rumah" ujar nadira memohon dengan tangan menyatu.
Raefal menyentil dahi nadira
"Jangan ngelantur''Nadira mengerjap-ngerjap matanya mencoba memahami perkataan raefal.
"Jadi kamu ngak ngungsi disini?" tanya nadira memastikan dan hanya dibalas deheman oleh raefal."Tapi kenapa kamu beli barang-barang itu dan dibawa ke kamar aku?'' tanya nadira lagi.
Raefal memutar bola matanya malas, kenapa nadira tiba-tiba jadi secerewet ini "Menurut lo?" ujar raefal balik bertanya. Raefal berjalan menuju ruang tamu, dan menjatuhkan tubuhnya di sofa. Nadira ikut mengekor dibelakang raefal.
"Nadira kan cuma nanya, kenapa barang-barang aku mau dibuang juga?"
"Dan kenapa kamu tiba-tiba bisa ada dirumah aku?" tanya nadira bertubi-tubi karena nadira sungguh sangat penasaran, bahkan rasa takutnya pada sosok raefal entah pergi kemana.
Raefal menarik tangan nadira. dalam sekali sentakan, nadira sudah berada dipangkuannya. Nadira melotot kaget atas perlakuan tiba-tiba raefal, nadira mendorong dada raefal, dan hendak ingin bangkit dari pangkuan raefal. Tapi bukan raefal namanya kalau melepaskannya begitu saja. raefal menahan pinggang nadira erat.
"Lepas! Kamu gila?!" teriak nadira sembari mencoba melepaskan tangan raefal dari pinggangnya. raefal terkekeh menyeramkan mendengar teriakan nadira.
"Gila? you're right baby. Lebih tepatnya gue tergila-gila karena lo" bisik raefal didepan wajah nadira.
Nadira dapat merasakan hembusan nafas raefal karena wajah mereka hanya berjarak beberapa centi. Jantung nadira tiba-tiba saja berdetak kencang, nadira menjauhkan wajah dari raefal. Ia tidak nyaman dengan posisi seperti ini, jantungnya seperti ingin melompat dari tempatnya."kamu udah ngak waras! Lepas!" nadira terus meronta-ronta di pangkuan raefal. Membuat raefal menggeram marah menahan sesuatu didalam sana. karena ulah nadira adek raefal sudah bangun.
"lo bisa diem ngak?!" sentak raefal
Membuat nadira terdiam tapi masih dalam keadaan dipangkuan raefal."Lo jangan gerak-gerak!, adek gue jadi bangun karena lo" tegas raefal dengan wajah memerah. Nadira mengerutkan keningnya karena tidak mengerti maksud perkataan raefal.
"A-adek? Kamu bawa adikmu? Mana? Aku ngak liat?" tanya nadira dengan polos, nadira mengedarkan pandangannya di setiap sudut rumah. Tapi ia tidak menemukan apapun.
Raefal berdecak kesal karena kepolosan nadira. Harus ini menunjukkan barang berharga miliknya agar nadira paham?
"Lo mau liat? Atau pegang aja?" tanya raefal, mencoba menggoda nadira. Nadira menatap raefal dengan berbinar.
"iya aku mau liat, adik kamu dimana?'' tanya nadira antusias. Nadira sangat penasaran bagaimana wajah adik raefal, apakah menyeramkan seperti raefal? Atau malah justru menggemaskan?
"Dia ada disini" jawab raefal sambil menahan tawa karena kepolosan nadira.
"mana? Ngak ada. Kamu bohong ya?'' tanya nadira sambil terus mencari-cari adek yang dimaksud raefal dengan netranya.
"Ini, lagi lo dudukin'' nadira sontak langsung meloncat dari pangkuan raefal.
" mana?!" pekik nadira, dengan mata melihat ke pangkuan raefal, tempatnya duduk tadi. tapi ia tidak menemukan apa-apa. detik selanjutnya mata nadira melotot, seakan paham apa adek yang dimaksud raefal.
KAMU SEDANG MEMBACA
NADIRAEFAL
Teen Fiction"Aaaaaa" teriak nadira sambil menyilangkan tangannya di dada. "Makanya jangan asal buka baju" ketus raefal. "Gu-gue ngak lihat" ucap Raefal sambil mengalihkan pandangannya kearah lain. "sedikit" lanjut Raefal lagi dengan bergumam pelan. "Tapi gue ng...